Pakaian dalam Al-Qur'an: Bukan Sekadar Penutup Aurat

Kamis, 27 Juni 2024 - 14:25 WIB
loading...
A A A
Khadijah berkata, "Jika engkau melihatnya lagi, beritahulah aku".

Ketika di saat lain Nabi SAW melihat (malaikat) yang dilihatnya di Gua Hira, Khadijah membuka pakaiannya sambi1 bertanya, "Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?" Nabi SAW menjawab, "Tidak, ... dia pergi."

Khadijah dengan penuh keyakinan berkata, "Yakinlah yang datang bukan setan, ... (karena hanya setan yang senang melihat aurat)".

Dalam hal ini Al-Quran mengingatkan:

"Wahai putra-putra Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia (telah menipu orang tuamu Adam dan Hawa) sehingga ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka berdua" (QS Al-A'raf [7]: 27).



Kata ketiga yang digunakan Al-Quran untuk menjelaskan perihal pakaian adalah sarabil. Kamus-kamus bahasa mengartikan kata ini sebagai pakaian, apa pun jenis bahannya. Hanya dua ayat yang menggunakan kata tersebut.

Satu di antaranya diartikan sebagai pakaian yang berfungsi menangkal sengatan panas, dingin, dan bahaya dalam peperangan ( QS Al-Nahl [16] : 81).

Satu lagi dalam surat Ibrahim (14) : 50 tentang siksa yang akan dialami oleh orang-orang berdosa kelak di hari kemudian: pakaian mereka dari pelangkin. Dari sini terpahami bahwa pakaian ada yang menjadi alat penyiksa. Tentu saja siksaan tersebut karena yang bersangkutan tidak menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang diamanatkan oleh Allah SWT.
(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)
pixels