Islamofobia: Apa yang Ingin Dilakukan Eropa terhadap Umat Islam?

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 19:45 WIB
loading...
A A A
Larangan Abaya

Para pegiat dari Prancis juga berbicara pada sesi OSCE dan mengatakan larangan abaya di sekolah-sekolah dan pembunuhan yang dilakukan polisi baru-baru terhadap pemuda Afrika Utara telah semakin meningkatkan ketegangan.

"Gadis-gadis muda di Prancis menderita, namun tidak ada yang bereaksi,” kata Elias d’Imzalene, dari Perspective Musulmanes.

“Semua rasa hormat saya sampaikan kepada gadis-gadis muda Muslim yang terus memperjuangkan kebebasan mereka untuk tetap menjadi Muslim meskipun negara Prancis melakukan segala cara untuk mencegah mereka tetap menjadi Muslim.”

OSCE menggambarkan dirinya sebagai “organisasi keamanan regional terbesar di dunia”, yang terdiri dari 57 negara anggota dari Eropa, Asia Tengah, dan Amerika Utara.

Perwakilan dari delegasi Prancis untuk OSCE menggunakan sesi mereka untuk membahas dukungan Prancis terhadap Komisi Eropa melawan Rasisme dan Intoleransi.



Berbicara di hadapan Imzalene, perwakilan Prancis tidak membahas kekhawatiran seputar Islamofobia di Prancis. “Dalam bidang agama dan kepercayaan, setiap orang di Prancis bebas untuk mempercayai apa yang diinginkan atau tidak dan akan diperlakukan sama,” kata perwakilan Prancis.

Sekularisme, atau L'aicite dalam bahasa Prancis, adalah kata lain dari netralitas, netralitas agama negara. Negara tidak memihak antara yang beriman atau tidak. L'aicitie memberikan kerangka hukum yang memungkinkan setiap orang, baik beriman maupun tidak beriman, harus hidup bersama secara damai dan saling menghargai.”

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)