Handala: Kisah Peretas Misterius yang Menyusup ke Jaringan Intelijen Militer Israel

Senin, 02 Desember 2024 - 13:41 WIB
loading...
A A A
Meskipun demikian, majalah keamanan siber berbasis di AS Cyber Express dalam sebuah laporan pada tanggal 1 Oktober, mengatakan bahwa meskipun upaya Handala sebagian besar "tidak diperhatikan" dan "tidak didukung bukti", situs web, media sosial, dan akun Telegram kelompok tersebut telah berulang kali ditutup dengan cepat, "menunjukkan minat yang signifikan untuk membatasi jangkauan kelompok tersebut." Handala telah dihapus dari Telegram setidaknya lima kali dalam beberapa bulan terakhir.

Perusahaan keamanan siber seperti Constella juga telah memperhatikan peretasan yang dilakukan Handala dalam beberapa bulan terakhir, yang mengonfirmasi beberapa pelanggaran signifikan yang dilakukan kelompok peretas tersebut.

Peneliti keamanan siber Kevin Beaumont mengonfirmasi dalam sebuah posting blog pada bulan September bahwa "setidaknya beberapa klaim Handala sebelumnya mungkin benar."

"Saya telah mengonfirmasi dengan sumber bahwa peretasan Vidisco itu nyata. Mereka tengah mengalami insiden keamanan siber yang signifikan, yang mencakup pencurian data," tulisnya dalam sebuah posting pada tanggal 23 September.

Handala dan Apa yang Diwakilinya

Kelompok peretas ini mengambil inspirasi dari tokoh ikonik 'Handala' yang diciptakan pada tahun 1969 oleh kartunis politik Palestina Naji al-Ali, yang telah menghasilkan hampir empat belas ribu gambar.



Handala adalah seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun yang membelakangi penonton pada tahun 1973 dan menggenggam tangannya di belakang punggungnya.

Tokoh ikonik Handala diciptakan pada tahun 1969 oleh kartunis politik Palestina Naji al-Ali.

Nama Handala berasal dari istilah Arab untuk tanaman, Citrullus colocynthis, tanaman asli daerah tersebut, dan dikenal karena buahnya yang berakar dalam dan rasanya pahit.

Bahkan ketika dipotong, tanaman ini menunjukkan ketahanan yang luar biasa dengan tumbuh kembali.

Handala melambangkan perlawanan terhadap solusi yang dipaksakan dan solidaritas dengan penduduk Palestina yang tertindas yang ingin kembali ke rumah mereka dan membebaskan tanah mereka.

Karakter tersebut sangat personal bagi penciptanya, al-Ali, yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya di Palestina pada tahun 1948 setelah pendudukan Israel saat ia baru berusia sepuluh tahun.

Sejak pembunuhan tragis al-Ali pada tahun 1987, Handala tetap menjadi lambang kuat identitas Palestina, yang ditampilkan secara mencolok di seluruh Tepi Barat, Gaza, dan kamp pengungsi Palestina.
(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1929 seconds (0.1#10.140)