Contoh Pembukaan Ceramah Bahasa Arab Beserta Arab, Latin dan Terjemahannya
loading...
A
A
A
Pembukaan ceramah atau muqadimah dalam bahasa Arab memiliki peran penting dalam memulai kultum, khutbah, maupun pidato keagamaan. Muqadimah ini biasanya berisi pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, salawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, serta doa kebaikan untuk kaum Muslimin.
Dalam tradisi Islam, muqadimah memiliki nilai adab yang tinggi karena mencerminkan penghormatan kepada Sang Pencipta dan Rasul-Nya sebelum memulai isi ceramah.
Secara etimologis, kata “muqadimah” berasal dari bahasa Arab yang bermakna “pendahuluan” atau “permulaan.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muqadimah didefinisikan sebagai kata pengantar atau pendahuluan dalam sebuah tulisan, pidato, atau ceramah. Dalam konteks ceramah keislaman, muqadimah adalah bagian awal sebelum memasuki pembahasan utama.
Para ulama menekankan pentingnya muqadimah , sebagaimana disebutkan dalam kitab Minhaj al-Muslim karya Syekh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi. Beliau menjelaskan bahwa muqadimah mencerminkan kesiapan hati untuk menyampaikan ilmu dan mengingatkan jamaah tentang kedekatan hubungan dengan Allah.
Umumnya, muqadimah dimulai dengan ucapan pujian kepada Allah, yang dikenal sebagai tahmid, diikuti dengan salawat kepada Rasulullah.
Berikut ini adalah salah satu contoh muqadimah ceramah dalam bahasa Arab beserta artinya:
Latin: Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik ’ala sayyidina muhammadin wa ’ala alihi washahbihi ajma’in. amma ba’du.
Artinya: “Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, yang kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tak seorangpun mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berikan rahmat, keselamatan serta barakah kepada Junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan shahabatnya semuanya. Adapun setelah itu.”
Muqadimah tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi momen untuk mengarahkan perhatian jamaah dan membangun suasana yang kondusif. Dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, disebutkan bahwa Rasulullah selalu memulai khotbah atau penyampaian ilmu dengan pujian kepada Allah, sebagaimana sunnah yang telah diteladankan.
Para ulama besar seperti Imam Nawawi dalam Al-Adzkar juga menganjurkan agar muqadimah disampaikan dengan bahasa yang santun dan jelas, sehingga pendengar dapat memahami maknanya. Oleh karena itu, banyak penceramah yang mengkombinasikan muqadimah bahasa Arab dengan artinya dalam bahasa setempat.
Berikut beberapa contoh muqadimah ceramah bahasa Arab lainnya:
Latin: Alhamdulillaahilladzii arsala rasuulahu bilhudaa wa diinilhaqqi liyuzh-hirahu 'aladdiini kullihi wa kafaa billaahi syahiidan, wa asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu iqraaran bihi wa tauhiidan, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu shallallahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallama tasliiman maziidan, amma ba'du.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah mengutus rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar; untuk memenangkannya di atas segala agama. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya; berikrar serta meng-esakan-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga Allah memberikan shalawat kepada beliau dan keluarganya, serta memberikan salam yang lebih.”
Latin: Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa Asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuluh, La nabiya ba'dah.
Latin: Alhamdulilahil-ladzi fad-dholla baniy aadama bil ‘ilmi wal a’mal, wassholaatu wassalaamu ‘ala nabiyyinaa Muhammadin, wa’ala aalihi washokhbihi wat-tabi’iina lahum bi-ikhsaani ila aakhiril-ayyam. [Amma ba’du].
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kelebihan bagi keturunan nabi Adam AS dengan ‘ilmu dan amal, shalawat dan salam semoga tercurah pada baginda Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti kebaikan Beliau hingga akhir masa.”
Latin: Bismillah. Walhamdulillah. Assholaatu wassalaamu ’ala rasuulillah. Wa ’ala alihi washahbihi wamawwaalah.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan Salam atas Rasulullah, beserta keluarga dan sahabat yang mengikutinya.”
Dalam tradisi Islam, muqadimah memiliki nilai adab yang tinggi karena mencerminkan penghormatan kepada Sang Pencipta dan Rasul-Nya sebelum memulai isi ceramah.
