Asiya, Ratu dalam Pasungan yang Diperlihatkan Rumahnya di Surga

Rabu, 07 Oktober 2020 - 09:37 WIB
loading...
Asiya, Ratu dalam Pasungan yang Diperlihatkan Rumahnya di Surga
Ilustrasi/shutterstock
A A A
SEBAGIAN wanita memiliki sikap tersendiri dalam sejarah, di mana sebagian sikap itu tidak mampu diambil oleh kaum laki-laki. Di antaranya adalah Asiya ratu Mesir dan istri Fir'aun . Dia mengorbankan dirinya kepada Allah, mementingkan apa yang ada di sisi-Nya, dan meninggalkan kenikmatan dunia. Dia bersabar atas siksa suaminya kepadanya, maka dia mati dan ruhnya pergi kembali kepada Penciptanya. ( )

Kisah ini terekam dalam hadis Rasulullah SAW . Syaikh Nashiruddin Al-Albani menyebutkan hadis ini dalam Silsilah Al-Ahadis As-Shahihah, (6/35) no. 2508. beliau berkata dalam Takrij-nya, "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (4/1521-1522). Hudbah menyampaikan kepada kami dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi dari Abu Hurairah.

"Sesungguhnya Fir'aun menancapkan patok sebanyak empat buah pada kedua tangan dan kedua kaki istrinya. Jika para penjaga Fir'aun berpencar darinya, maka para Malaikat menaunginya. Dia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim.' (QS. At-Tahrim: 11). Maka Allah menampakkan untuknya rumahnya di Surga."

Diriwayatkan oleh Thabari dalam Tafsir-nya (28/110). Hakim (2/496) berkata, 'Hadis shahih di atas syarat Syaikhain.' Dan disetujui oleh Dzahabi dan hadis ini seperti apa yang mereka berdua katakan.' ( )

Penjelasan Hadis
Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor dalam bukunya berjudul " Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah " menjelaskan di antara sunnah Allah pada makhluknya adalah Allah akan membalas mereka jika mereka melanggar batasan-batasan-Nya, lebih-lebih jika makhluk itu melanggar rububiyah dan uluhiyah Allah. ( )

“Apa yang terjadi pada taghut Mesir yang mengklaim rububiyah dan uluhiyah, Allah telah membalasnya dalam beberapa kesempatan. Yang terakhir adalah binasanya dia dan bala tentaranya karena tenggelam,” tutur Syaikh Umar.

Saat itu Fir'aun mencari anak laki-laki yang dikatakan sebagai alasan kematiannya. Maka Allah mengirim anak itu ke istananya dan menjadikan ibu ratu menyukainya. Anak itu diasuh di istana Fir'aun. Ibu ratu menjaga dan mengawasinya, dan dia membayar ibunya atas air susu yang diberikan kepada anak itu. ( )

Allah memasukkan iman kepada-Nya Yang Maha Esa ke dalam hati wanita tukang sisir putri Fir'aun. Wanita ini mengingkari uluhiyah dan rububiyah Fir'aun dan beriman kepada Allah yang Maha Esa.

Juga berimannya istri Fir'aun kepada Allah dan ajaran yang dibawa oleh Musa Rasulullah. Maka Fir'aun menyiksanya dengan keras. Dia pun memohon kepada Allah supaya menyelamatkannya dari siksa Fir'aun dan memilihnya berpindah ke sisi-Nya, "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim." (QS. AtTahrim: 11). ( )

Hadis ini menyampaikan kepada kita bahwa ketika Fir'aun mengetahui istrinya telah beriman, dia memasungnya dengan empat buah patok di kedua tangan dan kedua kakinya. Patok-patok itu ditancapkan di empat anggota tubuh tersebut dan sepertinya Fir'aun memerintahkan agar kedua kaki dan kedua tangannya diikat dengan patok-patok tersebut.



Apa pun siksaannya, hal semacam ini termasuk siksaan yang keras lagi menyakitkan. Oleh karena itu, dia memohon kepada Allah supaya menyelamatkan dirinya dari Fir'aun dan perbuatannya, dan menyelamatkannya dari kaum yang zalim dengan memanggilnya ke Surga, rumah kenikmatan abadi.

Hadis ini memberitahukan bahwa Malaikat menaungi wanita salehah ini manakala tentara-tentara Fir'aun yang menyiksanya meninggalkannya. Sebagaimana hadis ini juga menyampaikan bahwa Allah menampakkan untuknya rumahnya di Surga sementara dia sedang disiksa.



Wanita ini telah membuktikan kepada Fir'aun akan kehinaan dan kenistaannya. Dia beriman kepada Allah sebagai Tuhan dan mengingkari ketuhanan dan rububiyah Fir'aun. Jika Fir'aun adalah Tuhan seperti yang dia klaim, maka istrinya tidak mungkin membelot dan niscaya Fir'aun mampu mengembalikannya kepada keimanan. Namun, dia memilih berpisah dengan suaminya untuk kembali kepada Tuhan yang diimaninya.



Syaikh Umar mengatakan dari hadis tentang kisah Ratu Mesir ini bisa diambil pelajaran bahwa:

1. Pengaruh iman yang benar dalam menghadapi siksaan dan hinaan yang ditimpakan oleh orang-orang yang zalim di atas kepala orang-orang mukmin, sampai-sampai seorang wanita yang lemah lembut yang hidup dalam kenikmatan sanggup bersabar menerima azab demi mendapatkan ridha, rahmat dan Surga Allah.

2. Sejauh mana kebencian pengikut kekufuran terhadap pengikut iman. Fir'aun tidak mempedulikan hak suami istri bagi istri yang hidup bersamanya. Dia
menyiksa istrinya dengan siksa-siksa yang berat dan tidak mempedulikan kelemahannya.

3. Penjagaan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman manakala mereka tertimpa musibah. Allah mengutus Malaikat kepada Asiya istri Fir'aun untuk memayunginya sementara dia terpasung. Dan Allah menampakkan kepadanya rumah yang disediakan untuknya di Surga. Hal itu agar meneguhkannya di atas iman.

4. Sebagian hamba Allah memilih nikmat akhirat di atas nikmat dunia, walaupun dia telah meraih dunia di tempat yang tertinggi. Istri Fir'aun adalah wanita nomor satu di istana Fir'aun.

5. Besarnya kebijaksanaan Allah. Jika Dia berkehendak, niscaya Dia menyelamatkan Asiya dari ujiannya dan memusnahkan Fir'aun dan anak buahnya. Akan tetapi, Allah Maha Bijaksana, Dia menunda dan tidak lalai.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3952 seconds (0.1#10.140)