Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini!
loading...
A
A
A
Allah Subhanahu wa ta’ala menyuruh kita berdoa dan menjamin akan memperkenankan dan memberi apa yang kita minta. Bahkan memberi sesuatu yang tidak kita minta dalam doa kita. Tapi Allah Ta'ala berikan yang lebih baik atau yang lebih banyak dari apa yang kita minta.
Muslimah, doa juga merupakan tanda bukti ketundukan seorang hamba kepada Allah bahwa dia adalah hamba yang fakir, perlu kepada Allah dan perlu berdoa. Maka berdoa adalah kebutuhan seorang mukmin. Seorang mukmin perlu berdoa kepada Allah karena dia perlu Allah.
(Baca juga : Kisah Hidayah : Hei, Kamu Muslimah? )
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّـهِ ۖ وَاللَّـهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَم١٥
“Hai manusia, kamulah yang faqir perlu kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15)
Dan salah satu bukti kita merasa perlu kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah kita berdoa dan memohon kepadaNya. Oleh sebab itu Allah subhanahu wa ta’ala marah kepada hamba yang tidak meminta kepadaNya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ
“Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
(Baca juga : Kenapa Malas Berdoa? )
Demikian pula, doa merupakan sesuatu yang sangat mulia disisi Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah subhaanahu dari do’a.” (HR. At-Timidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
(Baca juga : Memamerkan Kecantikan Bentuk Kemunduran? )
Jadi, doa memiliki kedudukan yang sangat penting didalam Islam. Bahkan dalam kehidupan manusia. Maka dari itu tidak ada satupun aktifitas dalam Islam yang luput dari doa. Ini adalah ibadah yang paling banyak kita lakukan. Bahkan ibadah-ibadah lain tidak lepas dari ibadah ini. Salat berisi doa, haji berisi doa, bahkan ketika seseorang hendak pergi membuang hajat, dia dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan kepada Allah sebelum dia masuk ke kamar mandi.
Begitulah seorang mukmin, mengisi hidupnya dengan doa-doa kepada Allah mulai dari dia membuka mata sampai kemudian dia membuka mata. Karena itu, menurut Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary MA, dai yang rutin mengisi kajian di kanal televisi muslim ini, setiap muslim wajib mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan doa, yang dapat mempercepat dikabulkannya permintaan atau doa itu. Hal-hal yang berkaitan dengan doa itu, di antaranya adalah:
(Baca juga : Pengunjung Taman Mini Tembus 7.000 Orang Hari Ini, Masyarakat Kangen Rekreasi? )
1. Mengikhlaskan doa kepada Allah Ta'ala
Termasuk syirik yang besar apabila seseorang memohon kepada selain Allah. Berdo’a meminta kepada selain Allah. Misalnya berdo’a meminta kepada orang yang sudah mati atau meminta kepada benda-benda mati seperti sebagian orang memohon kepada pepohonan dan bebatuan, meminta kepada bulan dan bintang, meminta kepada matahari dan lain sebagainya.
Syirik adalah dosa yang terbesar. Dan bentuk syirik yang terbesar adalah memalingkan doa kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala.
(Baca juga : Garap 8,2 Juta Ha Lahan, Produksi Beras Ditargetkan 20 Juta Ton )
2. Berdoa dengan tuntunan Nabi
Karena berdoa adalah ibadah dan ibadah harus ada ketentuannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kita harus tahu kedudukan dan bagaimana doa yang benar didalam Islam. Apa yang harus dilakukan oleh seorang muslim berkaitan dengan adab-adab ketika dia memohon kepada Allah.
Ingat, kita adalah hamba yang memohon. Bukan hamba yang memaksa Allah subhanahu wa ta’ala untuk memberikan apa yang kita minta. Terkadang kita sebagai seorang hamba tidak tahu menempatkan diri kita ketika kita berdoa kepada Allah. Lupa bahwasannya kita adalah pemohon yang memohon.
(Baca juga : PPP Dinilai Berpeluang Diminati Kalangan Milenial, Ini Alasannya )
Maka jangan seperti orang yang memaksa. Apalagi seolah Allah harus memberikannya kepada kita lalu kita marah jika tidak diberi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Atau juga berdoa seolah kita tidak merasa perlu dan butuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tentu ini adalah adab yang buruk didalam berdoa.
3. Jangan terburu-buru
Jangan terburu-buru dalam berdoa lalu mengatakan bahwa sudah lelah dalam berdoa. Setiap saat telah berdoa tapi tidak kunjung dikabulkan lalu dia tinggalkan doa. Mending kalau hanya meninggalkan do’a. Terkadang menyisakan suatu keburukan dalam hatinya. Yaitu keraguan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala. Dan mungkin dia tidak pernah lagi berdoa, putus asa dalam berdoa dan merasa bahwa doa itu tidak bermanfaat.
(Baca juga: Ronaldo Dukung Khabib Bekuk Gaethje: Tentu Khabib Menang, Insya Allah! )
Satu perkara yang harus diingat baik-baik adalah bahwa doa tidak pernah membawa kerugian bagi seorang hamba. Jika dia berdoa dengan benar. Karena Allah memerintahkannya dan Allah menjamin dikabulkannya do’a itu. Seorang mukmin yang berdo’a harus yakin bahwa Allah pasti mendengar doanya.
Allah bukanlah Rabb yang tuli. Oleh karena itu jika kita merasa doa kita belum kunjung dikabulkan, maka arahkanlah telunjuk itu ke diri kita. Bukan kepada yang lainnya. Mungkin ada sesuatu yang salah didalam doa kita, atau sesuatu yang kurang dalam doa kita.
