Konspirasi Yahudi: Kisah Stalin, Ibu Tukang Cuci Ayah Pemabuk

Rabu, 13 Desember 2023 - 14:50 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi: Kisah Stalin, Ibu Tukang Cuci Ayah Pemabuk
Joseph Stalin. Foto/Ilustrasi: History
A A A
Stalin dilahirkan di desa Gory, wilayah Georgia Rusia . Ibunya seorang pemeluk agama Kristen Ortodoks bernama E. Catherina Gelades, dan kakeknya seorang petani kecil.

Ayahnya mula-mula bekerja di ladang, dan kemudian berpindah profesi sebagai tukang sepatu di kota kecil Adilchanov. "Meskipun ibunya pemeluk agama yang taat, tapi ayahnya peminum minuman keras," tulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).

Ibunya terpaksa bekerja keras sebagai pencuci pakaian, agar ia bisa membiayai anaknya mengenyam pendidikan dan menjadi pendeta. Stalin sendiri adalah anak yang cerdas di kelas, dan akhirnya ia mendapat bea siswa dari sebuah seminary di kota Tiflis.

Namun Stalin terpaksa tidak bisa meneruskan studinya karena sering terjadi perdebatan sengit dengan guru-gurunya. Akhirnya ia diusir dari sekolah, setelah 4 tahun belajar di sana.



Kemudian ia bergabung dengan sebuah kelompok yang kala itu telah tersebar luas di seluruh Rusia. Stalin menikah dengan Catherine Shnaindes dan mendapat seorang putra yang diberi nama Yasha.

Kelak Yasha hidup sebagai seorang mekanik listrik sampai masa kejayaan ayahnya berakhir. Selain itu, Stalin juga punya seorang istri lain bernama Nadia Baliova, dikaruniai seorang putra bernama Fasili dan seorang putri lagi bernama Sevitlana.

Fasili kelak menjadi marsekal udara dalam jajaran angkatan bersenjata Rusia pada masa kejayaan Stalin. Namun sepeninggal Stalin, Fasili termasuk orang yang disingkirkan dari arena politik oleh Nikiti Khrouchtchev.

Perempuan Yahudi Jelita

Kemudian Fasili menghilang tanpa jejak. Perkawinan Stalin dengan istri keduanya tidak berumur lama. Sebab, Stalin jatuh cinta kepada seorang peremouan Yahudi jelita bernama Roza Kaganovich, yang kemudian hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan.



Nasib Nadia (istri pertama) berakhir dengan bunuh diri. Tindakannya yang nekad ini bukan karena skandal asmara suaminya dengan wanita Yahudi itu, melakukan ia menderita karena melihat suaminya melakukan kekejaman terhadap musuh politiknya, yang sebagian besar merupakan saudara seagama Nadia, yaitu Kristen Ortodoks, yang berbeda dari agama yang dianut oleh wanita Yahudi, pacar gelap Stalin itu.

Adapun Roza Kaganovich tidak lain adalah saudara kandung Lazar Kaganovich, seorang tokoh Komunis terkemuka pada masa pemerintahan Stalin, yang menjadi anggota politbiro partai Komunis Rusia, di samping menjadi kepala pengawas industri berat.

Lazer adalah orang yang paling dekat dengan Stalin, sampai Stalin mati. Setelah Stalin mati, pemerintahan Khrouchtchev mengadakan pembersihan besar-besaran untuk mencampakkan sisa-sisa popularitas Stalin dan para pendukungnya dari arena politik Rusia dengan cara kejam, seperti pernah dilakukan oleh pendahulunya, Stalin terhadap lawan politiknya.

Lazer Kaganovich juga berhasil mengawinkan putranya Mikhail dengan putri Stalin Sevitlana pada tanggal 15 Juli 1951. Padahal, Sevitlana ketika itu masih berstatus istri dari salah seorang yang konon telah menghilang beberapa hari berselang, tanpa diketahui ke mana ia pergi.



Sedang Stalin sendiri kemudian mengawini Roza, setelah istrinya mati bunuh diri. Dengan demikian, Stalin telah hidup dalam lingkungan keluarga Yahudi. Sebab, istrinya adalah Yahudi, menantu laki-lakinya adalah Yahudi, dan saudara kandung istrinya yang sekaligus sahabat karib Stalin adalah juga Yahudi.

Bukan hanya sampai di sini. Wakil perdana menteri dalam pemerintahan Stalin yang merangkap menteri luar negeri, yaitu Molotov juga beristrikan wanita Yahudi.

Istri Molotov ini adalah adik kandung pemilik modal Yahudi internasional di Amerika Sam Carb, yang mewakili perusahaan impor-ekspor, berpusat di negara bagian Connecticut.

Sedang putri Molotov adalah tunangan putra Stalin sendiri, Fasili. "Demikianlah yang kita lihat. Politbiro akhirnya dipegang oleh tangan-tangan satu keluarga. Ini merupakan akibat wajar dari filsafat atheisme dalam bentuk komunisme, yang pada dasarnya merupakan anak yang lahir dari kandungan kehidupan lingkungan ghetto Yahudi di Eropa Timur," ujar William G. Carr.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau kenyataan ini merupakan sisi gelap dari perkembangan mendasar yang terjadi di Rusia, dan dunia komunisme umumnya, sampai Stalin meninggal dunia.



Perkembangan ini ditandai dengan publikasi tentang kejahatan Stalin, dan pembantaian kaum tani yang dilakukannya. Mesin propaganda Komunis sebelumnya telah berusaha menggambarkan, bahwa kaum tani adalah pendukung terkuat sistem Komunisme. Dan Paham Komunisme masih akan terus berubah dan berkembang di seluruh dunia.

