Parameter Berhias Kaum Suami
loading...
A
A
A
Dalam beberapa kitab sirah, dikisahkan dengan apik dan elegan bagaimana potret kehidupan Rasulullah yang berstatus sebagai suami idaman bagi Ummahatul Mukminin. Beliau adalah sosok teladan di sepanjang zaman pada berbagai sendi kehidupan, utamanya persoalan rumah tangga .
Salah satunya dikisahkan bagaimana cara baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, sebelum bertemu dengan istrinya. Beliau ternyata selalu menyisir rapi rambutnya dan mengenakan minyak wangi. Tidak hanya itu saja, Rasulullah mengenakan baju yang rapi dan pantas untuk dirinya. Hati perempuan mana yang tidak merasa bahagia kala suaminya datang dalam kondisi bersolek sedemikian rupa?
(Baca juga : Haruskah Suami Berdandan untuk Istri? )
Kebiasaan baik ini tak terbatas pada Rasulullah saja, namun juga dilakukan oleh para sahabat dan generasi selanjutnya. Biasanya Rasulullah selalu mewanti-wanti para sahabat selepas mengikuti peperangan agar membersihkan diri dan berpenampilan rapi sebelum bertemu dengan keluarganya.
Seperti didalam kisah sahabat ini, diriwayatkan bahwa ada seorang suami yang tubuhnya penuh debu dan rambutnya kusut mengunjungi Khalifah Umar bin Khattab bersama istrinya. Istrinya mengadu bahwa ia tidak menyukai laki-laki tersebut karena penampilannya yang demikian.
(Baca juga : Hati-hati, Tanpa Izin Suami Amalan Sunnah Bisa Menjadi Dosa )
Sehingga diperintahkan kepada laki-laki itu untuk membersihkan diri, merapikan rambut, memotong kuku, barulah kemudian menghadap ke istrinya itu. Pada awalnya sang istri menghindar karena tidak mengenalinya, ketika ia tahu bahwa ia suaminya maka ia pun langsung menciumnya.
Khalifah Umar pun menasihati: “Inilah yang seharusnya dilakukan oleh para suami untuk istrinya. Demi Allah, sesungguhnya mereka menghendaki kalian untuk bersolek, seperti kalian yang juga merasa suka jika mereka berhias untuk kalian.”
Maka dari itu tidak hanya istri yang dituntut untuk bersolek, suami pun juga harus bersolek. Jika suami bijaksana maka tentu akan bersolek demi istrinya
(Baca juga : Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini! )
Berhiasnya Kaum Suami
Merujuk pendapat Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqih Sunnah pada bab “Suami Berhias Untuk Istrinya” bahwa perkara bersoleknya para suami untuk keluarganya ini sangat dianjurkan. Bahkan Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya, aku berhias untuk untuk istriku sebagaimana ia juga berhias untukku”. Aku tidak suka hanya mengambil hakku saja yang ada padanya, tapi ia pun berhak juga mengambil haknya yang ada pada diriku.
Hal ini senada dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 228, “…dan para perempuan mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf…”.
(Baca juga : Siswa Depresi karena PJJ Berujung Maut, KPAI: Ini Solusi yang Tepat )
Mengomentari perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu di atas, Imam Qurthubi rahimahullah berkata bahwa sebagian ulama mengatakan :
"Adapun berhias bagi laki-laki maka bermacam-macam tergantung dengan kondisi mereka, mungkin saja sesuai pada waktu tertentu, tapi tidak cocok pada waktu lain. Atau perhiasan yang sesuai untuk suami yang sudah tua, namun tidak cocok untuk suami yang masih muda."
(Baca juga : Ini Tiga Syarat MUI Untuk Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19 )
Contoh bersoleknya suami secara umum, misalnya dengan cara memerhatikan aspek ragawi, di antaranya: mandi secara teratur, membersihkan area lipatan anggota tubuh, memotong rambut secara berkala, membersihkan wajah dan merawatnya agar eye catching, memakai parfum, menjaga kebersihan nafas mulut, memotong kuku secara berkala, membersihkan lubang anggota badan dari segala kotoran secara berkala, berolahraga ringan – misal jalan kaki, berpakaian bersih dan pantas sesuai dengan situasi atau kesempatan, dan serangkaian berhias lainnya yang bisa dilakukan oleh suami untuk menyenangkan hati istrinya.
(Baca juga : Diprotes Pengusaha Bioskop, Pemprov DKI: Enggak Ujug-Ujug Langsung 50% )
Sesuatu yang terlihat sepele, namun jika dilakukan dengan ilmu dan diamalkan dengan sepenuh hati akan membawa dampak yang signifikan. Hal tersebut setali tiga uang jika seorang suami melaksakan sunnah bersolek ini karena lillah ta’ala secara konsisten niscaya akan membuat rumah tangganya semakin berkah dan bahagia. Di sisi lain, istrinya akan bertambah cinta dan kasihnya terhadap suaminya. Sebab perempuan memiliki naluriah suka memerhatikan sesuatu secara detail dan menuntut kesempurnaan.
Namun selain dituntut untuk menyesuaikan kondisi dan waktu, para suami juga diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam menghias diri. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين
"Wahai anak keturunan Adam, gunakanlah pakaian yang bagus pada setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan, sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS.Al-A'raf : 31)
(Baca juga : BPBD Imbau Warga Bekasi Waspadai Dampak Fenomena La Nina )
Maka, tidak ada salahnya jika kaum suami memperbaiki atau meningkatkan aspek berhias untuk istrinya demi rumah tangganya. Tentunya, hal itu membutuhkan perjuangan yang terus-menerus dengan mengamal sunnah yang telah dicontohkan secara sempurna oleh Sang Baginda.
