Konspirasi Yahudi: Kisah Zionisme Kuasai Inggris di Era Perdana Menteri Lloyd George
loading...
A
A
A
"Setelah persetujuan ditandatangani oleh Sir Mark Sykes dan Haim Weizmanserta Sokolov, mereka sepakat untuk mengirim sepucuk surat kepada jaksa agung Amerika Serikat LD Brandes, yang sekaligus juga kepala Komite Organisasi Zionisme di New York, untuk memberitahukan, bahwa pemerintah Inggris telah menyetujui untuk membantu orang-orang Yahudi dalam merebut Palestina dari tangan bangsa Arab.
Imbalannya, persatuan Yahudi internasional bersedia bersekutu dengan Inggris, dan Zionisme di Amerika bersedia mendesak pemerintah Amerika untuk bergabung dengan sekutu. Pada saat itu, Amerika belum melibatkan diri dalam perang.
Kemudian gerakan Zionisme di Amerika meniupkan arus kuat untuk mendukung dan menekan pemerintah Amerika agar terlibat dalam perang memihak Inggris. Ini membuat kekuatan Inggris menjadi unggul seketika."
"Kami mengirimkan surat serupa kepada jenderal Mac. Donaff, komandan angkatan darat Inggris. Dr Weizman sejak itu telah menjadi orang yang punya pengaruh besar, sehingga memungkinkan ia mengadakan hubungan langsung dengan jenderal Mac. Donaff, dan bisa mencampuri urusan militer. Ia berhasil memperoleh hak pembebasan 6 orang pemuda Yahudi dari dinas wajib militer. Padahal, negara masih dalam keadaan perang.
Dr Weizman berhasil memperoleh pembebasan mereka dari dinas wajib militer, karena alasan yang ada hubungannya dengan kepentingan utama bagi negara."
"Adapun kepentingan utama yang dimaksud tidak lain adalah mendirikan kantor khusus untuk gerakan Zionisme, langsung di bawah pimpinan Weizman. Sedangke 6 pemuda itu adalah saya sendiri dan 5 kawan lainnya, di antaranya Harry Sasheer, seorang anggota Komite politik organisasi Zionisme.
Pemerintah baru di bawah pimpinan Lloyd George, Balfour dan Churchill menganggap organisasi Zionisme sebagai kawan dan sekutunya.
Kantor-kantor perwakilan kita mendapat perlakuan istimewa dalam pelayanan urusan paspor untuk beberapa orang tertentu, transportasi dan pendanaan. Sebagai contoh, kami sendiri bisa menguruskan dokumen-dokumen perjalanan untuk seorang Yahudi berkebangsaan Turki Utsmani, karena ia adalah kawan kami sendiri.
Kementerian dalam negeri Kerajaan Inggris dengan mudah memberikan berbagai fasilitas, meskipun kerajaan Turki pada saat itu sedang berperang melawan Inggris. Setiap warga Turki Utsmani dianggap musuh."
Lihat Juga: Konspirasi Yahudi: Kisah Tragis Perdana Menteri Inggris Asquith karena Memusuhi Zionisme
Imbalannya, persatuan Yahudi internasional bersedia bersekutu dengan Inggris, dan Zionisme di Amerika bersedia mendesak pemerintah Amerika untuk bergabung dengan sekutu. Pada saat itu, Amerika belum melibatkan diri dalam perang.
Kemudian gerakan Zionisme di Amerika meniupkan arus kuat untuk mendukung dan menekan pemerintah Amerika agar terlibat dalam perang memihak Inggris. Ini membuat kekuatan Inggris menjadi unggul seketika."
"Kami mengirimkan surat serupa kepada jenderal Mac. Donaff, komandan angkatan darat Inggris. Dr Weizman sejak itu telah menjadi orang yang punya pengaruh besar, sehingga memungkinkan ia mengadakan hubungan langsung dengan jenderal Mac. Donaff, dan bisa mencampuri urusan militer. Ia berhasil memperoleh hak pembebasan 6 orang pemuda Yahudi dari dinas wajib militer. Padahal, negara masih dalam keadaan perang.
Dr Weizman berhasil memperoleh pembebasan mereka dari dinas wajib militer, karena alasan yang ada hubungannya dengan kepentingan utama bagi negara."
"Adapun kepentingan utama yang dimaksud tidak lain adalah mendirikan kantor khusus untuk gerakan Zionisme, langsung di bawah pimpinan Weizman. Sedangke 6 pemuda itu adalah saya sendiri dan 5 kawan lainnya, di antaranya Harry Sasheer, seorang anggota Komite politik organisasi Zionisme.
Pemerintah baru di bawah pimpinan Lloyd George, Balfour dan Churchill menganggap organisasi Zionisme sebagai kawan dan sekutunya.
Kantor-kantor perwakilan kita mendapat perlakuan istimewa dalam pelayanan urusan paspor untuk beberapa orang tertentu, transportasi dan pendanaan. Sebagai contoh, kami sendiri bisa menguruskan dokumen-dokumen perjalanan untuk seorang Yahudi berkebangsaan Turki Utsmani, karena ia adalah kawan kami sendiri.
Kementerian dalam negeri Kerajaan Inggris dengan mudah memberikan berbagai fasilitas, meskipun kerajaan Turki pada saat itu sedang berperang melawan Inggris. Setiap warga Turki Utsmani dianggap musuh."
Lihat Juga: Konspirasi Yahudi: Kisah Tragis Perdana Menteri Inggris Asquith karena Memusuhi Zionisme
(mhy)