(Baca juga : Surga Menanti Muslimah yang Seperti Ini )
Namun sayangnya, sebagian dari kalangan kaum perempuan justru banyak melakukan penyimpangan dalam hubungan dengan tetangga ini. Sebagian besar dari mereka malah menyakiti tetangganya tersebut, terutama dengan lisan atau selainnya. Bentuk penyimpangan ini disebutkan Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi dalam karyanya “Mukhalafaat Nisaiyyah”, 100 Mukhalafah Taqa’u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah”.
(Baca juga : Kaidah Berwudhu Muslimah Berhijab di Tempat Umum )
Baca Juga:
Dijelasnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu diriwayatkan bahwa (ia berkata) : Dikatakan kepada Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya si fulanah biasa salat tahajjud di malam hari dan berpuasa di siang hari, banyak berbuat baik dan bersedekah, namun dia juga biasa menyakiti tetangga dengan lisannya.” Maka Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Tidak ada kebaikan padanya. Dia termasuk calon penghuni Neraka.” Perawi melanjutkan, “Sementara si fulanah lain rajin salat wajib dan bersedekah hanya dengan sepotong keju, namun ia tidak pernah menyakiti seorang pun.” Maka Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Dia termasuk calon penghuni Surga (Shahih Adabil Mufrad, no.88)
(Baca juga : 10 Faedah Menjaga Pandangan Menurut Ibnu Qayyim )
Kemanakah pahala sedekah, salat tahajjud di malam hari dan puasa di siang hari?! Sungguh seluruh pahala tersebut telah lenyap dikarenakan menyakiti tetangga!
Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,