Hadis tentang Fadilah Hari Jumat

Jum'at, 05 April 2024 - 11:07 WIB
loading...
Hadis tentang Fadilah Hari Jumat
Sebaik-baik hari di mana  matahari terbit padanya adalah hari Jum’at. Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri dalam "Ringkasan Fiqih Islam Bab: Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah" (IslamHouse, 2012) menyampaikan beberapa hadis tentang fadilah hari Jumat berikut ini.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال:«خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَومُ الجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلا تَقُومُ السَّاعَةُ إلَّا فِي يَومِ الجُمُعَةِ». أخرجه مسل

Dari Abu Huraira ra , ia berkata : “ Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, di hari itu Adam dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu Adam dikeluarkan dari surga dan hari kiamat akan terjadi pada hari Jum’at”. [HR Muslim]



Fadilah mandi Jumat, mendengarkan khotbah dan salat Jum’at

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال:«مَنْ اغْتَسَلَ، ثُمَّ أَتَى الجُمُعَةَ، فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ، ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ». أخرجه مسلم.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: Barang siapa mandi kemudian pergi Jum’at lalu melakukan shalat sunat semampunya dan diam hingga selesai khutbah kemudian shalat Jum’at bersama imam niscaya Allah akan mengampuni dosanya pada hari itu hingga Jum’at yang akan datang ditambah tiga hari. (HR Muslim).

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- ذكر يوم الجمعة فقال:«فِيْهِ سَاعَةٌ لا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ يُصَلِّي، يَسْأَلُ الله شَيْئاً إلَّا أَعْطَاهُ إيَّاهُ»زاد قتيبة في روايته: وأشار بيده يقللها. متفق عليه

Dari Abu Huraira Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang hari jum’at lalu bersabda: “Di hari itu ada saat tertentu, di mana tidaklah seorang muslim mendapatkannya sementara dia berdiri shalat lalu meminta sesuatu kepada Allah, melainkan Allah mengbabulkan permintaan tersebut baginya”, beliau mengisyaratkan dengan tangannya yang berarti sedikit .” (Muttafaq Alaih)

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2198 seconds (0.1#10.140)