Kisah Perang Persia dan Romawi sebelum Takluk kepada Kaum Muslimin
loading...
A
A
A
Perang Romawi – Persia adalah serangkaian konflik antara Romawi melawan dua kekaisaran Iranik yang berturut-turut; Parthia dan Sassaniyah.
Hubungan antara Kekaisaran Parthia dan Republik Romawi dimulai pada tahun 92 SM; peperangan dimulai ketika masa akhir Republik Romawi dan terus berlanjut ketika Kekaisaran Romawi melawan Kekaisaran Sassaniyah.
Konflik ini berakhir ketika munculnya invasi Muslim Arab, yang menghantam Sassaniyah serta Kekaisaran Romawi Timur dengan dampak yang sangat menghancurkan tidak lama setelah Romawi dan Sassaniyah berhenti berperang.
Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Abu Bakr As-Siddiq" yang diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah (PT Pustaka Litera AntarNusa, 1987) menulis perang antara Romawi dan Persia berlangsung dan tak berkesudahan selama tujuh abad terus-menerus.
Imperium Romawi yang pada waktu itu merupakan ajang kegelisahan dan kekacauan, mendorong Persia untuk menyerang Syam.
Phocas, Kaisar Romawi ketika itu, sedang sibuk menghadapi pemberontakan Heraklius kepadanya. Oleh karena itu pasukan Persia makin merajalela memasuki daerah Syam, yang kemudian mereka kuasai dan terus menyusur ke Baitulmukadas .
Beberapa kota yang mereka kepung kemudian dengan jalan kekerasan mereka duduki pula. Tatkala Persia sedang menuju ke Baitulmukadas itu Heraklius turun tangan, tetapi ia tak dapat membendung mereka atau mencegah tindakan mereka merusak segala peninggalan Kristen dan Yahudi di kota Yerusalem itu.
Di samping itu pihak Yahudi ternyata bergabung dengan pihak Majusi dan membantunya dalam memerangi kaum Nasrani. Sesudah keadaan di Syam stabil, Persia menyerbu Mesir dan menggantikan kekuasaan Romawi.
Mengenai kemenangan-kemenangan Persia yang terus-menerus terhadap Romawi ini, Allah berfirman:
"Alif Lam Mim. Kerajaan Romawi telah dikalahkan. Di negeri yang dekat; tetapi setelah mengalami kekalahan mereka akan menang; dalam beberapa tahun lagi. Keputusan pada Allah, di masa silam dan di masa depan; dan pada hari orang-orang beriman akan bergembira, dengan pertolongan Allah." ( QS 30 : 1-5).
Mahabenar Allah. Dalam beberapa tahun kemudian Heraklius kembali memerangi Persia. Mereka dikeluarkan dari Mesir dan dari Syam. Mereka diusir sampai ke Mada'in (Ctesiphon).
Salib Besar (The True Cross) pun dapat direbutnya kembali, yang kemudian dikembalikannya ke Baitulmukadas dalam upacara besar-besaran. Kekuasaan Persia jadi porakporanda dan kemenangan Romawi itu kelak memberi dampak besar kepada orang Arab dalam merintis penyiaran dan kedaulatan Islam.
Hubungan antara Kekaisaran Parthia dan Republik Romawi dimulai pada tahun 92 SM; peperangan dimulai ketika masa akhir Republik Romawi dan terus berlanjut ketika Kekaisaran Romawi melawan Kekaisaran Sassaniyah.
Konflik ini berakhir ketika munculnya invasi Muslim Arab, yang menghantam Sassaniyah serta Kekaisaran Romawi Timur dengan dampak yang sangat menghancurkan tidak lama setelah Romawi dan Sassaniyah berhenti berperang.
Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Abu Bakr As-Siddiq" yang diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah (PT Pustaka Litera AntarNusa, 1987) menulis perang antara Romawi dan Persia berlangsung dan tak berkesudahan selama tujuh abad terus-menerus.
Imperium Romawi yang pada waktu itu merupakan ajang kegelisahan dan kekacauan, mendorong Persia untuk menyerang Syam.
Phocas, Kaisar Romawi ketika itu, sedang sibuk menghadapi pemberontakan Heraklius kepadanya. Oleh karena itu pasukan Persia makin merajalela memasuki daerah Syam, yang kemudian mereka kuasai dan terus menyusur ke Baitulmukadas .
Beberapa kota yang mereka kepung kemudian dengan jalan kekerasan mereka duduki pula. Tatkala Persia sedang menuju ke Baitulmukadas itu Heraklius turun tangan, tetapi ia tak dapat membendung mereka atau mencegah tindakan mereka merusak segala peninggalan Kristen dan Yahudi di kota Yerusalem itu.
Di samping itu pihak Yahudi ternyata bergabung dengan pihak Majusi dan membantunya dalam memerangi kaum Nasrani. Sesudah keadaan di Syam stabil, Persia menyerbu Mesir dan menggantikan kekuasaan Romawi.
Mengenai kemenangan-kemenangan Persia yang terus-menerus terhadap Romawi ini, Allah berfirman:
"Alif Lam Mim. Kerajaan Romawi telah dikalahkan. Di negeri yang dekat; tetapi setelah mengalami kekalahan mereka akan menang; dalam beberapa tahun lagi. Keputusan pada Allah, di masa silam dan di masa depan; dan pada hari orang-orang beriman akan bergembira, dengan pertolongan Allah." ( QS 30 : 1-5).
Mahabenar Allah. Dalam beberapa tahun kemudian Heraklius kembali memerangi Persia. Mereka dikeluarkan dari Mesir dan dari Syam. Mereka diusir sampai ke Mada'in (Ctesiphon).
Salib Besar (The True Cross) pun dapat direbutnya kembali, yang kemudian dikembalikannya ke Baitulmukadas dalam upacara besar-besaran. Kekuasaan Persia jadi porakporanda dan kemenangan Romawi itu kelak memberi dampak besar kepada orang Arab dalam merintis penyiaran dan kedaulatan Islam.
(mhy)