Pembebasan Irak: Kisah Orang-Orang Arab Nasrani yang Memilih Perang

Kamis, 18 Januari 2024 - 14:28 WIB
loading...
A A A
"Untuk membuktikan apa yang kami katakan," sahut mereka lagi, "kami tak menggunakan bahasa lain selain bahasa Arab."

"Pilihlah satu dari tiga," kata Khalid lebih lanjut: "bergabung ke dalam agama kami, kamu mendapat hak dan kewajiban yang sama, walaupun kamu pindah tempat kalau kamu akan tinggal di perkampungan kamu; atau membayar jizyah; atau berperang. Demi Allah, kami datang ke mari dengan orang-orang yang lebih mencintai mati daripada hidup."

"Kami akan membayar jizyah," kata mereka.

Heran juga Khalid atas kegigihan mereka bertahan dalam agama Nasraninya itu, lalu katanya:

"Celaka kamu! Kekufuran itu adalah padang tandus yang menyesatkan. Orang Arab yang paling bodoh ketika dalam perjalanan bertemu dengan dua orang penunjuk jalan, yang dipilihnya orang asing dan yang orang Arab ditinggalkan."

Kata-kata ini tak dapat mengubah kegigihan mereka dari agamanya itu. Mereka bersikap demikian mungkin karena jiwa mereka terpengaruh oleh martabatnya sebagai manusia kalau sampai ia pindah dari keyakinan yang dianutnya, sebab dia sudah kalah lalu terpaksa pindah agama. Juga terpengaruh oleh keadaan kaum Muslimin yang masih baru di Irak. Orang tidak tahu, akan betahkah mereka di Hirah dengan keadaan itu, atau karena hal-hal tertentu mereka akan keluar meninggalkannya.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)