Geert Wilders: Pembenci Islam yang Berpotensi Jadi PM Belanda Pendukung Zionis

Senin, 11 Desember 2023 - 05:15 WIB
loading...
Geert Wilders: Pembenci...
Geert Wilders. Foto/Ilustrasi: Al Jazeera
A A A
Geert Wilders adalah pembenci Islam dengan produknya "Fitna". Pemimpin Partai Kebebasan (PVV) ini menjadi pemenang pemilihan umum yang diadakan di Belanda baru-baru ini. Dia adakah salah satu Islamofobia paling terkenal di Eropa yang memiliki hubungan dekat dengan kelompok Zionis .

Pemilihan umum di Belanda pada tanggal 22 November 2023 lalu menghasilkan kemenangan partai politik sayap kanan Wilders yang anti-Islam, pro-Israel, dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Eropa dan dunia.

"Geert Wilders bisa menjadi pemimpin Belanda berikutnya setelah kemenangan bersejarah dalam pemilu," demikian Al Jazeeramelaporkan belum lama ini.



PVV memenangkan 37 kursi dari 150 kursi di badan legislatif negara tersebut, yang merupakan blok tunggal terbesar, jauh di atas Partai Rakyat konservatif pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte (24 kursi) dan koalisi sayap kiri Buruh-Hijau (25 kursi).

Wilders, merupakan tokoh politik pinggiran di Belanda yang liberal selama hampir dua dekade. Kini ia memiliki prospek membentuk pemerintahan koalisi dan sudah mengumumkan bahwa ia akan menjadi perdana menteri.

Dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, pada hari Sabtu lalu, mengatakan bahwa dia akan “terus memoderasi” posisinya jika perlu untuk menjadi perdana menteri berikutnya di negara tersebut.

“Hari ini, besok atau lusa, PVV akan menjadi bagian dari pemerintahan dan saya akan menjadi perdana menteri negara yang indah ini,” tulis Wilders dalam postingan panjangnya.

Di negaranya sendiri, ia dikenal sebagai seorang Eurosceptic dan sangat menentang imigrasi, terutama umat Islam, yang berarti pengusiran massal imigran dan penutupan masjid di negara tersebut.



Di seluruh dunia, Wilders terkenal karena film propaganda Islamofobia "Fitna" di mana terorisme, kebencian terhadap wanita, kekerasan dan eksklusivitas agama dikaitkan dengan Islam, menggunakan berbagai manipulasi, penipuan dan informasi yang salah.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3893 seconds (0.1#10.140)