Istighfar yang Hakiki Mengandung Tobat, Begini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Istighfar yang hakiki juga mengandung tobat . Sebagaimana tobat juga mengandung istighfar. "Dan keduanya mewakili yang lain ketika disebut secara terpisah," ujar Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "At Taubat Ila Allah" (Maktabah Wahbah, Kairo, 1998)
Sedang jika disebutkan secara tersendiri dalam sebuah redaksi, seperti dalam redaksi: "Dan mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya", maka istighfar di situ bermakna: meminta perlindungan dari kejahatan akibat dosa yang telah dilakukannya.
Sedangkan tobat bermakna: kembali dan meminta perlindungan dari kejahatan yang mungkin terjadi akibat perbuatan-perbuatannya yang buruk.
Imam Ibnu Qayyim dalam Madaarij Salikin berkata: di sini ada dua dosa. Dosa yang telah lampau, istighfar darinya bermakna: meminta perlindungan dari kejahatannya, serta dosa yang ia takutkan akan terjadi.
Sedangkan tobat darinya bermakna: bertekad untuk tidak mengerjakannya lagi.
Sedangkan kembali kepada Allah SWT mencakup dua jenis: kembali kepada-Nya untuk menjaga diri dari kejahatan akibat perbuatan yang telah dikerjakannya. Serta kembali kepada-Nya untuk menjaga diri dari kejahatan dirinya serta perbuatan buruknya di masa mendatang.
Menurut Ibnu Qayyim, istighfar di sini juga usaha untuk menghilangkan bahaya. Sedangkan tobat adalah meminta manfaaat yang dapat diraih.
Maghfirah adalah: agar ia dijaga dari bahaya kejahatan dosanya. Sedangkan tobat adalah agar setelah ia dijaga dari kejahatan itu ia mendapatkan apa yang ia senangi. Dan keduanya mengandung yang lain jika disebut secara terpisah.
Sedang jika disebutkan secara tersendiri dalam sebuah redaksi, seperti dalam redaksi: "Dan mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya", maka istighfar di situ bermakna: meminta perlindungan dari kejahatan akibat dosa yang telah dilakukannya.
Sedangkan tobat bermakna: kembali dan meminta perlindungan dari kejahatan yang mungkin terjadi akibat perbuatan-perbuatannya yang buruk.
Imam Ibnu Qayyim dalam Madaarij Salikin berkata: di sini ada dua dosa. Dosa yang telah lampau, istighfar darinya bermakna: meminta perlindungan dari kejahatannya, serta dosa yang ia takutkan akan terjadi.
Sedangkan tobat darinya bermakna: bertekad untuk tidak mengerjakannya lagi.
Sedangkan kembali kepada Allah SWT mencakup dua jenis: kembali kepada-Nya untuk menjaga diri dari kejahatan akibat perbuatan yang telah dikerjakannya. Serta kembali kepada-Nya untuk menjaga diri dari kejahatan dirinya serta perbuatan buruknya di masa mendatang.
Menurut Ibnu Qayyim, istighfar di sini juga usaha untuk menghilangkan bahaya. Sedangkan tobat adalah meminta manfaaat yang dapat diraih.
Maghfirah adalah: agar ia dijaga dari bahaya kejahatan dosanya. Sedangkan tobat adalah agar setelah ia dijaga dari kejahatan itu ia mendapatkan apa yang ia senangi. Dan keduanya mengandung yang lain jika disebut secara terpisah.
(mhy)