Begini Pendapat Sejumlah Ulama tentang Ajaran Rafidhah
loading...
A
A
A
Ibnu Hajar mengatakan pelaku bid'ah itu ada yang menjadi kafir dan fasiq. Bahwa perbuatan bid'ah ada yang menjadikan pelakunya kafir, ini disepakati oleh para ulama. Misalnya, (bid'ah) pada ajaran Rafidhah ekstrim.
"Sebagian Rafidhah meyakini bahwa Tuhan telah mengambil tempat pada diri Ali dan lainnya. Menurut mereka, 'Ali akan kembali ke dunia sebelum hari kiamat," ujar Ibn Hajar dalam Fathul Bari sebagaimana dikutip Mahmud az-Zaby dalam buku berjudul "Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at" yang diterjemahkan Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail menjadi "Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi" (Pustaka, 1989).
Syi'ah Imamiyah juga meyakini kebangkitan kembali Imam Muhammad ibn Hasan al-Askari berikut para pendukung maupun musuhnya, sebelum hari kiamat. Mereka ini tergolong kaum Rafidhah ekstrim yang dipandang kafir lantaran bid'ahnya, dan karenanya, riwayat mereka ditolak."
Dr Musthafa as-Siba'i, dalam buku as-Sunnah wa Makanatuha fi at-Tasyri' al-Islami, mengutip tulisan Imam 'Abd al-Qadir al-Baghdadi dalam buku al-Farq bayn al-Firaq sebagai berikut:
"Satu hal yang cukup jelas bagi saya, bahwa ulama al-Jarh wat-ta'dil menolak riwayat pembid'ah apabila (hadis) yang diriwayatkan itu sesuai dengan ajaran bid'ahnya. Para ulama juga menolak riwayat orang yang membolehkan dusta, misalnya untuk membuat hadis palsu sesuka hati. Karena itu ulama al jarh wat-ta'dil menolak riwayat kaum Rafidhah. Tetapi, para ulama itu menerima riwayat sebagian orang Syi'ah yang dikenal jujur (shidq wa amanah)."
Ma'mal ibn Ihab mengaku mendengar Yazid ibn Harun berkata, "Aku mencatat (riwayat) dari pembid'ah walaupun ia mempromosikan bid'ahnya, kecuali riwayat kaum Rafidhah yang suka berdusta"
Muhammad ibn Said al-Ashbihani dalam Minhaj as-Sunnah mengaku mendengar Syarik berkata: "Reguklah ilmu dari setiap orang yang kau jumpai, kecuali orang Rafidhah. Mereka (suka) membuat hadis palsu untuk dijadikan sebagai agama."
Syarik, nama lengkapnya Syarik ibn 'Abdillah al-Qadhi. la hakim di Kufah, yang hidup semasa dengan ats-Tsawri dan Abu Hanifah. la seorang Syi'ah, yang tegas menyatakan: Ana min asy-Syi'ah (Aku orang Syi'ah). Namun begitulah kesaksiannya tentang orang Rafidhah.
Hammad ibn Salamah bercerita tentang seorang guru Rafidhah yang berkata: "Bila kami sedang berkumpul, dan melihat sesuatu yang kami pandang baik, maka langsung itu kami jadikan sebuah hadis."
Menurut Abul Qasim ath-Thabari, Imam Syafi'i pernah berkata begini, "Aku tak pernah melihat orang yang paling suka memberikan kesaksian palsu, lebih daripada kaum Rafidhah."
"Sebagian Rafidhah meyakini bahwa Tuhan telah mengambil tempat pada diri Ali dan lainnya. Menurut mereka, 'Ali akan kembali ke dunia sebelum hari kiamat," ujar Ibn Hajar dalam Fathul Bari sebagaimana dikutip Mahmud az-Zaby dalam buku berjudul "Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at" yang diterjemahkan Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail menjadi "Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi" (Pustaka, 1989).
Syi'ah Imamiyah juga meyakini kebangkitan kembali Imam Muhammad ibn Hasan al-Askari berikut para pendukung maupun musuhnya, sebelum hari kiamat. Mereka ini tergolong kaum Rafidhah ekstrim yang dipandang kafir lantaran bid'ahnya, dan karenanya, riwayat mereka ditolak."
Dr Musthafa as-Siba'i, dalam buku as-Sunnah wa Makanatuha fi at-Tasyri' al-Islami, mengutip tulisan Imam 'Abd al-Qadir al-Baghdadi dalam buku al-Farq bayn al-Firaq sebagai berikut:
"Satu hal yang cukup jelas bagi saya, bahwa ulama al-Jarh wat-ta'dil menolak riwayat pembid'ah apabila (hadis) yang diriwayatkan itu sesuai dengan ajaran bid'ahnya. Para ulama juga menolak riwayat orang yang membolehkan dusta, misalnya untuk membuat hadis palsu sesuka hati. Karena itu ulama al jarh wat-ta'dil menolak riwayat kaum Rafidhah. Tetapi, para ulama itu menerima riwayat sebagian orang Syi'ah yang dikenal jujur (shidq wa amanah)."
Ma'mal ibn Ihab mengaku mendengar Yazid ibn Harun berkata, "Aku mencatat (riwayat) dari pembid'ah walaupun ia mempromosikan bid'ahnya, kecuali riwayat kaum Rafidhah yang suka berdusta"
Muhammad ibn Said al-Ashbihani dalam Minhaj as-Sunnah mengaku mendengar Syarik berkata: "Reguklah ilmu dari setiap orang yang kau jumpai, kecuali orang Rafidhah. Mereka (suka) membuat hadis palsu untuk dijadikan sebagai agama."
Syarik, nama lengkapnya Syarik ibn 'Abdillah al-Qadhi. la hakim di Kufah, yang hidup semasa dengan ats-Tsawri dan Abu Hanifah. la seorang Syi'ah, yang tegas menyatakan: Ana min asy-Syi'ah (Aku orang Syi'ah). Namun begitulah kesaksiannya tentang orang Rafidhah.
Hammad ibn Salamah bercerita tentang seorang guru Rafidhah yang berkata: "Bila kami sedang berkumpul, dan melihat sesuatu yang kami pandang baik, maka langsung itu kami jadikan sebuah hadis."
Menurut Abul Qasim ath-Thabari, Imam Syafi'i pernah berkata begini, "Aku tak pernah melihat orang yang paling suka memberikan kesaksian palsu, lebih daripada kaum Rafidhah."
(mhy)