Kisah Umm Ziml, Perempuan yang Murtad Demi Balas Dendam

Senin, 03 Agustus 2020 - 15:03 WIB
loading...
A A A
Setelah terjadi Perang Riddah, ia juga menjadi murtad, dan dalam mengadakan balas dendam, untuk memuaskan hatinya, sisa-sisa kabilah yang masih berserakan ikut pula membantunya.

Di kalangan masyarakatnya Umm Qirfah ini cukup dihormati dan mempunyai kedudukan yang kuat. Dia bibi Uyainah bin Hisn dan istri Malik bin Huzaifah; anak-anaknya menjadi kebanggaan Banu Fazarah. Kalau ia mau menjarah kabilah lain ia pergi dengan seekor unta memelopori kaumnya di depan.

Setelah ia mati, untanya di tangan Umm Ziml. Kedudukan anaknya di tengah-tengah kaumnya itu juga sama dengan kedudukan ibunya. Sesudah sisa-sisa kabilah yang pernah memerangi Abu Bakar dan Khalid itu bergabung dengan dia, ia berangkat dengan mengerahkan dan membakar semangat mereka untuk bersama-sama memerangi Khalid, termasuk ke dalamnya orang-orang gelandangan, sehingga mereka merupakan sebuah kelompok besar dan kuat.

Melihat keadaan ini, Khalid yang memang mengintai kaum pembangkang sambil mengumpulkan zakat dan berusaha menenteramkan keadaan itu, sekarang harus berangkat menghadapi mereka.

Pertempuran sengit pun terjadi antara kedua pihak. Umm Ziml di atas untanya membakar semangat para pengikutnya agar terus bertempur, dan mereka pun menerjang maju tak peduli lagi, sehingga ada beberapa rumah mereka yang hancur sama sekali.

Khalid menyaksikan keberanian dan kekukuhan perempuan ini memang luar biasa dengan terus memeranginya mati-matian, sehingga ia menyediakan seratus ekor unta bagi siapa yang dapat menusuk untanya.

Pasukan berkuda Muslimin maju ke arah perempuan itu. Tetapi ternyata ia dikelilingi oleh orang-orang yang kuat-kuat yang sudah bersedia mati untuk melindunginya.

Sementara itu, sudah ada seratus orang yang mati di sekitar untanya itu sebelum pasukan berkuda Muslimin mencapai tempat tersebut. Setelah kemudian mereka sampai ke tempat itu, untanya berhasil dilumpuhkan dan perempuan itu terbunuh.

Dengan demikian kekacauan segera dapat diatasi. Memang banyak orang yang terpesona melihat kekuatan dan keberaniannya serta upayanya mengerahkan orang. Begitu sisa-sisa kabilah itu melihat unta Umm Ziml dilumpuhkan dan perempuan itu terbunuh, mereka patah semangat dan segera cerai-berai, dan tanpa melihat kanan-kiri lagi mereka lari lintang pukang.

Dengan demikian api fitnah itu dapat dipadamkan dan pembangkangan kaum murtad di timur laut Semenanjung dapat dilumpuhkan.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2844 seconds (0.1#10.140)