Prof Syafiq Mughni: Cendekiawan Muhammadiyah yang Melintas Batas

Jum'at, 28 Juni 2024 - 11:02 WIB
loading...
Prof Syafiq Mughni: Cendekiawan Muhammadiyah yang Melintas Batas
Prof Syafiq Mughni. Foto: PP Muhammadiyah
A A A
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut Syafiq Mughni merupakan sosok yang langka di Muhammadiyah . Hal itu disampaikan Haedar saat menyampaikan sambutan pada peluncuran buku “Cendekiawan Melintas Batas, 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni" pada Kamis (27/6) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA).

Prof Syafiq adalah Ketua PP Muhammadiyah mulai dari periode 2010-2015, 2015-2022, dan 2022-2027, sekaligus juga Guru Besar Fakultas Adab Bidang Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Ampel Surabaya . Beliau fokus pada Studi Islam karena latar belakangnya.

Haedar menyebut Syafiq sebagai sosok yang mampu mengupas kulit dan menemukan isi – dan mampu menemukan dari yang tersirat dari yang tersurat.



Haedar yang menulis banyak buku-buku pedoman untuk persyarikatan Muhammadiyah mengaku banyak mendapat bantuan dari Syafiq dalam penyusunan beberapa dokumen penting Persyarikatan Muhammadiyah, seperti buku PHIWM, Dakwah Kultural, Khittah Denpasar, dan lain sebagainya.

“Setelah saya mendapat amanat dari teman-teman 13 (Ketua PP Muhammadiyah) untuk jadi Ketua Umum – itu hanya kebetulan saja. Kemudian tugas seperti itu yang mengambil alih Prof Syafiq, maka terakhir lahirlah Risalah Islam Berkemajuan,” ungkap Haedar sebagaimana dilansir laman resmi PP Muhammadiyah.

Risalah Islam Berkemajuan merupakan karya monumental Muhammadiyah yang lahir pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta pada 2022 lalu. Dokumen ini menjadi pegangan gerakan Muhammadiyah untuk merespon isu keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

Termasuk ketika PP Muhammadiyah diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk menentukan nama pengganti Prof Din Syamsuddin sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Haedar Nashir tidak perlu berpikir panjang dan langsung menunjuk Prof Syafiq sebagai pengganti.



Prof Syafiq selain dikenal sebagai Ketua PP Muhammadiyah juga sebagai sosok cendekiawan organik dengan buku-buku yang ditulisnya, serta puluhan artikel ilmiah yang terpublikasi di jurnal-jurnal terindeks. Selain itu juga memegang jabatan-jabatan penting untuk urusan keagamaan, perdamaian, dan peradaban.

Wakil Ketua II Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Jainur, menambahkan jejak Prof Syafiq adalah sosok cendekiawan yang melintas batas.

Meski awalnya menempuh pendidikan di MI Muhammadiyah Paciran, Lamongan, dan lanjut pendidikan pesantren dari SMP sampai SMA di Pesantren Persis, Bangil, Pasuruan, Jainuri mengira Syafiq adalah orang yang beragama secara rigid.

Akan tetapi akibat bersentuhan dengan dunia baru, stigma sebagai pemeluk agama yang rigid, yang melekat pada Prof Syafiq itu memudar.

Dunia baru Syafiq itu, menurut Prof Jainuri, adalah ketika menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, dan di Universitas California Los Angeles (UCLA) ketika Syafiq menyelesaikan pendidikan magister dan doktor, yang kemudian membentuk Syafiq menjadi cendekiawan yang melintas batas.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1741 seconds (0.1#10.140)
pixels