Pada mulanya Stalin adalah sosok yang dilahirkan oleh situasi. Ia muncul menjelang pecah revolusi Oktober 1917, pada saat tokoh-tokoh senior masih terkungkung dalam sel-sel penjara Czar.

Pada masa pemerintahan Lenin, Stalin belum memainkan peran berarti dalam partai Komunis Rusia, kecuali hanya beberapa saat ketika Lenin dalam keadaan sakit.

Stalin maju ke barisan terdepan setelah terjadi perselisihan tajam antara dia dan Trotsky. Maka sejak Trotsky bisa disingkirkan, Stalin terus berkuasa sebagai diktator Rusia tanpa tertandingi sampai matinya.

Tahap kenaikan bintang Stalin dalam kepemimpinan Komunis Rusia dimulai ketika Lenin jatuh sakit bulan Mei 1922, yaitu ketika sebuah dewan yang terdiri dari Stalin, Zenoviev, Kaminiev, Trotsky dan Bochorin meneruskan kepemimpinan Komunis Rusia.

Kemudian penyakit Lenin tidak bisa disembuhkan, yang akhirnya menyebabkan kematiannya. Zenoviev dan Kaminiev merupakan tangan kanan Lenin sejak awal kekuasaan Lenin, sehingga mereka berdua memandang dirinya sebagai pewaris yang paling layak untuk meneruskan kepemimpinan Lenin.



Trotsky dalam bukunya yang berjudul Lenin pada halaman 37 dan 48 menyebutkan, bahwa Zenoviev diperlakukan oleh Stalin seperti budak, sedang Kaminiev sering dihina.

Trotsky memandang Zenoviev dan Kaminiev sebagai saingan yang mengancam kedudukannya, setelah Lenin meninggal dunia.

Sementara itu, Stalin memandang Trotsky dengan pandangan curiga, karena sikapnya yang meragukan terhadap Stalin. Zenoviev bagi kalangan atas partai Komunis Rusia dipandang sebagai calon kuat untuk menggantikan Lenin.

Pada kongres partai Komunis ke-12 ia diminta menyampaikan pidato pembukaan menggantikan Lenin yang sedang sakit. Lenin sendiri sudah menyatakan tidak mampu menyampaikan pidato sambutan seperti biasanya.

Kesempatan emas ini dimanfaatkan oleh Stalin dan bukan Zenoviev yang menggantikan Lenin. Setelah sidang ditutup, Stalin meraih kekuasaan dan kedudukan tinggi atas partai Komunis bersama kawan-kawannya, hingga pada saat Lenin meninggal dunia tahun 1924.



Pada bulan April 1925 Stalin berhasil menyingkirkan Trotsky dari jabatannya sebagai komisioner rakyat dalam urusan penahanan atau kementerian penahanan.

Setelah itu, Zenoviev disingkirkan pula dan digantikan oleh Bovadin, Rikov dan Tomsky. Sedang Zenoviev dan Kaminiev ketika itu bergabung dengan Trotsky untuk membentuk gerakan oposisi menentang Stalin.

Akan tetapi, langkah ini datangnya terlambat, sehingga mereka mendapat pukulan balik dari Stalin. Pada bulan Februari 1926 Stalin berhasil menyingkirkan Zenoviev dari politbiro, kemudian dari kepemimpinan Rusia di Leningrad, dan terakhir dari kepemimpinan rakyat.

Lalu datanglah giliran bagi Kaminiev dan Trotsky pada bulan Oktober 1926. Mereka berdua disingkirkan dari politbiro oleh Stalin. Pada tahun berikutnya Stalin benar-benar telah menyingkirkan I awan I awan politiknya dari komite sentral partai Komunis Rusia.

Tahun 1927 Trotsky berusaha mengadakan pembangkangan yang terakhir kalinya dengan melemparkan tuduhan, bahwa Stalin telah menyalahi garis ideologi Marxisme yang benar, dan menciptakan diktatorisme keluarga di Rusia.

Stalin membalas tuduhan itu dengan tindakan sangat kejam, dengan mengadakan pembersihan besar-besaran yang menumbalkan ratusan ribu orang mati, dan ribuan lainnya dibuang ke Siberia.



Ini diungkapkan oleh Khrouchtchev di kemudian hari. Stalin telah melakukan pembersihan terhadap para tokoh Komunis senior Yahudi dan para tokoh proletar generasi pertama yang mencetuskan revolusi Komunis.

Di antara mereka yang terkenal tindakan Stalin itu yang berupa penahanan, pembuangan dan hukuman mati adalah Trotsky, Zenoviev, Kaminiev, Martinov, Zalolich, Martov dan lain-lain.

Dengan demikian, secara langsung Stalin telah bebas dari lingkungan orang-orang Yahudi senior pada akhir hayatnya, kecuali istrinya Roza Kaganovich dan kakak iparnya Lazar Kaganovich.

Willam G. Carr mengatakan hasil studi analitis menunjukkan, bahwa dalam pembersihan yang dilakukan Stalin pada akhir masa hidupnya terdapat adanya hubungan rahasia dengan kekuatan terselubung, yang di dalamnya terdapat para tokoh senior Yahudi Komunis Rusia.

Ini menunjukkan, bahwa kekuatan terselubung itu tidak mempertimbangkan adanya tumbal orang Yahudi atau bukan, selama semua itu akan mendatangkan keuntungan materi bagi mereka.

Peristiwa demi peristiwa itu sebenarnya merupakan rancangan untuk membuka jalan timbulnya perang ekonomi global, dengan menjadikan dunia sebagai arena pertarungan pada masa sebelum Perang Dunia II.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3058 seconds (0.1#10.140)