Kisah Khalifah Umar bin Khattab Mengirim Pasukan Bantuan ke Mesir Dipimpin Zubair bin Awwam
loading...
A
A
A
Setelah menerima berita tentang kemenangannya di Farama serta perjalanannya ke Bilbis, dan bahwa sesudah ia nyaris berhadapan dengan pasukan Romawi di ibu kota Firaun itu, Umar baru memobilisasi bala bantuan, kemudian saat ia menerima berita mengenai Umm Dunain serta kemenangan Amr di sana, bala bantuan itu ditambah lagi dengan dipimpin oleh Zubair bin Awwam?
Bagaimanapun keadaannya, ketika itu Zubair sudah bersiap-siap akan mengadakan perjalanan perang dan akan menuju Antakiah. Zubair bin Awwam adalah sepupu Nabi dari pihak ibu, dan sahabatnya. Ia termasuk pahlawan Arab yang tidak banyak jumlahnya.
Setelah mengetahui niatnya ia dipanggil oleh Umar seraya katanya: "Abu Abdullah! Bersediakah Anda ke Mesir?"
Zubair menjawab: "Saya tak berkepentingan di sana. Tetapi kepergian saya untuk berjuang dan untuk membantu kaum Muslimin. Kalau Amr sudah dapat membebaskannya, tak perlu lagi saya mencampuri tugasnya. Tujuan saya ke beberapa tepi pantai dan akan berpangkal di sana. Tetapi kalau saya menemuinya ia sedang dalam pertempuran saya akan bergabung dengan dia."
Umar mendoakannya dan melepaskannya. Zubair berangkat memimpin sebuah pasukan sampai mencapai Mesir dengan tujuan Ain Syams.
Penunjukan Zubair oleh Umar sangat tepat sekali. Pahlawan ini sejak kecil sudah terkenal dengan ketegaran dan kegesitannya. Di samping itu ia murah hati kepada semua orang. Ia sudah masuk Islam ketika baru berumur enam belas tahun. Ia ikut dalam dua kali hijrah ke Abisinia. Setelah hijrah ke Madinah dalam setiap ekspedisi bersama Rasulullah ia tak pernah ketinggalan.
Ia sudah berikrar kepada Rasulullah untuk mati di Perang Uhud . Ketika dalam Perang Khandaq Nabi menunjuk orang siapa yang akan membawa berita tentang Ahzab dan Banu Quraizah, maka yang terpilih adalah Zubair; diadakan yang kedua, yang terpilih adalah Zubair, dan diadakan yang ketiga kalinya, juga yang terpilih adalah Zubair.
Maka Rasulullah berkata: "Setiap nabi mempunyai seorang pengikut; pengikutku adalah Zubair bin Awwam."
Salah satu panji kaum Muhajirin ketika pembebasan Makkah di tangan Zubair. Oleh karena itu Nabi sangat dekat kepadanya dan sangat mencintainya.
Sesudah rumah-rumah di Madinah ditentukan pemetaannya ia mendapat bagian tanah yang luas dan diberi pula kebun kurma dari harta Banu Nadir, dan dia diizinkan memakai sutra.
Abu Bakar dan Umar juga mencintainya, seperti kecintaan Nabi kepadanya. Di Jurf Abu Bakar menempatkannya di rumah-rumah kaum Ansar dan di Aqiq Umar juga memperlakukannya demikian. Bahkan semua orang yang mengenalnya mencintainya. Orang yang paling mencintainya ialah anggota-anggota pasukan yang berada di bawah pimpinannya.
Bagaimanapun keadaannya, ketika itu Zubair sudah bersiap-siap akan mengadakan perjalanan perang dan akan menuju Antakiah. Zubair bin Awwam adalah sepupu Nabi dari pihak ibu, dan sahabatnya. Ia termasuk pahlawan Arab yang tidak banyak jumlahnya.
Setelah mengetahui niatnya ia dipanggil oleh Umar seraya katanya: "Abu Abdullah! Bersediakah Anda ke Mesir?"
Zubair menjawab: "Saya tak berkepentingan di sana. Tetapi kepergian saya untuk berjuang dan untuk membantu kaum Muslimin. Kalau Amr sudah dapat membebaskannya, tak perlu lagi saya mencampuri tugasnya. Tujuan saya ke beberapa tepi pantai dan akan berpangkal di sana. Tetapi kalau saya menemuinya ia sedang dalam pertempuran saya akan bergabung dengan dia."
Umar mendoakannya dan melepaskannya. Zubair berangkat memimpin sebuah pasukan sampai mencapai Mesir dengan tujuan Ain Syams.
Penunjukan Zubair oleh Umar sangat tepat sekali. Pahlawan ini sejak kecil sudah terkenal dengan ketegaran dan kegesitannya. Di samping itu ia murah hati kepada semua orang. Ia sudah masuk Islam ketika baru berumur enam belas tahun. Ia ikut dalam dua kali hijrah ke Abisinia. Setelah hijrah ke Madinah dalam setiap ekspedisi bersama Rasulullah ia tak pernah ketinggalan.
Ia sudah berikrar kepada Rasulullah untuk mati di Perang Uhud . Ketika dalam Perang Khandaq Nabi menunjuk orang siapa yang akan membawa berita tentang Ahzab dan Banu Quraizah, maka yang terpilih adalah Zubair; diadakan yang kedua, yang terpilih adalah Zubair, dan diadakan yang ketiga kalinya, juga yang terpilih adalah Zubair.
Maka Rasulullah berkata: "Setiap nabi mempunyai seorang pengikut; pengikutku adalah Zubair bin Awwam."
Salah satu panji kaum Muhajirin ketika pembebasan Makkah di tangan Zubair. Oleh karena itu Nabi sangat dekat kepadanya dan sangat mencintainya.
Sesudah rumah-rumah di Madinah ditentukan pemetaannya ia mendapat bagian tanah yang luas dan diberi pula kebun kurma dari harta Banu Nadir, dan dia diizinkan memakai sutra.
Abu Bakar dan Umar juga mencintainya, seperti kecintaan Nabi kepadanya. Di Jurf Abu Bakar menempatkannya di rumah-rumah kaum Ansar dan di Aqiq Umar juga memperlakukannya demikian. Bahkan semua orang yang mengenalnya mencintainya. Orang yang paling mencintainya ialah anggota-anggota pasukan yang berada di bawah pimpinannya.
(mhy)