Syahidnya Yahya Sinwar: Mengingat Pelopor Pasukan Berani Mati Ikrimah bin Abu Jahal

Senin, 21 Oktober 2024 - 05:42 WIB
loading...
Syahidnya Yahya Sinwar:...
Ikrimah syahid bersama anaknya dalam pertempuran Yarmuk, yakni pertempuran melawan Romawi. Ilustrasi: AI
A A A
Syahidnya Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar , dalam baku tembak dengan tentara Zionis Israel mengingatkan kita akan peristiwa di zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin . Kala itu, sejumlah pahlawan Islam juga syahid dalam memerangi pasukan kafir.

"Sinwar naik terus maju dan tidak mundur, terlibat di garis depan, bergerak di antara posisi tempur," kata Khalil al-Hayya, kepala cabang Hamas di Gaza saat mengumumkan syahidnya pahlawan Islam itu.

Pada era Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq peristiwa semacam itu juga pernah terjadi. Sejumlah pahlawan Islam bertempur habis-habisan sampai napas terakhir. Sebut saja salah satunya Ikrimah bin Abi Jaha l.

Ikrimah syahid bersama anaknya dalam pertempuran Yarmuk, yakni pertempuran melawan Romawi.

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya yang diterjemahkan Ali Audah berjudul "Abu Bakr As-Siddiq - Yang Lembut Hati" (Pustaka Litera AntarNusa, (1987) menceritakan di pihak Muslimin jumlah tentara yang terbunuh dalam pertempuran Yarmuk itu juga tidak sedikit, mencapai 3.000 orang.

Di antara mereka terdapat sahabat-sahabat besar, para panglima terpandang dan yang sudah pernah berjuang mati-matian.



Bertempur Mati-matian

Haekal menuturkan, dalam pertempuran Yarmuk itu, pihak Romawi bertempur mati-matian. Mereka membantai setiap Muslim yang jatuh ke tangan mereka. Oleh karenanya pertempuran jadi makin sengit, yang berlangsung sepanjang hari.

Ikrimah dan pejuang Islam lainnya tak ada yang beranjak mundur, setapak pun, setelah mereka berikrar mempersembahkan hidup untuk Allah.

Mereka dalam pertempuran sengit yang terus-menerus dari awal sampai akhir. Setelah matahari terbenam, kekuatan Romawi sudah mulai lemah, wajah-wajah pahlawan mereka mulai tampak lesu.

Khalid bin Walid melihat mereka akan melarikan diri untuk mendapatkan jalan keluar. Tetapi ke mana mereka hendak lari, di belakang mereka jurang, di depan pasukan Muslimin.

Khalid memperkirakan larinya mereka itu akan makin memperlemah kawan-kawannya sendiri. Khalid memerintahkan anak buahnya agar mereka diberi jalan yang menuju ke lembah.

Begitu melihat ada jalan untuk menyelamatkan diri, pasukan berkuda Romawi itu lari cerai-berai kian ke mari. Ketika itulah Khalid dengan pasukan berkudanya menghantam pasukan infantri Romawi dan menyerbu tempat perlindungan mereka.

Pasukan Romawi mundur terus. Tetapi di belakang mereka ada jurang Waqusah, dan seperti dinding yang roboh dari dasarnya, mereka ramai-ramai berjatuhan terjerumus ke dalamnya.



Pasukan Muslimin terus mengadakan tekanan supaya mereka terus mundur. Akhirnya kelompok demi kelompok mereka berjatuhan ke dalam jurang itu.

Demikianlah terjadi bertubi-tubi, sehingga konon mereka yang terbunuh mencapai 100.000 orang, dan ada pula yang menyebutkan 120.000 orang.

Hari itu Theodorus, saudara Heraklius juga terbunuh, di samping sejumlah besar perwira Romawi yang juga terbunuh. Yang masih selamat dari maut di antaranya Caycar dan beberapa orang bangsawan Romawi lainnya.

Pasukan Berani Mati
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2837 seconds (0.1#10.140)