Kisah Perdana Menteri Inggris Chamberlain Mewaspadai Konspirasi Yahudi

Selasa, 26 Desember 2023 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Dalam rangka mengumpulkan bukti-bukti, Dumvell dan Ramsey menemukan seorang yang bisa memberikan bantuan dalam melakukan usaha menghindari perang, yaitu Tailor Kant, seorang perwira dari Amerika yang bertugas menerima dan mengirim teleks kepada jaringan badan intelijen di kedutaan Amerika di London.

Tailor Kant dibantu oleh seorang wanita bernama Anna Woofkov. Keduanya telah lama mengetahui data-data berbahaya yang terdapat dalam dokumen rahasia yang sampai kepada kedutaan besar Amerika itu. Mereka pun tahu, bahwa perang sudah sampai di ambang pintu, tanpa ada yang menyadari.

Akhirnya lubuk hati kedua orang itu berontak, ketika mengetahui bahwa di belakang perang itu terdapat perancang dan pengatur yang akan mendapat keuntungan sendiri.



Mereka merupakan komplotan internasional terselubung yang punya hubungan langsung dengan kalangan pemilik modal Yahudi internasional.

Mereka berdua mulai berpikir dalam-dalam untuk menemukan cara yang bisa mencegah terjadinya perang itu. Mereka mempelajari isi dokumen pertukaran informasi lewat antara Churchill dan Presiden Roosevelt, yang jelas-jelas membuka kedok para tokoh Yahudi internasional yang sebenarnya memegang kendali pemerintah Inggris dan Amerika dari punggung Churchill dan Roosevelt sendiri.

Tailor Kant tahu, bahwa admiral Dumvell dan kolonel Ramsey sedang berusaha memerangi tokoh-tokoh Yahudi internasional, serta menghindari pecahnya perang.

Akhirnya Taylor menemui kolonel Ramsey di rumahnya di Gloster Square 47 London, dan minta agar Ramsey sudi menunjukkan dokumen asli kepadanya.

Setelah diperlihatkan, Taylor terkejut sekaligus lebih yakin dan bisa lebih banyak membantu usaha pencegahan perang dengan memperlihatkan dokumen itu kepada Chamberlain.



Sementara itu, di Jerman terjadi pertikaian intern antara Hitler dan para tokoh Nazi berhaluan ekstrem, yang mewakili kalangan elit Jerman. Meskipun Hitler telah berganti haluan dan memihak mereka sejak tahun 1936, namun dalam benak Hitler masih terdapat keyakinan mengenai keharusan adanya persahabatan dan perdamaian dengan Inggris dan Eropa.

Hitler berharap agar tuntutan Jerman berkenaan dengan perjanjian Versailles bisa dipenuhi, khususnya pencabutan konsekuensi tersebut. Sedang para tokoh Nazi berhaluan keras bertekad untuk mewujudkan supremasi ras Jerman dengan menguasai Eropa dan dunia pada umumnya dengan kekuatan militer.

Di sisi lain, Hitler telah merasa puas setelah bertemu Chamberlain. Sebab perdana menteri Inggris ini tahu benar seluk-beluk bahaya laten Yahudi internasional, dan bertekad untuk tidak tunduk pada ketamakan para pemilik modal Yahudi internasional.

Itulah sebabnya, Hitler berusaha menghindari benturan dengan Inggris, namun ternyata tidak mampu mencegah pecahnya perang. Ketegangan politik terus meningkat oleh propaganda dan desas-desus santer yang tersebar luas di Eropa, yaitu suatu taktik untuk membakar suasana.

Di samping itu,tekanan kelompok Nazi berhaluan keras di Jerman terhadap Hitler menyebabkan meletusnya perang pada awal September 1939, ketika Jerman menyerbu Polandia.



Hitler adalah tipe orang yang punya sifat tidak mundur dari pendiriannya, kalau hal itu telah terlanjur diucapkan. Ketika mengumumkan perang kepada Inggris dan sekutu, ia memandang bahwa satu-satunya penyelesaian adalah dengan perang, meskipun ia masih ingin berdamai dengan Inggris. Namun ia ingin mengenyahkan para pemilik modal internasional dengan satu pukulan yang mematikan.

Para tokoh Yahudi internasional menyadari, bahwa mereka sedang mempertaruhkan nasib dalam sebuah permainan konspirasi terbesar yang pernah mereka lakukan sepanjang sejarah. Untuk itu, mereka bertekad menyalakan api perang lebih besar lagi, dengan menjadikan Nazisme sebagai kekuatan yang mampu membakar api perang global, yang dalam perang itu pasukan Nazi muncul sebagai salah satu super power.

Sementara itu, mereka mendapatkan Chamberlain sebagai batu penghalang di tengah jalan yang mengganggu, sampai perang berkobar. Chamberlain diketahui punya niat untuk secepatnya mengakhiri perang, dan mengadakan perdamaian, atau menerima syarat yang diajukan oleh Hitler sebelumnya.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3749 seconds (0.1#10.140)