DOA UNTUK ORANG MATI
Sufyan ats-Tsauri mendengar ada pemakaman , dan ia mengikuti keranda, berdoa di pinggir makam.
Setelah itu, orang-orang mulai membicarakan kebaikan almarhum.
"Seharusnya aku tidak berdoa untuk orang ini," ujar Sufyan, "karena ketika engkau mendengar orang berbicara baik tentang dirinya, pada umumnya karena ia seorang munafik , diketahui atau tidak. Jika seseorang bukan munafik, selalu ada banyak orang yang tidak membicarakan kebaikan tentang dirinya (si mati)."
Baca juga: Kisah Sufi: Muhammad Shah, Mursyid dari Turkistan
ATS-TSAURI DALAM PERENUNGAN
Asy-Syibli yang Agung mengunjungi ats-Tsauri yang terkenal. Sang guru (ats-Tsauri) tengah duduk diam hingga tidak seujung rambut pun bergerak.
Asy-Syibli bertanya, "Di mana Anda belajar duduk diam seperti itu?."
Ats-Tsauri menjawab, "Dari seekor kucing. Ia tengah mengintai seekor tikus dengan konsentrasi yang jauh lebih tinggi daripada yang engkau lihat dalam diriku."
Baca juga: Kisah Sufi: Adakah Nilai Dalam Memuja Orang Suci?
HASUTAN ANEH
Sekali waktu Sahl Abdullah memasuki suatu situasi hasutan sengit, dengan perwujudan fisik, selama pertemuan keagamaan.
Ibnu Salim berkata, "Situasi apa ini?"
Sahl berkata, "Ini bukanlah, seperti yang engkau bayangkan, kekuatan yang memasuki diriku. Sebaliknya, oleh karena kelemahanku."
Lainnya yang hadir menegaskan, "Jika itu kelemahan, apakah kekuatan?"
"Kekuatan," ujar Sahl, "adalah ketika sesuatu sepertinya masuk, dan pikiran serta tubuh menyatakan tidak sama sekali."
Baca juga: Kisah Sufi: Hilali, Kutukan Badui, dan Mengapa Darwis di Istana