Usia Tua Tidak Menghalangi Kaum Wanita Melakukan Amalan Terbaik, Simak Yuk!

Minggu, 30 Juni 2024 - 11:08 WIB
loading...
Usia Tua Tidak Menghalangi Kaum Wanita Melakukan Amalan Terbaik, Simak Yuk!
Kaum wanita yang sudah memasuki usia tidak muda lagi atau sudah mulai uzur, masih dianjurkan melakukan amalan terbaik yang diganjar banyak pahala. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Kaum wanita yang sudah memasuki usia tidak muda lagi atau sudah mulai uzur , masih dianjurkan melakukan amalan terbaik yang diganjar banyak pahala.

Banyak dalil yang menyebutkan, muslimah yang sedang uzur walaupun tidak dapat melaksanakan amalan wajib, tetap diperbolehkan melakukan amalan-amalan yang bisa mendatangkan pahala baginya. Seperti, berikut ini:

1. Memperbanyak zikir dan doa

Para ahli fiqih sepakat bahwa tiga poin ibadah yaitu istighfar, zikir, dan doa yang tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadast besar maupun hadast kecil.

Artinya seorang muslimah yang sedang uzur, meskipun dia berhadast besar tidak ada larangan baginya beristigfar, dzikir, dan berdoa setiap waktu. Sebab berdzikir dan berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan kapanpun.

2. Bersedekah

“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)

Bersedekah tidak perlu menunggu kaya, sebesar atau sedikit harta yang kita punya terdapat bagian untuk seseorang yang memerlukan uluran tangan kita. Sedekah tidak harus banyak asalkan harta yang kita keluarkan itu benar-benar ikhlas karena-Nya.

Tidak ada alasan bagi kita yang sedang uzur atau sedang tidak berpuasa tidak melakukan amalan ini. Sedekah dihadapan Allah tidak dinilai dari seberapa besar atau kecilnya tapi seberapa pengorbanan dan keikhlasan terhadap harta yang disedekahkan.

3. Mendengarkan ayat suci Al-Qur'an dan tausiyah

Ada beberapa riwayat yang tidak membolehkan muslimah yang sedang uzur untuk membaca kitab suci Al-quran. Akan tetapi, mempelajari (mentadaburi) atau sekadar mendengarkan lantunan ayat suci adalah sesuatu yang diperbolehkan.

Kemudian agar imannya senantiasa terjaga dan tidak sampai berada di titik terbawah, mendengarkan tausiyah bisa sebagai salah satu alternatif agar senantiasa membuat kita bermuhasabah diri dan mengingat Allah.

4. Berbuat baik kepada sesama

Diriwayatkan At-Tirmizi mengenai pahala orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (H.R. At-Tirmidzi)

Berbuat baik kepada sesama adalah sebuah keharusan jadi tidak harus menunggu waktu uzur untuk berbuat baik kepada sesama. Semua kembali kepada niat untuk berbuat baik kepada sesama sekadar untuk memperoleh pujian dari makhluk-Nya atau memang murni hanya sekadar untuk memperoleh ridho-Nya.

Jadi, jangan jadikan uzur sebagai alasan untuk melalaikan diri dari mengingat-Nya. Selama amalan yang kita pilih adalah amalan yang mendekatkan diri kita kepada-Nya, maka lakukanlah dan tidak perlu berpikir apakah ada hadist shahih yang menjelaskan perkara tersebut, karena Allah melihat apa yang dilakukan oleh hamba-Nya bersimpangan dengan perintah-Nya atau tidak.



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)
pixels