Dua Kali Berperang, Israel Belum Sekalipun Kalahkan Hizbullah

Kamis, 26 September 2024 - 08:46 WIB
loading...
Dua Kali Berperang,...
Pasukan Hizbullah yang merupakan partai politik dengan kekuatan militer yang kuat dan didirikan di Lebanon. Foto istimewa
A A A
Semenjak Perang Lebanon Selatan yang terjadi pada tahun 1985, dan konflik kedua pada tahun 2006, Israel belum sekalipun mengalahkan Hizbullah . Perang yang diawali dengan invasi Israel, terus berakhir dengan penarikan pasukan Israel ataupun gencatan senjata yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ketahanan dan kegigihan rakyat Lebanon untuk terus melawan Israel, menunjukan semangat mereka untuk menentang upaya penjajahan Israel. Hingga saat ini, perjuangan Hizbullah melawan Angkatan Pertahanan Israel (IDF) terus berlangsung, dan belum sekalipun menunjukan tanda untuk menyerah, Rabu (25/9/2024).

Selama konflik antara Israel dan Hizbullah yang terjadi di beberapa dekade ini, Israel belum pernah kalahkan perjuangan Hizbullah, Inilah beberapa hal yang perlu diketahui:

Perang Lebanon Selatan 1982: Israel Menarik Kembali Tentaranya

Perang pertama yang terjadi pada tahun 1982 adalah hasil dari invasi Israel yang bertujuan untuk mengusir Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan menciptakan zona aman di Lebanon. Meskipun Israel sempat berhasil menguasai wilayah yang luas, semangat dan ketahanan Hizbullah, yang baru terbentuk pada saat itu, memainkan peranan penting dalam mengubah alur perang.

Determinasi Hizbullah untuk terus berjuang selama 17 tahun menjadi faktor kunci dalam mengubah dinamika pertempuran. Hizbullah tidak hanya berhasil memobilisasi dukungan rakyat Lebanon, tetapi juga mampu mengorganisasi diri secara efektif dengan strategi yang menggabungkan taktik gerilya dan penguasaan medan untuk melawan IDF serta milisi proxy Kristen Lebanon.

Meskipun banyak faktor penarikan pasukan Israel dari Lebanon pada tahun 2000, ini tetap menjadi sebuah simbol yang menandai kemenangan strategis bagi Hizbullah dan menguatkan posisi mereka sebagai kekuatan utama dalam politik Lebanon. Keberhasilan ini juga mencerminkan keberanian dan solidaritas rakyat Lebanon yang berjuang melawan kekuatan asing, sekaligus mempertegas bahwa perjuangan Hizbullah untuk mempertahankan kedaulatan Lebanon adalah isu yang lebih besar dari sekadar konflik militer.

Perang Lebanon 2006: Strategi Cerdik Mengalahkan Retaliasi Israel yang Masif

Konflik kedua antara Israel dan Hizbullah, yang dimulai pada 12 Juli 2006, dipicu oleh serangan rudal Hizbullah ke utara Israel dan penculikan dua tentara Israel. Israel segera merespons dengan melancarkan operasi udara besar-besaran, menghancurkan markas Hizbullah dan infrastruktur strategis di Beirut, serta meluncurkan serangan darat pada 22 Juli untuk mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan.

Meskipun Israel menghancurkan sebagian besar rudal strategis Hizbullah dan menyebabkan banyak korban jiwa, serangan udara ini tidak menghentikan peluncuran roket Hizbullah ke utara Israel. Hizbullah mampu bertahan dan beradaptasi dengan taktik gerilya yang cerdas, serta menjaga dukungan rakyat Lebanon, memperkuat legitimasi mereka sebagai pembela kedaulatan negara.

Konflik berakhir pada 14 Agustus dengan diterimanya Resolusi 1701 PBB, meskipun para tentara yang diculik tetap ditahan oleh Hizbullah. Kemampuan Hizbullah untuk melawan IDF hingga terhenti menjadikan mereka pahlawan di Lebanon dan dunia Arab, sementara Israel belum sekalipun kalahkan Hizbullah secara definitif, menunjukkan ketahanan dan keberanian luar biasa dalam menghadapi agresi.

Perjuangan Hizbullah dan Tantangan untuk Israel

Dalam dua konflik besar antara Israel dan Hizbullah, Perang Lebanon Selatan pada 1985 dan Perang Lebanon Kedua pada 2006, Israel belum sekalipun berhasil mengalahkan Hizbullah. Meskipun melancarkan serangan militer yang masif, ketahanan dan strategi cerdik Hizbullah, didukung oleh rakyat Lebanon, memungkinkan mereka untuk terus bertahan.

Penarikan pasukan Israel pada tahun 2000 dan hasil konflik 2006 menunjukkan bahwa perjuangan Hizbullah tidak hanya sekadar konflik militer, tetapi juga simbol ketahanan nasional. Situasi ini menegaskan bahwa meskipun Israel adalah kekuatan dominan, Israel belum sekalipun kalahkan Hizbullah dalam hal legitimasi dan dukungan rakyat, yang memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah.(MG/Patrick Daniel H.W.)

Baca juga: Apa Itu Hizbullah? Partai Bersenjata Lebanon yang Pernah Taklukkan Israel
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2267 seconds (0.1#10.140)