Benarkah Nabi Melarang Ali Memadu Fatimah? Istri Ali Berjumlah 9 dan Dianugerahi 19 Anak

Rabu, 25 November 2020 - 15:32 WIB
loading...
Benarkah Nabi Melarang Ali Memadu Fatimah? Istri Ali Berjumlah 9 dan Dianugerahi 19 Anak
Ilustrasi/Ist
A A A
ALI bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah az-Zahra , putri Rasulullah SAW , pada tahun kedua hijriah. Sayyidah Fatimah adalah istri pertama. Dari putri nabi ini, Sayidina Ali mendapat dua putra dan dua putri. Mereka adalah Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kulsum. ( )

Siti Fatimah adalah putri bungsu yang amat disayang Rasulullah SAW. Al Hamid Al Husaini dalam bukunya berjudul "Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib" menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW merasa tak ada seorang pun di dunia yang paling berkenan di hati beliau dan yang paling dekat di sisinya selain puteri bungsunya itu.

Demikian besar rasa cinta Rasulullah kepada puteri bungsunya itu dibuktikan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Rasulullah SAW berkata kepada Ali RA: "Wahai Ali! Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari aku. Dia adalah cahaya mataku dan buah hatiku. Barang siapa menyusahkan dia, ia menyusahkan aku dan siapa yang menyenangkan dia, ia menyenangkan aku…"

Menurut Al Hamid Al Husaini, pernyataan beliau itu bukan sekadar cetusan emosi, melainkan suatu penegasan bagi umatnya, bahwa puteri beliau itu merupakan lambang keagungan abadi yang ditinggalkan di tengah ummatnya. ( )

Dalam suatu kesempatan Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman ditanya, apakah benar Nabi melarang Ali untuk menikah lagi setelah memiliki istri Fatimah? Menurut Syaikh Masyhur, menunjukkan kisah yang sahih diriwayatkan dalam Shahihain. Dari Miswar bin Makhramah, bahwa Nabi SAWberkhutbah di atas mimbar:

“Sesungguhnya Hisyam bin Al Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan anak perempuan mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Namun aku tidak mengizinkannya, aku tidak mengizinkannya, aku tidak mengizinkannya. Kecuali jika ia menginginkan Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku baru menikahi putri mereka. Karena putriku adalah bagian dariku. Apa yang meragukannya, itu membuatku ragu. Apa yang mengganggunya, itu membuatku terganggu“

Syaikh Masyhur Hasan menjelaskan kerancuan pendalilan dengan kisah Ali bin Abi Thalib tersebut. Dari kisah ini, Syaikh menjelaskan, bahwa Nabi tidak melarang poligami . "Keputusan Nabi melarang poligami bagi Ali tersebut adalah karena beliau sebagai wali bagi Ali, bukan karena hal tersebut disyariatkan," katanya. ( )

Oleh karena itu Nabi bersabda, “Sungguh aku tidak mengharamkan yang halal, tapi demi Allah, tidak akan bersatu putri Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dengan putri dari musuh Allah dalam satu tempat, selama-lamanya“.

Syaikh Mansyhur melanjutnya, dalam kisah ini juga Nabi menjelaskan bahwa yang halal adalah apa yang Allah halalkan dan yang haram adalah apa yang Allah haramkan. Dan bahwasanya poligami itu halal. Namun beliau melarang Ali memilih putrinya Abu Jahal (sebagai istri keduanya).

Sebagaimana diketahui, Abu Jahal Amr bin Hisyam adalah tokoh Quraisy yang sangat keras dan keji perlawanannya terhadap Rasulullah SAW.

Syaikh Masyhur menambahkan, sebagian ulama mengatakan bahwa hal tersebut khusus bagi putri Nabi SAW. Namun pendapat ini kurang tepat, pendapat pertama lebih kuat. Para ulama yang berpendapat demikian berdalil dengan sabda Nabi: “Karena putriku adalah bagian dariku. Apa yang meragukannya, itu membuatku ragu. Apa yang mengganggunya, itu membuatku terganggu“.

Dan kata mereka, ini dijadikan oleh Nabi oleh melarang Ali berpoligami. Selain itu dikuatkan lagi dengan fakta bahwa Ali tidak pernah menikah lagi semasa hidupnya setelah menikah dengan Sayyidah Fatimah. ( )

9 Istri, 19 Anak
Hanya saja, setelah Sayyidah Fatimah wafat, Ali menikah lagi. Seluruh istri Sayidina Ali berjumlah 9 orang. Dari perkawinan tersebut Ali dikaruniai putra dan putri berjumlah 19 orang.

Istri-istri Sayidina Ali, selain Fatiman Az-Zahra adalah: Ummu Bamin binti Fluzam dari Bani Amir bin Kilab, yang melahirkan empat putra, yaitu Abbas, Ja'far, Abdullah, dan Usman.

Laila binti Mas'ud at-Tamimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Abdullah dan Abu Bakar. Asma binti Umair al-Kuimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Yahya dan Muhammad. As-Sahba binti Rabi'ah dari Bani Jasym bin Bakar, seorang janda dari Bani Taglab, yang melahirkan dua anak, Umar dan Ruqayyah. ( )

Lalu, Umamah binti Abi Ass bin ar-Rabb, putri Zaenab binti Rasulullah SAW, yang melahirkan satu anak, yaitu Muhammad. Khanlah binti Ja'far al-Hanafiah, yang melahirkan seorang putra, yaitu Muhammad (al-Hanafiah). Ummu Sa'id binti Urwah bin Mas'ud, yang melahirkan dua anak, yaitu Ummu al-Husain dan Ramlah. Terakhir, Mahyah binti Imri' al-Qais al-Kalbiah, yang melahirkan seorang anak bernama Jariah.

Sayidina Ali dikenal sangat sederhana dan zahid dalam kehidupan sehari-hari. Tidak tampak perbedaan dalam kehidupan rumah tangganya antara sebelum dan sesudah diangkat sebagai khalifah. Kehidupan sederhana itu bukan hanya diterapkan kepada dirinya, melainkan juga kepada putra-putrinya. ( )
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)