5 Ketua MUI yang Berasal dari Kader NU, Salah Satunya Punya Masa Jabatan Terlama
loading...
A
A
A
Sepanjang sejarah kepemimpinan MUI (Majelis Ulama Indonesia) terdapat lima Kader Nahdlatul Ulama yang menyumbangkan namanya . Salah satunya punya jabatan terlama yakni sekitar 13 tahun.
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia tak heran bila nama-nama pentolan Nahdlatul Ulama dijadikan sebagai Ketua Umum MUI. Karena di atas kertas mereka telah membuktikan dirinya layak untuk mengemban tugas tersebut berdasar pengalaman organisasinya.
1981 untuk menggantikan Buya Hamka yang telah 5 tahun menjabat.
Pria kelahiran Salatiga, 6 Desember 1906 ini menjabat sebagai Ketua Umum MUI sampai tahun 1984, yang pada akhirnya digantikan oleh Hasan Basri. Sebelumnya, Haji Syukri sempat menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta.
Ali Yafie terpilih berdasar pada Musyawarah Musyawarah Nasional IV tahun 1990 dan Musyawarah Nasional V pada 1995. Dalam organisasi Nahdlatul Ulama sendiri, dia sempat menjabat sebagai Ketua Kepengurusan pada periode 1991 sampai 1992.
Karena itulah dia menjadi Ketua Umum MUI yang paling lama menjabat, yakni sekitar 13 tahun. Selain itu, dia juga sempat menduduki jabatan Ketua Pengurus NU pada periode 1999 sampai 2010.
Ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum, Ma'ruf kerap buat aturan tentang larangan pornografi, namanya juga sempat terlibat dalam kontroversi seputar pilgub Jakarta 2017. Selain sebagai Ketua MUI, Ma'ruf Amin juga sempat menjabat sebagai Rais 'Aam Nahdlatul Ulama di tahun 2015 hingga 2018.
Meskipun sempat mengundurkan diri sebagai Ketua Umum MUI pada tahun 2022 lalu karena tidak ingin merangkap dua jabatan, namun permintaan Miftachul sempat ditolak karena namanya telah tercantum dalam Musyawarah Nasional X tahun 2020.
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia tak heran bila nama-nama pentolan Nahdlatul Ulama dijadikan sebagai Ketua Umum MUI. Karena di atas kertas mereka telah membuktikan dirinya layak untuk mengemban tugas tersebut berdasar pengalaman organisasinya.
5 Ketua MUI yang Berasal dari Kader NU
Berikut ini profil singkat dari lima Ketua MUI yang berasal dari kader Nahdlatul Ulama.1. Syukri Ghozali
Kyai Haji Syukri Ghozali menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasar Musyawarah Nasional II1981 untuk menggantikan Buya Hamka yang telah 5 tahun menjabat.
Pria kelahiran Salatiga, 6 Desember 1906 ini menjabat sebagai Ketua Umum MUI sampai tahun 1984, yang pada akhirnya digantikan oleh Hasan Basri. Sebelumnya, Haji Syukri sempat menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta.
2. Muhammad Ali Yafie
Kader NU selanjutnya yang menjabat sebagai Ketua MUI adalah M. Ali Yafie. Jabatan itu diemban sejak 1990 hingga 2000, membuatnya menjabat selama hampir sepuluh tahun.Ali Yafie terpilih berdasar pada Musyawarah Musyawarah Nasional IV tahun 1990 dan Musyawarah Nasional V pada 1995. Dalam organisasi Nahdlatul Ulama sendiri, dia sempat menjabat sebagai Ketua Kepengurusan pada periode 1991 sampai 1992.
3. Mohammad Achmad Sahal Mahfudh
Pria kelahiran 17 Desember 1937 ini mulai menjabat sebagai ketua umum MUI melalui Musyawarah Nasional VI tahun 2000. Dinya juga kembali terpilih sebagai ketua umum di Musyawarah Nasional VII pada 2005 dan Musyawarah Nasional VIII di 2010.Karena itulah dia menjadi Ketua Umum MUI yang paling lama menjabat, yakni sekitar 13 tahun. Selain itu, dia juga sempat menduduki jabatan Ketua Pengurus NU pada periode 1999 sampai 2010.
4. Ma'ruf Amin
Selanjutnya ada Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 ini sebelumnya sempat menjabat sebagai Ketua MUI selama kurang lebih lima tahun sejak 2015 sampai 2020.Ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum, Ma'ruf kerap buat aturan tentang larangan pornografi, namanya juga sempat terlibat dalam kontroversi seputar pilgub Jakarta 2017. Selain sebagai Ketua MUI, Ma'ruf Amin juga sempat menjabat sebagai Rais 'Aam Nahdlatul Ulama di tahun 2015 hingga 2018.
5. Miftachul Akhyar
Terakhir ada Miftachul Akhyar yang mulai menjabat sebagai Ketua Umum MUI pada 26 November 2020. Pria asal Surabaya ini juga masih menjabat sebagai Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sejak tahun 2018.Meskipun sempat mengundurkan diri sebagai Ketua Umum MUI pada tahun 2022 lalu karena tidak ingin merangkap dua jabatan, namun permintaan Miftachul sempat ditolak karena namanya telah tercantum dalam Musyawarah Nasional X tahun 2020.
(wid)