Keberkahan Bumi Palestina dalam Pandangan Islam

Senin, 09 Oktober 2023 - 21:59 WIB
loading...
Keberkahan Bumi Palestina...
Baitul Maqdis sering disebut Masjidil Aqsha yang berada di Kota Tua Yerusalem Palestina. Al-Quran menyebutnya sebagai tempat yang diberkahi. Foto/dok history
A A A
Masjidil Aqsha Palestina dan sekelilingnya adalah negeri yang diberkahi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an. Palestina yang dikenal sebagai negeri Syam juga pernah didoakan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Bahkan Nabi ﷺ pernah sholat di Baitul Maqdis yang menjadi kiblat pertama bagi umat Islam sebelum berpindah ke Ka'bah Masjidil Haram Makkah. Baitul Maqdis berada di ketinggian 38-720 meter dari permukaan laut dan kerap menjadi pusaran konflik antara Israel dan Palestina. Israel menganggap tempat itu sebagai tempat suci bagi mereka.

Baitul Maqdis juga dikenal sebagai Yerusalem atau Al-Quds. Al-Qur'an menyebutnya dengan Masjidil Aqsha yang diberkahi sebagaimana diabadikan pada ayat pertama Surat Al-Isra' :

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ

Subhaanalladziii asraa bi'abdihii lailam minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqshal-ladzii baaraknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu Huwas Samii'ul-Bashiir.

Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS Al-Isra Ayat 1)

Bagi Islam, Baitul Maqdis memiliki nilai sejarah yang sangat berharga karena pernah disinggahi Rasulullah ﷺ saat perjalanan Isra' dan Mikra'. Perjalanan Rasulullah dari Majsidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsha Palestina dikenal dengan Isra' dan berlanjut ke langit ketujuh hingga menembus Sidratul Muntaha (Mi'raj) hanya dalam waktu satu malam pada 27 Rajab.

Di tempat ini pula Nabi Muhammad ﷺ mengimami sholat bersama para Nabi dan Rasul Anbiya. Inilah yang menjadikan Palestina istimewa dalam Islam karena di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha, tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Untuk diketahui, Palestina merupakan bagian dari negeri Syam bersama Yordania, Suriah, Lebanon. Berikut kisah perjalanan Rasulullah ﷺ ke Baitul Maqdis Palestina yang direkam dalam berbagai riwayat Hadis. Beliau menceritakan perjalanan beliau ketia di-isra'-kan ke Baitul Maqdis, Palestina.

Beliau bersabda: "Didatangkan kepada saya seekor hewan yang tingginya di atas keledai, di bawah begal; langkahnya sampai sejauh matanya memandang. Maka saya kendarai dengan ditemani Malaikat Jibril lalu saya berangkat. Jibril berkata, "Turunlah dan sholatlah!" Maka saya (turun dan) salat.

Jibril berkata, "Tahukah kamu di manakah tadi kamu sholat? Engkau salat di Taibah (Madinah), tempat hijrahmu kemudian." Kemudian Jibril berkata lagi, 'Turunlah dan sholatlah!" Maka saya sholat. Jibril berkata, "Tahukah kamu di manakah kamu salat tadi? Kamu sholat di Bukit Thur Sina, tempat Allah mengajak bicara langsung kepada Musa."

Jibril berkata lagi, "Turunlah dan sholatlah!" Maka saya turun dan mengerjakan sholat, lalu Jibril berkata, "Tahukah kamu di manakah kamu sholat tadi? Kamu sholat di Baitul Lahm, tempat Isa dilahirkan." Kemudian saya masuk ke Baitul Maqdis, dan semua Nabi dikumpul­kan bersamaku, lalu Malaikat Jibril memajukan diriku hingga aku menjadi imam mereka. Sesudah itu Jibril membawaku naik ke langit pertama hingga langit ketujuh dan sampai ke Sidratul Muntaha. Di sana, Nabi menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah dari sebelumnya 50 waktu sehari.

Dari jalur lain, Ibnu Abu Hatim mengatakan, dari Anas bin Malik menceritakan bahwa pada malam Rasulullah ﷺ menjalani Isra ke Baitul Maqdis, Malaikat Jibril datang kepadanya dengan membawa seekor hewan yang lebih besar dari keledai, tetapi lebih kecil dari begal (Buraq), lalu Malaikat Jibril menaikkan Nabi. ke atas hewan itu.

Kedua kaki depan hewan itu melangkah sejauh pandangan matanya. Setelah sampai di Baitul Maqdis dan tiba di suatu tempat yang diberi nama Bab Muhammad (Pintu Muhammad), lalu menuju ke sebuah batu yang ada di tempat itu, maka Jibril menusuknya dengan jari telunjuknya hingga berlubang, dan hewan itu ditambatkan di tempat tersebut.

Setelah itu Nabi ﷺ menaiki tangga masjid. Ketika keduanya telah berada di serambi masjid, Malaikat Jibril ber­kata, "Hai Muhammad, tidakkah engkau meminta kepada Tuhanmu agar Dia memperlihatkan kepadamu bidadari-bidadari yang bermata jelita?" Nabi menjawab, "Ya, saya akan memohon itu kepada-Nya." Malaikat Jibril berkata, "Kalau begitu, berangkatlah dan temuilah wanita-wanita itu serta ucapkanlah salam kepada mereka."

Saat itu para bidadari sedang duduk-duduk di sebelah kiri Sakhrah. Maka saya datang menemui mereka serta mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka membalas salamku. Lalu saya bertanya, "Siapakah kalian ini?" Mereka menjawab, "Kami adalah bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik, istri-istri kaum yang bertakwa, yang bersih dari noda-noda dosa; mereka bermukim (di dalam surga) dan tidak akan pergi (darinya), dan mereka hidup kekal dan tidak akan mati (selama-lamanya)." Kemudian saya pergi.

Tidak lama kemudian saya melihat banyak orang telah berkumpul, lalu diserukanlah azan dan sesudahnya diserukan iqamah untuk sholat. Maka kami berdiri dalam keadaan bersaf, menunggu orang yang akan mengimami kami. Ternyata Jibril memegang tangan­ku, lalu mengajukanku ke depan menjadi imam. Maka saya sholat bersama mereka. Setelah selesai sholat, Jibril bertanya kepadaku, "Hai Muhammad, tahukah kamu siapakah orang-orang yang salat di belakangmu tadi?" Nabi menjawab, "Tidak tahu." Jibril berkata, "Orang-orang yang tadi salat di belakangmu adalah semua Nabi yang diutus oleh Allah."

Kemudian Jibril memegang tanganku dan membawaku naik ke langit. Hingga Nabi sampai ke Sidratul Muntaha dan menghadap Allah dan menerima perintah sholat 5 waktu.

Rasulullah Saw bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan peristiwa perjalan­an Isra-ku ke Baitul Maqdis, maka saya berdiri di Hijril Ismail lalu Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis. Maka saya menceritakan kepada mereka tentang ciri-ciri khasnya seraya memandang ke arah pemandang­an yang ditampilkan Allah kepadaku itu." (HR Ahmad)

Keutamaan Negeri Syam
Berikut di antara keistimewaan negeri Syam :
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)