Perbedaan Salat Fajar dan Qobliyah Subuh
loading...
A
A
A
Apa perbedaan salat fajar dan qobliyah subuh ? Salat qabliyah subuh adalah salat fajar yang dikerjakan sebelum salat subuh . Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri dalam bukunya berjudul "Mir’ah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih" menyebut salat fajar sebagai salat qabliyah subuh.
Hal ini terkait dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebut keutamaan melaksanakan salat fajar. Hadis yang cukup masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah berikut:
“Dua rakaat salat fajar lebih utama dari dunia dan seisinya” (HR Muslim).
“Maksud dari perkataan ‘dua rakaat salat fajar’ (dalam hadis) adalah salat sunah (qabliyah) fajar. Penyebutannya memang masyhur dengan nama ini,” ujar Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri.
Pemaknaan salat fajar sebagai salat qabliyyah subuh juga dikuatkan dengan berbagai kata “rak‘atai-l-fajr” (dua rakaat salat fajar) yang terdapat dalam beberapa hadis, misalnya dalam dua hadis berikut ini:
“Diriwayatkan dari Sayyidah Hafshah, beliau berkata: Rasulullah SAW melaksanakan salat dua rakaat fajar sebelum melaksanakan salat subuh di rumahku dengan sangat cepat” (HR Ahmad).
“Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah ra, beliau berkata: Nabi SAW belum pernah dalam melakukan salat sunah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar” (HR Bukhari)
Nama lain dari qobliyah subuh adalah salat sunah barad, sebab dilakukan ketika cuaca masih dalam keadaan dingin. Ada pula yang menyebut qobliyah subuh sebagai salat sunah ghadat, sebab dilakukan pagi-pagi sekali.
Hal ini terkait dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebut keutamaan melaksanakan salat fajar. Hadis yang cukup masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah berikut:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat salat fajar lebih utama dari dunia dan seisinya” (HR Muslim).
“Maksud dari perkataan ‘dua rakaat salat fajar’ (dalam hadis) adalah salat sunah (qabliyah) fajar. Penyebutannya memang masyhur dengan nama ini,” ujar Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri.
Pemaknaan salat fajar sebagai salat qabliyyah subuh juga dikuatkan dengan berbagai kata “rak‘atai-l-fajr” (dua rakaat salat fajar) yang terdapat dalam beberapa hadis, misalnya dalam dua hadis berikut ini:
عن حفصة قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي ركعتي الفجر قبل الصبح في بيتي يخففهما جدا
“Diriwayatkan dari Sayyidah Hafshah, beliau berkata: Rasulullah SAW melaksanakan salat dua rakaat fajar sebelum melaksanakan salat subuh di rumahku dengan sangat cepat” (HR Ahmad).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ
“Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah ra, beliau berkata: Nabi SAW belum pernah dalam melakukan salat sunah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar” (HR Bukhari)
Nama lain dari qobliyah subuh adalah salat sunah barad, sebab dilakukan ketika cuaca masih dalam keadaan dingin. Ada pula yang menyebut qobliyah subuh sebagai salat sunah ghadat, sebab dilakukan pagi-pagi sekali.
(mhy)