5 Fakta Pembantaian Srebrenica, Tragedi Kelam yang Menewaskan Ribuan Umat Muslim Bosnia
loading...
A
A
A
Pembantaian Srebrenica menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah umat Muslim . Peristiwa berdarah ini terjadi sekitar 1990-an, tepatnya setelah Yugoslavia pecah.
Sepanjang Juli 1995, setidaknya ada 8.000 Muslim Bosnia dari Srebrenica yang menjadi korban pembantaian. Tragedi berdarah ini juga digolongkan sebagai salah satu pembunuhan massal terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Lantas, seperti apakah sebenarnya sejarah dari pembantaian Srebrenica ini? Lebih jauh, berikut sejumlah faktanya yang bisa disimak.
Namun, sekitar Februari 1992 muncul sebuah referendum tentang kemerdekaan yang diadakan di Bosnia dan Herzegovina. Menariknya, sebagian besar masyarakat memilih "Ya" atau merdeka.
Mengutip laman History, Rabu (15/11/2023), pemimpin Serbia Bosnia yang menginginkan terciptanya Serbia Raya memboikot referendum tersebut guna mencegah kemerdekaan. Kendati demikian, Bosnia dan Herzegovina tetap mendeklarasikan diri secara resmi pada Maret 1992.
Setelahnya, terjadi pertempuran panjang selama beberapa tahun antara dua kelompok tersebut. Ketika cakupan konflik meluas, ribuan warga mulai mengungsi ke kota-kota lain.
Pada 1993, PBB mendeklarasikan sejumlah wilayah termasuk Srebrenica sebagai ‘area aman’ untuk berlindung. Untuk berjaga-jaga, area tersebut juga dilindungi pasukan penjaga perdamaian internasional.
Tujuan pasukan Serbia Bosnia adalah melenyapkan kantong-kantong Muslim di Srebrenica. Setelah itu, mereka mulai memisahkan warga sipil di Srebrenica.
Sebagian besar perempuan dan anak-anak digiring menuju bus untuk nantinya dikirim ke wilayah lain yang sudah dikuasai juga. Sementara untuk laki-laki, mereka ada yang dibunuh langsung serta diangkut menuju tempat eksekusi massal.
Beberapa waktu berselang, puluhan ribu orang lain juga dinyatakan hilang. Selain itu, pasukan perdamaian juga menemukan ribuan kuburan massal yang diduga menjadi lokasi pembuangan korban pembantaian.
Pada Mei 1993, Dewan Keamanan PBB membentuk Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) di Den Haag, Belanda. Akhirnya, mereka menetapkan Radovan Karadzic dan Ratko Mladic sebagai dalang atas tuduhan genosida dan kejahatan kemanusiaan.Tak hanya itu, puluhan orang lain yang dianggap terlibat juga turut mendapat hukuman.
Itulah sejumlah fakta terkait pembantaian Srebrenica yang bisa diketahui.
Lihat Juga: Tuding Ukraina Pernah Bantai Warga Polandia, Donal Tusk Tolak Kiev Bergabung dengan Uni Eropa
Sepanjang Juli 1995, setidaknya ada 8.000 Muslim Bosnia dari Srebrenica yang menjadi korban pembantaian. Tragedi berdarah ini juga digolongkan sebagai salah satu pembunuhan massal terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Lantas, seperti apakah sebenarnya sejarah dari pembantaian Srebrenica ini? Lebih jauh, berikut sejumlah faktanya yang bisa disimak.
Fakta Pembantaian Srebrenica
1. Berawal dari Bubarnya Yugoslavia
Perang Bosnia selama era 1990-an tak lain dipicu karena pecahnya Yugoslavia. Pasca jatuhnya Yugoslavia, kebangkitan Serbia Raya menyeruak.Namun, sekitar Februari 1992 muncul sebuah referendum tentang kemerdekaan yang diadakan di Bosnia dan Herzegovina. Menariknya, sebagian besar masyarakat memilih "Ya" atau merdeka.
Mengutip laman History, Rabu (15/11/2023), pemimpin Serbia Bosnia yang menginginkan terciptanya Serbia Raya memboikot referendum tersebut guna mencegah kemerdekaan. Kendati demikian, Bosnia dan Herzegovina tetap mendeklarasikan diri secara resmi pada Maret 1992.
2. Penolakan Referendum Kemerdekaan
Kelompok Serbia Bosnia tidak terima dengan referendum kemerdekaan yang dikeluarkan Bosnia-Herzegovina. Setelahnya, mereka pun mulai menebar teror dan berhasil merebut Kota Sarajevo yang sempat dijadikan ibu kota pemerintahan baru.Setelahnya, terjadi pertempuran panjang selama beberapa tahun antara dua kelompok tersebut. Ketika cakupan konflik meluas, ribuan warga mulai mengungsi ke kota-kota lain.
Pada 1993, PBB mendeklarasikan sejumlah wilayah termasuk Srebrenica sebagai ‘area aman’ untuk berlindung. Untuk berjaga-jaga, area tersebut juga dilindungi pasukan penjaga perdamaian internasional.
3. Pasukan Serbia Bosnia Menerobos Masuk
Kendati sudah ditetapkan PBB sebagai daerah aman, pasukan Serbia Bosnia menuju Srebrenica pada 11 Juli 1995. Dipimpin Radovan Karadzic, mereka pun mengusir dan mengalahkan pasukan perdamaian PBB yang berjaga.Tujuan pasukan Serbia Bosnia adalah melenyapkan kantong-kantong Muslim di Srebrenica. Setelah itu, mereka mulai memisahkan warga sipil di Srebrenica.
Sebagian besar perempuan dan anak-anak digiring menuju bus untuk nantinya dikirim ke wilayah lain yang sudah dikuasai juga. Sementara untuk laki-laki, mereka ada yang dibunuh langsung serta diangkut menuju tempat eksekusi massal.
4. Ribuan Muslim Jadi Korban
Pada tragedi Srebrenica tersebut, sebagian besar yang menjadi korbannya adalah warga Muslim. Perkiraan jumlah korban yang tewas di Srebrenica berkisar antara 7.000 hingga 8.000 orang.Beberapa waktu berselang, puluhan ribu orang lain juga dinyatakan hilang. Selain itu, pasukan perdamaian juga menemukan ribuan kuburan massal yang diduga menjadi lokasi pembuangan korban pembantaian.
5. Penghakiman
Komunitas internasional tidak bisa berbuat banyak guna mencegah tragedi Srebrenica. Namun, setelahnya mereka aktif untuk mengadili para pelaku pembantaian tersebut.Pada Mei 1993, Dewan Keamanan PBB membentuk Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) di Den Haag, Belanda. Akhirnya, mereka menetapkan Radovan Karadzic dan Ratko Mladic sebagai dalang atas tuduhan genosida dan kejahatan kemanusiaan.Tak hanya itu, puluhan orang lain yang dianggap terlibat juga turut mendapat hukuman.
Itulah sejumlah fakta terkait pembantaian Srebrenica yang bisa diketahui.
Lihat Juga: Tuding Ukraina Pernah Bantai Warga Polandia, Donal Tusk Tolak Kiev Bergabung dengan Uni Eropa
(wid)