Wallahu A'lam
Muslimah, doa juga merupakan tanda bukti ketundukan seorang hamba kepada Allah bahwa dia adalah hamba yang fakir, perlu kepada Allah dan perlu berdoa. Maka berdoa adalah kebutuhan seorang mukmin. Seorang mukmin perlu berdoa kepada Allah karena dia perlu Allah.
(Baca juga : Kisah Hidayah : Hei, Kamu Muslimah? )
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّـهِ ۖ وَاللَّـهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَم١٥
“Hai manusia, kamulah yang faqir perlu kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15)
Dan salah satu bukti kita merasa perlu kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah kita berdoa dan memohon kepadaNya. Oleh sebab itu Allah subhanahu wa ta’ala marah kepada hamba yang tidak meminta kepadaNya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ
“Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
(Baca juga : Kenapa Malas Berdoa? )
Demikian pula, doa merupakan sesuatu yang sangat mulia disisi Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah subhaanahu dari do’a.” (HR. At-Timidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
(Baca juga : Memamerkan Kecantikan Bentuk Kemunduran? )
Jadi, doa memiliki kedudukan yang sangat penting didalam Islam. Bahkan dalam kehidupan manusia. Maka dari itu tidak ada satupun aktifitas dalam Islam yang luput dari doa. Ini adalah ibadah yang paling banyak kita lakukan. Bahkan ibadah-ibadah lain tidak lepas dari ibadah ini. Salat berisi doa, haji berisi doa, bahkan ketika seseorang hendak pergi membuang hajat, dia dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan kepada Allah sebelum dia masuk ke kamar mandi.
Begitulah seorang mukmin, mengisi hidupnya dengan doa-doa kepada Allah mulai dari dia membuka mata sampai kemudian dia membuka mata. Karena itu, menurut Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary MA, dai yang rutin mengisi kajian di kanal televisi muslim ini, setiap muslim wajib mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan doa, yang dapat mempercepat dikabulkannya permintaan atau doa itu. Hal-hal yang berkaitan dengan doa itu, di antaranya adalah:
(Baca juga : Pengunjung Taman Mini Tembus 7.000 Orang Hari Ini, Masyarakat Kangen Rekreasi? )
1. Mengikhlaskan doa kepada Allah Ta'ala
Termasuk syirik yang besar apabila seseorang memohon kepada selain Allah. Berdo’a meminta kepada selain Allah. Misalnya berdo’a meminta kepada orang yang sudah mati atau meminta kepada benda-benda mati seperti sebagian orang memohon kepada pepohonan dan bebatuan, meminta kepada bulan dan bintang, meminta kepada matahari dan lain sebagainya.
Syirik adalah dosa yang terbesar. Dan bentuk syirik yang terbesar adalah memalingkan doa kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala.
(Baca juga : Garap 8,2 Juta Ha Lahan, Produksi Beras Ditargetkan 20 Juta Ton )
2. Berdoa dengan tuntunan Nabi
Karena berdoa adalah ibadah dan ibadah harus ada ketentuannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kita harus tahu kedudukan dan bagaimana doa yang benar didalam Islam. Apa yang harus dilakukan oleh seorang muslim berkaitan dengan adab-adab ketika dia memohon kepada Allah.
Ingat, kita adalah hamba yang memohon. Bukan hamba yang memaksa Allah subhanahu wa ta’ala untuk memberikan apa yang kita minta. Terkadang kita sebagai seorang hamba tidak tahu menempatkan diri kita ketika kita berdoa kepada Allah. Lupa bahwasannya kita adalah pemohon yang memohon.
(Baca juga : PPP Dinilai Berpeluang Diminati Kalangan Milenial, Ini Alasannya )
Maka jangan seperti orang yang memaksa. Apalagi seolah Allah harus memberikannya kepada kita lalu kita marah jika tidak diberi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Atau juga berdoa seolah kita tidak merasa perlu dan butuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tentu ini adalah adab yang buruk didalam berdoa.
3. Jangan terburu-buru
Jangan terburu-buru dalam berdoa lalu mengatakan bahwa sudah lelah dalam berdoa. Setiap saat telah berdoa tapi tidak kunjung dikabulkan lalu dia tinggalkan doa. Mending kalau hanya meninggalkan do’a. Terkadang menyisakan suatu keburukan dalam hatinya. Yaitu keraguan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala. Dan mungkin dia tidak pernah lagi berdoa, putus asa dalam berdoa dan merasa bahwa doa itu tidak bermanfaat.
(Baca juga: Ronaldo Dukung Khabib Bekuk Gaethje: Tentu Khabib Menang, Insya Allah! )
Satu perkara yang harus diingat baik-baik adalah bahwa doa tidak pernah membawa kerugian bagi seorang hamba. Jika dia berdoa dengan benar. Karena Allah memerintahkannya dan Allah menjamin dikabulkannya do’a itu. Seorang mukmin yang berdo’a harus yakin bahwa Allah pasti mendengar doanya.
Allah bukanlah Rabb yang tuli. Oleh karena itu jika kita merasa doa kita belum kunjung dikabulkan, maka arahkanlah telunjuk itu ke diri kita. Bukan kepada yang lainnya. Mungkin ada sesuatu yang salah didalam doa kita, atau sesuatu yang kurang dalam doa kita.
Wallahu A'lam
(wid)