Jika Al-Qur'an Dilempar ke Dalam Api Niscaya Tidak Terbakar, Ini Penjelasannya!
loading...
A
A
A
Al-Qur'an Al-Karim bukanlah buatan makhluk. Ia adalah kalamullah yang mulia (perkataan Allah 'Azza wa Jalla) yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Salah satu mukjizat Al-Qur'an adalah sebagaimana disampaikan Nabi dalam hadis berikut.
عَن عُقَبةَ بنِ عَامرٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ : سَمِعتُ رَسُولَ اللٌهِ صَلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ يَقُولُ لَوجُعِلَ القُرانُ فيِ اِهَابٍ ثُمٌ اُلقُيِ فيِ النَارِ مَا احتَرَقَ .(رواه الدارمي)
Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Jika Al-Qur'an dijadikan ke dalam kulit kemudian dilemparkan kedalam api, niscaya tidak akan terbakar." (HR. Ad-Darami)
[Baca Juga: 40 Hadis Keutamaan Al-Qur'an (1)]
Dalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan ada dua pendapat dari para ahli hadits mengenai maksud hadis di atas. Sebagian berpendapat bahwa kulit yang dimaksud adalah kulit secara umum, yaitu kulit-kulit binatang. Dan api adalah api dunia. Hal menunjukan mukjizat khusus pada zaman Nabi صلى الله عليه وسلم sebagaimana mukjizat para Nabi-Nabi terdahulu.
( )
Sebagian lagi berpendapat bahwa maksud kulit adalah kulit manusia, dan maksud api adalah api neraka. Menurut pemahaman ini, maka hadis di atas berlaku secara umum, tidak terbatas pada waktu tertentu. Jadi, jika seorang Hafizh ( penghafal Qur'an ) disebabkan dosa-dosanya dilemparkan ke neraka, maka api neraka tidak akan membakarnya. Riwayat lain menyebutkan bahwa api neraka menyentuhnya pun tidak. ( )
Dalam Syarhus Aunnah, Mulla Ali Qari mengutip sebuah riwayat dari Abu Umamah radhiallahu anhu yang memperkuat hadis di atas yaitu: "Selalulah menghafal Al-Qur'an , karena Allah tidak akan menyiksa hati yang menyimpan Al-Qur'an."
Hadis ini sangat jelas dan merupakan suatu ketentuan. Oleh sebab itu, mereka yang menganggap bahwa menghafal Al-Qur'an adalah sia-sia, maka demi Allah, hendaknya mereka merenungkan fadhilah menghafal Al-Qur'an dalam hadis ini. Satu fadhilah ini saja sudah cukup bagi seseorang untuk menyerahkan jiwa raganya demi menghafal Al-Qur'an .
( )
Dalam Syarh Ihya telah disebutkan daftar orang yang akan berada di bawah lindungan Allah pada hari Kiamat ketika seluruh manusia dalam keadaan panik. Yaitu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Dailami dari Imam Ali bahwa pembawa Al-Qur'an , yakni para Hafizh Al-Qur'an , akan berada di bawah lindungan Allah bersama para Nabi dan kaum shalihin.
Demikian keutamaan dan mukjizat Al-Qur'an . Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk mencintai dan menjadi penghafal Al-Qur'an serta mengamalkannya. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
عَن عُقَبةَ بنِ عَامرٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ : سَمِعتُ رَسُولَ اللٌهِ صَلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ يَقُولُ لَوجُعِلَ القُرانُ فيِ اِهَابٍ ثُمٌ اُلقُيِ فيِ النَارِ مَا احتَرَقَ .(رواه الدارمي)
Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Jika Al-Qur'an dijadikan ke dalam kulit kemudian dilemparkan kedalam api, niscaya tidak akan terbakar." (HR. Ad-Darami)
[Baca Juga: 40 Hadis Keutamaan Al-Qur'an (1)]
Dalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan ada dua pendapat dari para ahli hadits mengenai maksud hadis di atas. Sebagian berpendapat bahwa kulit yang dimaksud adalah kulit secara umum, yaitu kulit-kulit binatang. Dan api adalah api dunia. Hal menunjukan mukjizat khusus pada zaman Nabi صلى الله عليه وسلم sebagaimana mukjizat para Nabi-Nabi terdahulu.
( )
Sebagian lagi berpendapat bahwa maksud kulit adalah kulit manusia, dan maksud api adalah api neraka. Menurut pemahaman ini, maka hadis di atas berlaku secara umum, tidak terbatas pada waktu tertentu. Jadi, jika seorang Hafizh ( penghafal Qur'an ) disebabkan dosa-dosanya dilemparkan ke neraka, maka api neraka tidak akan membakarnya. Riwayat lain menyebutkan bahwa api neraka menyentuhnya pun tidak. ( )
Dalam Syarhus Aunnah, Mulla Ali Qari mengutip sebuah riwayat dari Abu Umamah radhiallahu anhu yang memperkuat hadis di atas yaitu: "Selalulah menghafal Al-Qur'an , karena Allah tidak akan menyiksa hati yang menyimpan Al-Qur'an."
Hadis ini sangat jelas dan merupakan suatu ketentuan. Oleh sebab itu, mereka yang menganggap bahwa menghafal Al-Qur'an adalah sia-sia, maka demi Allah, hendaknya mereka merenungkan fadhilah menghafal Al-Qur'an dalam hadis ini. Satu fadhilah ini saja sudah cukup bagi seseorang untuk menyerahkan jiwa raganya demi menghafal Al-Qur'an .
( )
Dalam Syarh Ihya telah disebutkan daftar orang yang akan berada di bawah lindungan Allah pada hari Kiamat ketika seluruh manusia dalam keadaan panik. Yaitu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Dailami dari Imam Ali bahwa pembawa Al-Qur'an , yakni para Hafizh Al-Qur'an , akan berada di bawah lindungan Allah bersama para Nabi dan kaum shalihin.
Demikian keutamaan dan mukjizat Al-Qur'an . Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk mencintai dan menjadi penghafal Al-Qur'an serta mengamalkannya. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)