Syaikh Al-Qardhawi: Orang Beriman Itu Memiliki Rasa Keindahan terhadap Alam
loading...
A
A
A
Syaikh Yusuf al-Qardhawi mengatakan orang yang berkeliling di taman Al-Qur'an akan bisa melihat dengan jelas bahwa sesungguhnya Al-Qur'an itu ingin menanamkan di dalam pikiran setiap mukmin dan di dalam hatinya rasa keindahan yang terbentang di seluruh penjuru dunia, baik dari atas, dari bawah maupun dari sekelilingnya.
"Baik di langit, di bumi, pada tumbuh-tumbuhan, hewan dan pada manusia itu sendiri," ujar al-Qardhawi dalam "Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah" (Citra Islami Press, 1997)
Di dalam melihat keindahan langit ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun." ( QS Qaaf : 6)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan kami telah menghiasi itu bagi orang-orang yang memandangnya." ( QS Al Hijr : 16)
Dan di dalam melihat keindahan bumi dan tumbuh-tumbuhannya ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata." (QS Qaaf: 7)
"Dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah.." ( QS Al Naml : 60)
Dalam melihat keindahan hewan ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang, dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan." ( QS An-Nahl : 6)
Dan dalam melihat keindahan manusia ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Dia-lah (Allah) yang memberi rupa kamu dengan sebaik-baik rupa." ( QS At-Taghaabun : 3)
"Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu." ( QS Al Infithar : 7-8)
Sesungguhnya seorang mukmin itu melihat bahwa tangan Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu yang dia lihat di alam yang indah ini. Dia melihat pula keindahan Allah di dalam keindahan makhluq-Nya, dia melihat di dalamnya, "Perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu." (An-Naml: 88) Yaitu Dia, "Yang memperbagus segala sesuatu yang Dia ciptakan." ( QS As-Sajadah : 7)
Dengan demikian maka seorang mukmin harus senang melihat keindahan yang ada di alam semesta ini, karena itu sebagai refleksi dari keindahan Allah SWT.
Seorang mukmin juga mencintai keindahan, karena "Al Jamil" merupakan salah satu asma Allah SWT dan sifatnya-Nya yang mulia. Seorang mukmin juga mencintai keindahan, karena Rabbnya mencintai yang indah, Allah itu indah dan mencintai yang indah.
"Baik di langit, di bumi, pada tumbuh-tumbuhan, hewan dan pada manusia itu sendiri," ujar al-Qardhawi dalam "Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah" (Citra Islami Press, 1997)
Di dalam melihat keindahan langit ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun." ( QS Qaaf : 6)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan kami telah menghiasi itu bagi orang-orang yang memandangnya." ( QS Al Hijr : 16)
Dan di dalam melihat keindahan bumi dan tumbuh-tumbuhannya ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata." (QS Qaaf: 7)
"Dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah.." ( QS Al Naml : 60)
Baca Juga
Dalam melihat keindahan hewan ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang, dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan." ( QS An-Nahl : 6)
Dan dalam melihat keindahan manusia ia bisa membaca firman Allah SWT:
"Dia-lah (Allah) yang memberi rupa kamu dengan sebaik-baik rupa." ( QS At-Taghaabun : 3)
"Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu." ( QS Al Infithar : 7-8)
Sesungguhnya seorang mukmin itu melihat bahwa tangan Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu yang dia lihat di alam yang indah ini. Dia melihat pula keindahan Allah di dalam keindahan makhluq-Nya, dia melihat di dalamnya, "Perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu." (An-Naml: 88) Yaitu Dia, "Yang memperbagus segala sesuatu yang Dia ciptakan." ( QS As-Sajadah : 7)
Dengan demikian maka seorang mukmin harus senang melihat keindahan yang ada di alam semesta ini, karena itu sebagai refleksi dari keindahan Allah SWT.
Seorang mukmin juga mencintai keindahan, karena "Al Jamil" merupakan salah satu asma Allah SWT dan sifatnya-Nya yang mulia. Seorang mukmin juga mencintai keindahan, karena Rabbnya mencintai yang indah, Allah itu indah dan mencintai yang indah.
(mhy)