Wallahu A'lam
Salah satunya dikisahkan bagaimana cara baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, sebelum bertemu dengan istrinya. Beliau ternyata selalu menyisir rapi rambutnya dan mengenakan minyak wangi. Tidak hanya itu saja, Rasulullah mengenakan baju yang rapi dan pantas untuk dirinya. Hati perempuan mana yang tidak merasa bahagia kala suaminya datang dalam kondisi bersolek sedemikian rupa?
(Baca juga : Haruskah Suami Berdandan untuk Istri? )
Kebiasaan baik ini tak terbatas pada Rasulullah saja, namun juga dilakukan oleh para sahabat dan generasi selanjutnya. Biasanya Rasulullah selalu mewanti-wanti para sahabat selepas mengikuti peperangan agar membersihkan diri dan berpenampilan rapi sebelum bertemu dengan keluarganya.
Seperti didalam kisah sahabat ini, diriwayatkan bahwa ada seorang suami yang tubuhnya penuh debu dan rambutnya kusut mengunjungi Khalifah Umar bin Khattab bersama istrinya. Istrinya mengadu bahwa ia tidak menyukai laki-laki tersebut karena penampilannya yang demikian.
(Baca juga : Hati-hati, Tanpa Izin Suami Amalan Sunnah Bisa Menjadi Dosa )
Sehingga diperintahkan kepada laki-laki itu untuk membersihkan diri, merapikan rambut, memotong kuku, barulah kemudian menghadap ke istrinya itu. Pada awalnya sang istri menghindar karena tidak mengenalinya, ketika ia tahu bahwa ia suaminya maka ia pun langsung menciumnya.
Khalifah Umar pun menasihati: “Inilah yang seharusnya dilakukan oleh para suami untuk istrinya. Demi Allah, sesungguhnya mereka menghendaki kalian untuk bersolek, seperti kalian yang juga merasa suka jika mereka berhias untuk kalian.”
Maka dari itu tidak hanya istri yang dituntut untuk bersolek, suami pun juga harus bersolek. Jika suami bijaksana maka tentu akan bersolek demi istrinya
(Baca juga : Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini! )
Berhiasnya Kaum Suami
Merujuk pendapat Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqih Sunnah pada bab “Suami Berhias Untuk Istrinya” bahwa perkara bersoleknya para suami untuk keluarganya ini sangat dianjurkan. Bahkan Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya, aku berhias untuk untuk istriku sebagaimana ia juga berhias untukku”. Aku tidak suka hanya mengambil hakku saja yang ada padanya, tapi ia pun berhak juga mengambil haknya yang ada pada diriku.
Hal ini senada dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 228, “…dan para perempuan mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf…”.
(Baca juga : Siswa Depresi karena PJJ Berujung Maut, KPAI: Ini Solusi yang Tepat )
Mengomentari perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu di atas, Imam Qurthubi rahimahullah berkata bahwa sebagian ulama mengatakan :
"Adapun berhias bagi laki-laki maka bermacam-macam tergantung dengan kondisi mereka, mungkin saja sesuai pada waktu tertentu, tapi tidak cocok pada waktu lain. Atau perhiasan yang sesuai untuk suami yang sudah tua, namun tidak cocok untuk suami yang masih muda."
(Baca juga : Ini Tiga Syarat MUI Untuk Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19 )
Contoh bersoleknya suami secara umum, misalnya dengan cara memerhatikan aspek ragawi, di antaranya: mandi secara teratur, membersihkan area lipatan anggota tubuh, memotong rambut secara berkala, membersihkan wajah dan merawatnya agar eye catching, memakai parfum, menjaga kebersihan nafas mulut, memotong kuku secara berkala, membersihkan lubang anggota badan dari segala kotoran secara berkala, berolahraga ringan – misal jalan kaki, berpakaian bersih dan pantas sesuai dengan situasi atau kesempatan, dan serangkaian berhias lainnya yang bisa dilakukan oleh suami untuk menyenangkan hati istrinya.
(Baca juga : Diprotes Pengusaha Bioskop, Pemprov DKI: Enggak Ujug-Ujug Langsung 50% )
Sesuatu yang terlihat sepele, namun jika dilakukan dengan ilmu dan diamalkan dengan sepenuh hati akan membawa dampak yang signifikan. Hal tersebut setali tiga uang jika seorang suami melaksakan sunnah bersolek ini karena lillah ta’ala secara konsisten niscaya akan membuat rumah tangganya semakin berkah dan bahagia. Di sisi lain, istrinya akan bertambah cinta dan kasihnya terhadap suaminya. Sebab perempuan memiliki naluriah suka memerhatikan sesuatu secara detail dan menuntut kesempurnaan.
Namun selain dituntut untuk menyesuaikan kondisi dan waktu, para suami juga diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam menghias diri. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين
"Wahai anak keturunan Adam, gunakanlah pakaian yang bagus pada setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan, sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS.Al-A'raf : 31)
(Baca juga : BPBD Imbau Warga Bekasi Waspadai Dampak Fenomena La Nina )
Maka, tidak ada salahnya jika kaum suami memperbaiki atau meningkatkan aspek berhias untuk istrinya demi rumah tangganya. Tentunya, hal itu membutuhkan perjuangan yang terus-menerus dengan mengamal sunnah yang telah dicontohkan secara sempurna oleh Sang Baginda.
Wallahu A'lam
(wid)