Pembebasan Iskandariah: Kisah Heroik Putra Amr bin Ash dalam Pertempuran Kiryaun
loading...
A
A
A
Ketika itu Wardan, pembantu Amr bin As berada di depan membawa bendera, dan Abdullah, anak Amr bin Ash bertempur di sampingnya.
Pada suatu pertempuran Abdullah mengalami luka berat yang membuatnya tak berdaya menahan lukanya. Ia menoleh kepada orang yang di sampingnya itu seraya berkata: "Wardan, bagaimana kalau saya terlambat sedikit sekadar beristirahat?"
Maksudnya sesaat untuk sekadar bernafas. Tetapi Wardan menjawab sambil melompat ke depannya dengan bendera masih di tangan dan semangat yang berapi-api: "Anda ingin beristirahat. Beristirahat itu di depan, bukan di belakang."
Mendengar itu Abdullah langsung melompat dan terus bertempur di depan tanpa menghiraukan luka-lukanya. Setelah apa yang menimpanya itu diketahui oleh ayahnya, ia mengirim orang menanyakan keadaannya. Tetapi Abdullah menjawab dengan membawa sajak Ibn Itnabah:
Aku berkata kepadanya, kalau ia bersendawa dan berontak marah
Tetaplah kau terpuji atau beristirahat.
Utusan itu kembali kepada Amr membawa jawaban Abdullah. Amr senang sekali dengan jawaban anaknya itu. "Dia benar-benar anakku," katanya.
Dengan ketabahan dan semangat serupa itu, serta dengan keberanian menghadapi maut, pasukan Muslimin berhasil menduduki Kiryaun dan bentengnya dan berhasil mengalahkan pasukan Romawi.
Pada suatu pertempuran Abdullah mengalami luka berat yang membuatnya tak berdaya menahan lukanya. Ia menoleh kepada orang yang di sampingnya itu seraya berkata: "Wardan, bagaimana kalau saya terlambat sedikit sekadar beristirahat?"
Maksudnya sesaat untuk sekadar bernafas. Tetapi Wardan menjawab sambil melompat ke depannya dengan bendera masih di tangan dan semangat yang berapi-api: "Anda ingin beristirahat. Beristirahat itu di depan, bukan di belakang."
Mendengar itu Abdullah langsung melompat dan terus bertempur di depan tanpa menghiraukan luka-lukanya. Setelah apa yang menimpanya itu diketahui oleh ayahnya, ia mengirim orang menanyakan keadaannya. Tetapi Abdullah menjawab dengan membawa sajak Ibn Itnabah:
Aku berkata kepadanya, kalau ia bersendawa dan berontak marah
Tetaplah kau terpuji atau beristirahat.
Utusan itu kembali kepada Amr membawa jawaban Abdullah. Amr senang sekali dengan jawaban anaknya itu. "Dia benar-benar anakku," katanya.
Dengan ketabahan dan semangat serupa itu, serta dengan keberanian menghadapi maut, pasukan Muslimin berhasil menduduki Kiryaun dan bentengnya dan berhasil mengalahkan pasukan Romawi.
(mhy)