Mengenal Malam Nisfu Syaban, Pengertian dan Amalan yang Dianjurkannya
loading...
A
A
A
Di bulan Syaban ini, ada satu malam yang diyakini sangat istimewa yakni malam Nisfu Syaban atau 15 Syaban. Di tahun ini, malam Nisfu Syaban akan jatuh pada tanggal 24 Februari.
Sejarah menghidupkan Nisfu Syaban bermula dari kebiasaan para ulama Tabi'in dari Syam seperti Syaikh Khalid bin Ma'dan bin Abi Karb al-Kila'iy (wafat 104 Hijriyah).
"Dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan berjamaah di masjid, Khalid bin Mi'dan dan Luqman bin 'Amir dan selainnya, mereka mengenakan pakain bagus, memakai wewangian, bercelak, dan mereka menghidupkan malamnya dengan shalat. Hal ini disepakati oleh Ishaq bin Rahawaih, dia berkata tentang shalat berjamaah pada malam tersebut: "Itu bukan bid'ah!" Hal ini dikutip oleh Harb al-Karmani ketika dia bertanya kepadanya tentang ini." (Fatawa Al Azhar, 10/131)
Bahkan menghidupkan malam Nisfu Syaban telah dilakukan sejak lama di Masjidil Haram Makkah pada masa Salaf sebagaiman disebutkan oleh Al-Fakihi rahimahullah (wafat 272 H) dalam Kitab Akhbar Makkah, 3/84.
Kebiasaan ini juga sudah menjadi tradisi tahunan bagi kalangan muslim Indonesia, Yaman, Turki, Pakistan, Brunai, India, dan negara muslim lainnya.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya Malaikat Jibril. Ia berkata: 'Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."
Keterangan lain dari Sayyidah Aisyah ra sebagai berikut:
Artinya: "Aisyah berkata: "Saya kehilangan Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau berada di Baqi' sambil mengangkat kepala ke langit". Beliau berkata: "Apakah engkau takut engkau dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, saya menyangka engkau mendatangi sebagian istri engkau". Beliau besabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam Nisfu Syaban ke langit dunia, maka Allah mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalb." (HR Ahmad). Imam At-Tirmidzi berkata, Imam Al-Bukhari mendha'ifkan hadits ini.
Hadis lain yang derajatnya baik terkait keutamaan Nisfu Syaban sebagai berikut:
Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya'ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (yang menebar kebencian antara sesama umat Islam)." [Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al Kabir No 16639; Daraquthni 68; Ibnu Majah 1380; Ibnu Hibban 5757; Ibnu Abi Syaibah 150; Al-Baihaqi fi Syu'ab al-Iman 6352; dan Al- Bazzar fi Al-Musnad 2389]
1. Dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta'ala kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.
2. Doanya mustajab, hajatnya dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
2. Memperbanyak baca Al-Qur'an atau membaca Surat Yasin 3 kali.
3. Memperbanyak doa kebaikan apa saja untuk keluarga, anak dan cucu.
4. Perbanyak zikir apa saja terutama selawat dan Istighfar.
5. Berpuasa pada siang harinya.
Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) seorang ulama besar dalam Madzhab Syafi'i menukil sebuah perkataan dari sang Imam Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H): "Telah sampai kepada kami bahwa doa itu mustajab pada 5 malam. malam Jumat, malam Idhul Adha, malam Idhul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban." (Al-Majmu' jilid 5 Hal 42)
Wallahu A'lam
Sejarah menghidupkan Nisfu Syaban bermula dari kebiasaan para ulama Tabi'in dari Syam seperti Syaikh Khalid bin Ma'dan bin Abi Karb al-Kila'iy (wafat 104 Hijriyah).
"Dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan berjamaah di masjid, Khalid bin Mi'dan dan Luqman bin 'Amir dan selainnya, mereka mengenakan pakain bagus, memakai wewangian, bercelak, dan mereka menghidupkan malamnya dengan shalat. Hal ini disepakati oleh Ishaq bin Rahawaih, dia berkata tentang shalat berjamaah pada malam tersebut: "Itu bukan bid'ah!" Hal ini dikutip oleh Harb al-Karmani ketika dia bertanya kepadanya tentang ini." (Fatawa Al Azhar, 10/131)
Bahkan menghidupkan malam Nisfu Syaban telah dilakukan sejak lama di Masjidil Haram Makkah pada masa Salaf sebagaiman disebutkan oleh Al-Fakihi rahimahullah (wafat 272 H) dalam Kitab Akhbar Makkah, 3/84.
Kebiasaan ini juga sudah menjadi tradisi tahunan bagi kalangan muslim Indonesia, Yaman, Turki, Pakistan, Brunai, India, dan negara muslim lainnya.
Pengertian Nisfu Syaban
Nisfu Sya'ban artinya separuh atau pertengahan atau tanggal 15 Syaban. Sedangkan Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Nisfu Syaban dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau malam pengampunan dosa-dosa.Keistimewaan Nisfu Syaban
Malam Nisfu Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri. Selain menjadi malam catatan takdir selama satu tahun dan malam ampunan dari Allah kepada semua hamba-Nya yang beriman (kecuali orang bermusuhan dan musyrik), Nisfu Sya'ban juga menjadi malam istimewa bagi umat Nabi Muhammad SAW.Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ
Artinya: "Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya Malaikat Jibril. Ia berkata: 'Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."
Keterangan lain dari Sayyidah Aisyah ra sebagai berikut:
قالت: فقدت النبى- صلى الله عليه وسلم- فخرجت فإذا هو بالبقيع، رافع رأسه إلى السماء، فقال: أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله. فقلت: يا رسول الله قد ظننت أنك أتيت بعض نسائك، فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب. (رواه أحمد، وقال الترمذى: إن البخارى ضعفه)
Artinya: "Aisyah berkata: "Saya kehilangan Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau berada di Baqi' sambil mengangkat kepala ke langit". Beliau berkata: "Apakah engkau takut engkau dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, saya menyangka engkau mendatangi sebagian istri engkau". Beliau besabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam Nisfu Syaban ke langit dunia, maka Allah mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalb." (HR Ahmad). Imam At-Tirmidzi berkata, Imam Al-Bukhari mendha'ifkan hadits ini.
Hadis lain yang derajatnya baik terkait keutamaan Nisfu Syaban sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya'ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (yang menebar kebencian antara sesama umat Islam)." [Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al Kabir No 16639; Daraquthni 68; Ibnu Majah 1380; Ibnu Hibban 5757; Ibnu Abi Syaibah 150; Al-Baihaqi fi Syu'ab al-Iman 6352; dan Al- Bazzar fi Al-Musnad 2389]
Amalan-amalan di Malam Nisfu Syaban
Ada dua fadhilah bagi yang menghidupkan malam Nisfu Syaban antaranya:1. Dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta'ala kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.
2. Doanya mustajab, hajatnya dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Berikut 5 Amalan yang Dianjurkan:
1. Memperbanyak ibadah salat sunnah seperti salat Tahajjud dan Witir.2. Memperbanyak baca Al-Qur'an atau membaca Surat Yasin 3 kali.
3. Memperbanyak doa kebaikan apa saja untuk keluarga, anak dan cucu.
4. Perbanyak zikir apa saja terutama selawat dan Istighfar.
5. Berpuasa pada siang harinya.
Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) seorang ulama besar dalam Madzhab Syafi'i menukil sebuah perkataan dari sang Imam Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H): "Telah sampai kepada kami bahwa doa itu mustajab pada 5 malam. malam Jumat, malam Idhul Adha, malam Idhul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban." (Al-Majmu' jilid 5 Hal 42)
Wallahu A'lam
(wid)