Strategi Zionis Israel Kendalikan Negara Muslim Arab Demi Memperluas Wilayahnya

Senin, 23 Oktober 2023 - 22:30 WIB
loading...
Strategi Zionis Israel Kendalikan Negara Muslim Arab Demi Memperluas Wilayahnya
Beginilah cara Zionis Israel mencaplok tanah permukiman Palestina dari masa ke masa. Foto/dok imemc.org
A A A
Sudah lebih dari setengah abad Zionis Israel memulai penindasan dan pembersihan etnis penduduk Palestina, kini mereka berupaya untuk memperluas wilayahnya. Seperti apa strategi Zionis Yahudi dalam memperluas wilayah Israel?

Cendekiawan muslim asal Trinidad dan Tobago, Syaikh Imran N Hosein membeberkan rahasia dan strategi Zionis dalam bukunya "Yerusalem dalam Al-Qur'an" berikut.

Untuk diketahui, Zionis memiliki misi besar untuk membentuk dan memperluas negara Israel, dengan wilayah dari Sungai Nil Mesir sampai Eufrat Irak. Yerusalem akan dijadikan sebagai ibu kotanya. Mereka mengandalkan ayat-ayat yang sudah bias dari Taurat dan materi Al-Kitab lainnya untuk membenarkan dan memotivasi umat Yahudi membentuk Negara Israel tersebut.

Salah satu strategi Zionis Yahudi adalah mengendalikan wilayah strategis di sekitar Israel melalui kerja sama dengan penguasa elit yang korup, para predator tak bertuhan yang sekarang menguasai komunitas Muslim Arab di sekitar Israel. Kalangan penguasa elit itu dipaksa untuk memelihara hubungan persahabatan dengan Israel demi menjaga posisi kekuasaan, kehormatan, dan kekayaan mereka.

Kaum Yahudi pendukung Negara Israel tetap menekan penguasa elit untuk mengatur agar umat Muslim menerima Israel. Ketika Israel meningkatkan penindasannya di Tanah Suci dan khalayak Muslim Arab menjadi sangat marah, maka penguasa elit itu terpaksa setuju untuk ikut marah melawan Israel.

Kemudian Yahudi Zionis akan meninggalkan penguasa Arab tersebut. Sesungguhnya strategi meninggalkan penguasa Arab itu telah dimulai sejak lama. Israel bahkan telah menyiapkan perang melawan umat Muslim Arab untuk memperluas wilayahnya. Kemudian mereka akan menguasai seluruh wilayah sebagai Negara penguasa (adi daya) di dunia (menggantikan AS).

Selama 75 tahun sejak lahirnya Negara Israel, dunia telah menyaksikan perluasan wilayahnya yang tidak berhenti sampai sekarang. Meskipun 'tampaknya' Israel dikepung sehingga perlu melindungi diri dari serangan bangsa Arab, namun kenyataannya Israel sedang menyiapkan perang besar melawan bangsa Arab agar perbatasan Negara Yahudi itu dapat meluas secara dramatis sesuai wilayah Tanah Suci dalam Al-Kitab, yakni "Dari Sungai Nil Mesir sampai Sungai Eufrat Irak."

Dengan begitu, dari sudut pandang al-Kitab, umat Yahudi berhasil merestorasi Negara Israel, kemudian berhasil memperluas wilayah negaranya. Umat Yahudi juga menguasai Kota Suci Yerusalem yang mengesahkan klaim Yahudi sebagai agama yang benar.

Demi terciptanya Negara Israel, umat Yahudi harus bergabung dengan peradaban Barat modern yang baru muncul. Dunia Barat yang sekuler mengokohkan kekuasaannya sebagai aktor dominan yang tak tertandingi di atas panggung dunia. Tidak akan ada Negara Yahudi yang dapat bertahan selama lebih dari 50 tahun tanpa bantuan aktif Barat yang memiliki kekuatan penuh, namun tidak bertuhan.

Umat Yahudi yang mendukung Negara Israel mengakui apa yang tampak bagi mereka adalah restorasi Israel sesuai Al-Kitab. Tetapi mereka mengabaikan ketidakadilan dan penindasan yang menimpa penduduk Palestina -baik Kristen maupun Muslim-- yang dianggap memiliki dosa karena tinggal di Tanah Suci (milik Yahudi). Ketidakadilan dan penindasan itu semakin meningkat hingga hari ini.

Penindasan licik Zionis Israel terus meningkat setiap hari. Israel akan segera mencapai puncak kejayaan palsu saat menjadi Negara penguasa di dunia. Strategi licik itu berhasil di Mesir, Turki, Saudi Arabia, dan negara-negara sahabat Amerika Serikat yang bisa mereka 'kendalikan' atau tipu daya.

Namun, strategi licik itu tidak berhasil di Tanah Suci. Juga tidak berhasil di Suriah dan Yaman sebagaimana Nubuwah Nabi dalam Hadis yang sahih.

"Dari Ibnu Umar, Nabi ï·º bersabda: "Ya Allah! Limpahkanlah Rahmat-Mu untuk Syam (Palestina, Suriah, Lebanon, Yordania) dan Yaman kami. Orang-orang berkata: 'Najd kami (Najd adalah bagian dari Saudi Arabia yang merupakan tempat asal penguasa-penguasa Saudi). Nabi bersabda lagi: "Ya Allah! Limpahkanlah Rahmat-Mu untuk Syam dan Yaman kami." Mereka berkata lagi: Najd kami juga. Pada saat itu Nabi bersabda: "Akan muncul gempa bumi dan penderitaan, dan dari situ (Najd) akan keluar sisi kepala Setan." (HR Al-Bukhari)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3199 seconds (0.1#10.140)