Setelah Negerinya Dicaplok lsrael, Orang-Orang Palestina Terusir sampai Amerika
loading...
A
A
A
Setelah perang Israel - Arab pada tahun 1948, bangsa Palestina terusir dari tanahnya sendiri. Lalu, pergi ke mana mereka setelah itu? Dr Muhsin Muhammad Shaleh menjelaskan ada kerancuan dan salah pemahaman pada sebagian orang yang menulis tentang orang-orang Palestina yang ada di luar negeri.
"Ada yang menyangka bahwa mereka adalah para pengungsi Palestina akibat perang tahun 1948 dan 1967. Jelas ini salah," ujarnya dalam bukunya yang berjudul "Ardhu Filistin wa Sya’buha" dan diterjemahkan Warsito, Lc menjadi "Tanah Palestina dan Rakyatnya".
Menurutnya, sebagian besar pengungsi Palestina akibat perang tahun 1948 masih tinggal di dalam Palestina baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza .
Muhsin Muhammad Shaleh mengakui banyak sekali jumlah orang Palestina yang keluar dari Jalur Gaza dan Tepi Barat antara tahun 1948 – tahun 1967 dikarenakan berbagai sebab dan alasan: khususnya mereka yang pergi pindah ke Tepi Timur sungai Yordan atau pergi ke negara-negara Teluk Arab untuk mencari rezeki. Selain itu, ada banyak pemuda yang keluar meninggalkan Tepi Barat dan Jalur Gaza karena alasan studi atau karena bekerja.
"Kini, mereka semua juga dilarang untuk kembali ke tanah airnya yang terjajah oleh Israel," ujarnya.
Pihak rezim penjajah Zionis Israel melarang mereka kembali ke kampung halaman mereka dengan berbagai asalan. Misalnya, saja karena izin keluar telah habis dan sebagainya. Belum lagi mereka yang dibuang keluar dari Jalur Gaza atau Tepi Barat secara paksa karena perlawanan mereka terhadap penjajah.
Atas dasar ini maka ada jumlah sangat besar pengungsi Palestina yang terusir dari kampung halaman mereka dan masih tinggal di dalam batas wilayah geografis Palestina.
"Namun di sana ada jumlah lebih besar lagi dari orang-orang Palestina yang tinggal di luar Palestina, mereka tidak harus dari pengungsi akibat perang tahun 1948," jelasnya.
Muhsin Muhammad Shaleh mengatakan ada dua kesulitan untuk mengetahui jumlah orang-orang Palestina yang ada di luar dan kondisi mereka.
Pertama adalah bahwa sebagian orang menyangka bahwa jumlah mereka adalah sesuai apa yang tercatat di Lembaga Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
"Ini jelas salah karena di sana ada ratusan ribu orang Palestina yang tidak tercatat nama-nama mereka di lembaga PBB tersebut karena dari awal mereka memang tidak tinggal di kamp-kamp pengungsi, atau karena mereka memang tidak membutuhkan bantuan pelayanan lembaga ini, atau karena mereka tinggal di wilayah-wilayah yang tidak mendapatkan bantuan pelayanan lembaga ini seperti mereka yang tinggal di kawasan Teluk, Eropa dan juga di Amerika," katanya.
Masalah yang kedua adalah keadaan tercabik-cabik yang dialami orang-orang Palestina yang tinggal di seluruh dunia, juga sikap setiap rezim politik persoalan orang-orang Palestina yang hidup di bawah kekuasaannya, kemudian juga masalah kemampuan mereka untuk mengungkapkan tentang diri mereka dalam institusi-institusi politik, sosial dan ekonomi.
Muhsin Muhammad Shaleh lalu memperlihatkan data statistik yang diajukan oleh salah seorang peneliti dalam muktamar ilmiah di Boston Amerika Serikat seputar jumlah orang-orang Palestina pada tahun 1998 yang tersebar di berbagai negara.
Menurutnya, mereka berjumlah 4.225.642 jiwa. Di Yordan sebanyak Yordan sebanyak 2.328.803 jiwa, Lebanon (430.188 jiwa), Suriah (456.662 jiwa), Mesir (48.784 jiwa), Arab Saudi (274.762 jiwa), Kuwait (37.696 jiwa), Negara-negara teluk lain (105.578 jiwa), Irak dan Libya (74.284 jiwa), Negara-negara Arab lain (5.544 jiwa), Amerika Utara dan Selatan (203.588 jiwa), Negara-negara dunia lain (259.248 jiwa).
Dengan menerapkan persentase pertambahan alami orang-orang Palestina (3,4%), maka jumlah orang Palestina yang ada di luar negeri pada tahun 2001 menjadi 4.671.487 jiwa dan pada tahun 2002 menjadi 4.830.308 jiwa dan seterusnya.
Adapun jumlah orang Palestina yang ada di dalam wilayah geografis Palestina pada tahun yang sama (1998), menurut peneliti yang sama, ditaksir sekitar 3,9 juta jiwa. Di antara mereka yang hidup di dalam wilayah Palestina ada sekitar 1,5 jua orang, merupakan pengungsi yang diusir dari rumah-rumah dan tanah mereka. Namun mereka masih tinggal di dalam lingkup wilayah geografi Palestina.
