Perang Salib III: Deklarasi Paus Gregory VIII setelah Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

Minggu, 04 Agustus 2024 - 08:56 WIB
loading...
Perang Salib III: Deklarasi...
Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi merebut Yerusalem menjadi latar belakang terjadinya Perang Salib III. Ilustrasi: Ist
A A A
Pada 20 September 1187, pasukan Islam di bawah kepemimpinan Shalahuddin Al Ayyubi sampai ke Yerusalem . Kala itu, Yerusalem dikuasai kaum Kristen Eropa. Kota Suci itu dijaga Kesatria Salib, Balian dari Ibelin.

Balian mempertahankan kota dari kepungan Shalahuddin setelah sebagian besar kesatria Kerajaan Yerusalem mati karena kalah dalam Pertempuran Hattin.

Balian mempersiapkan diri dari serangan pasukan Shalahuddin selama dua bulan dengan kemungkinan terjadinya perang kota. Pada tanggal 2 Oktober 1187, Balian akhirnya menyerah dan memberikan Yerusalem kepada Shalahuddin dengan syarat keamanan bagi seluruh penduduk Yerusalem dan juga prajurit Kerajaan Yerusalem yang tersisa.

Brett E. Whalen dalam bukunya berjudul "Dominion of God: Christendom and Apocalypse in the Middle Ages" (Massachusetts: Harvard University Press, 2009) menjelaskan bahwa jatuhnya Yerusalem inilah yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Salib III .



Dikisahkan, mendengar jatuhnya Yerusalem ke tangan Islam, Paus Gregory VIII mengumumkan bahwa Eropa harus menyatakan perang terhadap Shalahuddin Al Ayyubi.

Pernyataan Paus Gregory VIII tentang pengiriman pasukan dan keadaan Kerajaan Surga yang kacau di Timur Tengah, membuat Kerajaan Inggris dan Prancis menghentikan pertikaian mereka.

Kerajaan Inggris mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Richard I, sedangkan Kerajaan Prancis mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Phillip II.

Keberadaan pasukan Salib juga diperkuat pasukan dari Kerajaan Suci Roma yang dipimpin oleh Frederick Barbarossa dari etnis Jerman.

Kerajaan-kerajaan Kristen di Semenanjung Iberia tidak mengikuti Perang Salib III karena mereka mempunyai Perang Salib sendiri yang dinamakan Reconquista.



Pasukan Salib yang dipimpin oleh Barbarossa melewati jalur darat menuju Konstantinopel. Pada Perang Salib III tersebut, Kerajaan Byzantium tidak mengikuti peperangan bahkan Raja Byzantium Isaac II Angelos membuat persekutuan rahasia dengan Shalahuddin.

Isaac II Angelos meminta bantuan Shalahuddin Al Ayyubi jika pasukan Barbarossa menyerang Kerajaan Byzantium.

Frederick Barbarossa terlibat Perang Salib III sangat singkat. Ia tidak pernah mencapai Yerusalem karena di Konya, Barbarossa mendapat luka sehingga ia kembali ke Jerman.

Jonathan Phillips dalam "The Crusades 1095-1204" (New York: Routledge, 2014) menambahkan pada pertempuran Konya, pasukan Salib memenangkan pertempuran melawan Turki Seljuk. Kemenangan pasukan Salib tersebut sia-sia karena Barbarossa tidak dapat bergabung dengan Richard I dan Phillip II untuk merebut Yerusalem dari Dinasti Ayyubiah.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2267 seconds (0.1#10.140)