Pohon Gharqad: Pohon Yahudi, Tempat Dajjal Dibunuh Nabi Isa di Akhir Zaman

Rabu, 29 Mei 2024 - 10:08 WIB
loading...
Pohon Gharqad: Pohon Yahudi, Tempat Dajjal Dibunuh Nabi Isa di Akhir Zaman
Pohon Gharqad tempat berlindung Yahudi dan Dajjal di akhir zaman. Ilustrasi: Ist
A A A
Pohon Gharqad adalah pohon yang menjadi pelindung kaum Yahudi di akhir zaman. Hal ini sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis dari Abu Hurairah . Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ

Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata: "Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia." Kecuali (pohon) Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Al-Bukhari, Muslim)

Dalam Hadis Nabi itu disebutkan kecuali Pohon Gharqad, karena ia adalah Pohon Yahudi (إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ). Artinya, pohon itu membisu, tidak berbicaraseperti pepohonan lainnya.



Imam an-Nawawi berkata: "Gharqad adalah sejenis pohon berduri yang dikenal di Negeri Baitul Maqdis ( Palestina ). Di sanalah Dajjal dan Yahudi (akan) dibunuh oleh Nabi Isa 'alaihissallam dan kaum Muslimin."

Ibnu al-Atsir menerangkan tentang Gharqad adalah sejenis pohon 'idhah (pohon besar) dan pohon berduri. Bentuk tunggalnya Gharqadah. Dalam Al-Mu'jamul Wasith diterangkan, Gharqad adalah pohon yang tingginya antara 1 sampai 3 meter.

Tergolong spesies terung-terungan, batang dan dahannya berwarna putih, mirip pohon 'Ausaj dari segi daunnya yang lunak dan dahannya yang berduri. Menurut sebagian muslim yang pernah melihatnya, dari segi bentuk daun, batang dan rantingnya, mirip pohon cemara tetapi tidak tinggi, yakni lebih pendek.

Pohon Gharqad ini pernah tumbuh di tanah pemakaman Madinah (Al-Baqi), kemudian ditebang. Pohon-pohon Gharqad itu ditebang saat Utsman bin Mazh'un radhiyallahu 'anhu dimakamkan di tempat tersebut.

Jewish National Fund

Soal pohon Gharqad itu, umumnya orang merujuk pada dua tanaman berduri yang hidup di padang pasir. Ada yang menyebut Gharqad adalah tanaman yang dalam bahasa Arab disebut Ausaj. Para ilmuwan menyebut spesies ini sebagai Lycium Shawii.

Pohon ini kerap pula disebut dengan istilah Boxt horn. Menurut laman milik The Hebrew University of Jerusalem, istilah lainnya adalah Lycium Arabicum Boiss atau Arabian Boxthorn. Tanaman ini masuk kategori semak belukar, yang tingginya satu hingga empat meter.



Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu , beberapa kali menanam pohon, yang kemudian ramai diberitakan sebagai Pohon Gharqad. Juga penanaman pohon di beberapa tempat lainnya di beberapa permukiman di wilayah pendudukan Israel, yang disponsori oleh Jewish National Fund (JNF).

Kalangan Yahudi sendiri mengakui "pohon Box-thorn adalah bagian kunci Nubuwat tentang Israel pada akhir zaman." Ada yang mengatakan, "Karena Israel berpikir bahwa ramalan Islam tentang Israel akan terjadi, sehingga lebih baik menanam banyak Boxthorn."

Faktanya, Israel memang gencar melakukan penghijauan di sana. Bahkan, upaya penanaman pohon Gharqad itu telah dilakukan sebelum berdirinya negara Israel pada 1948. JNF merupakan salah satu organisasi yang gencar melakukan penanaman itu.

JNF atau Keren Kayemet LeYisrael (KKL), didirikan pada Kongres Zionis kelima di Basel, 1901 lalu. Sejak didirikan, JNF/KKL gencar membeli tanah saat wilayah Palestina masih berada di bawah Khilafah Turki Utsmani. Pada 1935 misalnya, JNF mengklaim menanam 1,7 juta pohon di kawasan seluas tujuh kilometer persegi, di tanah Palestina.

Adapun disandarkannya Pohon Gharqad sebagai Pohon Yahudi yang akan menjadi tempat persembunyian mereka, ini menunjukkan bahwa di antara makhluk Allah, baik benda-benda mati tak bernyawa, ada yang tidak taat kepada perintah Allah dan melakukan hal yang tidak disukai Allah. Sebagai contoh, kisah sebuah batu yang membawa lari pakaian Nabi Musa saat beliau mandi, sehingga Musa 'alaihissalam memukulnya.

Kejadian semacam ini tentu sulit dinalar, namun Allah berkehendak atas segala sesuatu dan di dalamnya tentu terdapat hikmah dan pelajaran berharga.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2474 seconds (0.1#10.140)
pixels