Dengan demikian maka jumlah keseluruhan orang Palestina pada tahun 1998 – menurut peneliti yang sama – adalah 8,1 juta jiwa. Persentase jumlah orang Palestina yang tinggal di luar dari keseluruhan jumlah orang Palestina adalah 51,9%.
"Ada yang menyangka bahwa mereka adalah para pengungsi Palestina akibat perang tahun 1948 dan 1967. Jelas ini salah," ujarnya dalam bukunya yang berjudul "Ardhu Filistin wa Sya’buha" dan diterjemahkan Warsito, Lc menjadi "Tanah Palestina dan Rakyatnya".
Menurutnya, sebagian besar pengungsi Palestina akibat perang tahun 1948 masih tinggal di dalam Palestina baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza .
Muhsin Muhammad Shaleh mengakui banyak sekali jumlah orang Palestina yang keluar dari Jalur Gaza dan Tepi Barat antara tahun 1948 – tahun 1967 dikarenakan berbagai sebab dan alasan: khususnya mereka yang pergi pindah ke Tepi Timur sungai Yordan atau pergi ke negara-negara Teluk Arab untuk mencari rezeki. Selain itu, ada banyak pemuda yang keluar meninggalkan Tepi Barat dan Jalur Gaza karena alasan studi atau karena bekerja.
"Kini, mereka semua juga dilarang untuk kembali ke tanah airnya yang terjajah oleh Israel," ujarnya.
Pihak rezim penjajah Zionis Israel melarang mereka kembali ke kampung halaman mereka dengan berbagai asalan. Misalnya, saja karena izin keluar telah habis dan sebagainya. Belum lagi mereka yang dibuang keluar dari Jalur Gaza atau Tepi Barat secara paksa karena perlawanan mereka terhadap penjajah.
Atas dasar ini maka ada jumlah sangat besar pengungsi Palestina yang terusir dari kampung halaman mereka dan masih tinggal di dalam batas wilayah geografis Palestina.
"Namun di sana ada jumlah lebih besar lagi dari orang-orang Palestina yang tinggal di luar Palestina, mereka tidak harus dari pengungsi akibat perang tahun 1948," jelasnya.
Muhsin Muhammad Shaleh mengatakan ada dua kesulitan untuk mengetahui jumlah orang-orang Palestina yang ada di luar dan kondisi mereka.
Pertama adalah bahwa sebagian orang menyangka bahwa jumlah mereka adalah sesuai apa yang tercatat di Lembaga Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
"Ini jelas salah karena di sana ada ratusan ribu orang Palestina yang tidak tercatat nama-nama mereka di lembaga PBB tersebut karena dari awal mereka memang tidak tinggal di kamp-kamp pengungsi, atau karena mereka memang tidak membutuhkan bantuan pelayanan lembaga ini, atau karena mereka tinggal di wilayah-wilayah yang tidak mendapatkan bantuan pelayanan lembaga ini seperti mereka yang tinggal di kawasan Teluk, Eropa dan juga di Amerika," katanya.
Masalah yang kedua adalah keadaan tercabik-cabik yang dialami orang-orang Palestina yang tinggal di seluruh dunia, juga sikap setiap rezim politik persoalan orang-orang Palestina yang hidup di bawah kekuasaannya, kemudian juga masalah kemampuan mereka untuk mengungkapkan tentang diri mereka dalam institusi-institusi politik, sosial dan ekonomi.
Muhsin Muhammad Shaleh lalu memperlihatkan data statistik yang diajukan oleh salah seorang peneliti dalam muktamar ilmiah di Boston Amerika Serikat seputar jumlah orang-orang Palestina pada tahun 1998 yang tersebar di berbagai negara.
Menurutnya, mereka berjumlah 4.225.642 jiwa. Di Yordan sebanyak Yordan sebanyak 2.328.803 jiwa, Lebanon (430.188 jiwa), Suriah (456.662 jiwa), Mesir (48.784 jiwa), Arab Saudi (274.762 jiwa), Kuwait (37.696 jiwa), Negara-negara teluk lain (105.578 jiwa), Irak dan Libya (74.284 jiwa), Negara-negara Arab lain (5.544 jiwa), Amerika Utara dan Selatan (203.588 jiwa), Negara-negara dunia lain (259.248 jiwa).
Dengan menerapkan persentase pertambahan alami orang-orang Palestina (3,4%), maka jumlah orang Palestina yang ada di luar negeri pada tahun 2001 menjadi 4.671.487 jiwa dan pada tahun 2002 menjadi 4.830.308 jiwa dan seterusnya.
Adapun jumlah orang Palestina yang ada di dalam wilayah geografis Palestina pada tahun yang sama (1998), menurut peneliti yang sama, ditaksir sekitar 3,9 juta jiwa. Di antara mereka yang hidup di dalam wilayah Palestina ada sekitar 1,5 jua orang, merupakan pengungsi yang diusir dari rumah-rumah dan tanah mereka. Namun mereka masih tinggal di dalam lingkup wilayah geografi Palestina.
Dengan demikian maka jumlah keseluruhan orang Palestina pada tahun 1998 – menurut peneliti yang sama – adalah 8,1 juta jiwa. Persentase jumlah orang Palestina yang tinggal di luar dari keseluruhan jumlah orang Palestina adalah 51,9%.