Teks Ceramah Tarawih Malam 17 Ramadan, Singkat Penuh Makna

Senin, 25 Maret 2024 - 14:47 WIB
loading...
Teks Ceramah Tarawih Malam 17 Ramadan, Singkat Penuh Makna
Teks ceramah tarawih pada malam 17 Ramadan ini, bisa dijadikan contoh untuk memperingati malam Nuzulul Quran. Foto ilusrasi/ist
A A A
Teks ceramah tarawih pada malam 17 Ramadan ini, bisa dijadikan contoh untuk memperingati malam Nuzulul Quran . Berikut contoh teks tarawih singkat namun penuh makna di malam 17 Ramadan tersebut:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,

"Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin Wabihi Nastainu alaa Umuriddunya Waddin Waala Alihi Wasahbihi Ajmain.

Jamaah salat tarawih yang berbahagia, pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah atas nikmat dan hidayah-Nya. Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dimana beliaulah yang telah membimbing umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan membawa misi agama Islam. Semoga kita tergolong umatnya yang setia.

Jamaah salat tarawih yang berbahagia!

Nuzulul Qur'an atau turunnya Al-Qur'an yang merupakan kumpulan firman-firman Allah, sekaligus merupakan peraturan-peraturan atau garis-garis besar haluannya umat Islam dalam rangka mencari Ridho-Nya adalah jatuh pada tanggal 17 Ramadan.

Para ahli tafsir kenamaan seperti Thabary telah menyatakan bahwa ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun (621 M) berada dalam gua Hira' (yang sekarang bernama Jabal Nur) wahyu pertama turun disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Baik di dalam Al-Qur'an sendiri atau di dalam hadist tidak disebutkan secara pasti mengenai tanggal turunnya Al-Qur'an (wahyu Allah itu) Tetapi berdasarkan petunjuk-petunjuk ayat yang lain dalam Al-Qur'an sendiri, akhirnya para ahli tafsir menarik suatu kesimpulan bahwa wahyu Allah pertama turun (Al-Qur'an) pada tanggal 17 Ramadan.

Hal ini berdasarkan keterangan firman Allah di bawah ini:

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ

وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ

وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا

عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ

وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Artinya:
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS: Al-Anfaal Ayat: 41)

Yang dimaksud Yaumal Taqool jama'ah (pada hari kedua golongan bertemu) ialah permulaan perang Badar, yang mulai pecah pada malam 17 Ramadan tersebut. Pada waktu itu dua golongan pasukan mulai bertempur berhadap-hadapan, yaitu antara pasukan kaum muslimin dengan pasukan kaum Quraisy. Dengan mempergunakan Istimbath Hukum, maka para ahli tafsir telah sepakat bahwa turunnya wahyu pertama (Al-Qur'an) adalah malam 17 Ramadan.

Jamaah salat tarawih yang berbahagia,

Sekarang yang menjadi persoalan kita, apa maksudnya Al-Qur'an itu diturunkan kepada kita. Tiada lain hanyalah untuk menjadi pedoman hidup di dunia ini untuk menuju hidup yang lebih langgeng di akherat kelak, sekaligus menjadi petunjuk dan pembeda antara yang salah dan yang benar. Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur'an itu sendiri:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ

دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا

لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)