Secara etimologis, kata “muqadimah” berasal dari bahasa Arab yang bermakna “pendahuluan” atau “permulaan.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muqadimah didefinisikan sebagai kata pengantar atau pendahuluan dalam sebuah tulisan, pidato, atau ceramah. Dalam konteks ceramah keislaman, muqadimah adalah bagian awal sebelum memasuki pembahasan utama.
Para ulama menekankan pentingnya muqadimah , sebagaimana disebutkan dalam kitab Minhaj al-Muslim karya Syekh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi. Beliau menjelaskan bahwa muqadimah mencerminkan kesiapan hati untuk menyampaikan ilmu dan mengingatkan jamaah tentang kedekatan hubungan dengan Allah.
Umumnya, muqadimah dimulai dengan ucapan pujian kepada Allah, yang dikenal sebagai tahmid, diikuti dengan salawat kepada Rasulullah.
Berikut ini adalah salah satu contoh muqadimah ceramah dalam bahasa Arab beserta artinya:
Contoh Muqodimah Arab 1
Bahasa Arab:نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Latin: Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik ’ala sayyidina muhammadin wa ’ala alihi washahbihi ajma’in. amma ba’du.
Artinya: “Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, yang kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tak seorangpun mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berikan rahmat, keselamatan serta barakah kepada Junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan shahabatnya semuanya. Adapun setelah itu.”
Muqadimah tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi momen untuk mengarahkan perhatian jamaah dan membangun suasana yang kondusif. Dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, disebutkan bahwa Rasulullah selalu memulai khotbah atau penyampaian ilmu dengan pujian kepada Allah, sebagaimana sunnah yang telah diteladankan.
Para ulama besar seperti Imam Nawawi dalam Al-Adzkar juga menganjurkan agar muqadimah disampaikan dengan bahasa yang santun dan jelas, sehingga pendengar dapat memahami maknanya. Oleh karena itu, banyak penceramah yang mengkombinasikan muqadimah bahasa Arab dengan artinya dalam bahasa setempat.
Berikut beberapa contoh muqadimah ceramah bahasa Arab lainnya:
Contoh Muqodimah Arab ke-2
Bahasa Arab:الـحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالـهُدَى وَدِيْنِ الـحَقِّ ؛ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا . وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ؛ إِقْرَارًا بِهِ وَتَوْحِيْدًا ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا مَزِيْدًا ، أَمَّا بَعْدُ
Latin: Alhamdulillaahilladzii arsala rasuulahu bilhudaa wa diinilhaqqi liyuzh-hirahu 'aladdiini kullihi wa kafaa billaahi syahiidan, wa asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu iqraaran bihi wa tauhiidan, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu shallallahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallama tasliiman maziidan, amma ba'du.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah mengutus rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar; untuk memenangkannya di atas segala agama. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya; berikrar serta meng-esakan-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga Allah memberikan shalawat kepada beliau dan keluarganya, serta memberikan salam yang lebih.”
Contoh Muqodimah Arab ke-3
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ ، اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Latin: Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa Asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuluh, La nabiya ba'dah.
Contoh Muqodimah Arab ke-4
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِى آدَمَ بِالْعِلْمِ وَالأَعْمَلْ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى أَلِهِ وَالصَّحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى أَخِرِ الأَيَّامِ. (أََمَّا بَعْدُ)Latin: Alhamdulilahil-ladzi fad-dholla baniy aadama bil ‘ilmi wal a’mal, wassholaatu wassalaamu ‘ala nabiyyinaa Muhammadin, wa’ala aalihi washokhbihi wat-tabi’iina lahum bi-ikhsaani ila aakhiril-ayyam. [Amma ba’du].
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kelebihan bagi keturunan nabi Adam AS dengan ‘ilmu dan amal, shalawat dan salam semoga tercurah pada baginda Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti kebaikan Beliau hingga akhir masa.”
Contoh Muqodimah Arab ke-5
Bahasa Arab:بِسْمِ اللهِ، والْحَمْدُ للهِ، الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ
Latin: Bismillah. Walhamdulillah. Assholaatu wassalaamu ’ala rasuulillah. Wa ’ala alihi washahbihi wamawwaalah.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan Salam atas Rasulullah, beserta keluarga dan sahabat yang mengikutinya.”