Jadikan Sifat Tawadhu sebagai Modal Kebahagiaan
loading...
A
A
A
Tawadhu adalah sifat yang amat mulia , namun sedikit orang yang memilikinya. Ia adalah hati yang ikhlas , memperuntukkan ibadah hanya kepada Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya. Orang yang demikian adalah orang yang paling berbahagia . Dadanya paling lapang. Sangat dekat kepada Allah Ta'ala dan jauh dari maksiat kepada Allah.
Allah Ta'ala berfirman:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Q.S. Ar-Rum: 21)
(Baca juga : Jodoh dan Kriterianya Menurut Syariat )
Karena itu muslimah, beruntunglah orang yang di dalam hatinya senantiasa dihiasi dengan ketawadhuan. KH Abdullah Gymnastiar atau dikenal Aa Gym menyebut, orang yang tawadhu akan memancarkan cahaya keakraban, kehangatan, dan keindahan. Kepribadiannya akan cemerlang dan menjadi magnet bagi datangnya kebaikan dari sekelilingnya. Karena tawadhu adalah sifat yang dicintai oleh Allah dan dirindukan oleh makhluk-Nya.
Menurut pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini, siapa pun akan senang berada di dekat orang yang tawadhu. Akan merasa aman, nyaman, dan tidak khawatir diganggu. Orang yang tawadhu akan mudah menerima petunjuk karena hatinya senantiasa terbuka pada ilmu dan nasihat.
(Baca juga : Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur Sesuai Sunnah )
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak berkurang harta karena sedekah, dan Allah tidak menambah pada seseorang karena memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu kepada Allah melainkan dimuliakan (mendapat Izzah) oleh Allah.” (HR. Muslim).
Tawadhu adalah lawan dari takabur atau sombong. Sungguh merugi orang yang membiarkan hatinya diselimuti dengan kesombongan. Bagaimana mungkin kita berhak untuk sombong sedangkan kita adalah makhluk yang lemah. Manusia adalah makhluk tiada berdaya yang awalnya tercipta dari saripati tanah, ke mana-mana membawa kotoran, dan mati dikembalikan ke tanah. Sungguh tak pernah ada alasan yang membuat kita selaku makhluk untuk bisa sombong.
(Baca juga : Pentingnya Berwudhu Sebelum Mandi Junub )
Aa Gym mengingatkan, apapun yang kita miliki, lembaran kain yang kita kenakan, makanan yang kita nikmati, tiada lain adalah berasal dari kemurahan Allah SWT kepada kita. Jantung kita berdenyut setiap saat sehingga membuat kita tetap hidup sampai saat ini, padahal tidak mampu kita kendalikan tiada lain adalah kekuasaan Allah.
Tak ada manusia yang suka terhadap orang yang menyombongkan dirinya. Jika pun ada yang bilang suka, pasti itu hanyalah sandiwara belaka. Hati nurani kita takkan bisa menerima kesombongan karena Rasulullah bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim).
(Baca juga : Benzema Ikut Rombongan Real Madrid ke Kiev )
Tidak ada orang yang mendapatkan kesuksesan jika hatinya terdapat kesombongan. Seorang pemimpin tidak akan sukses memimpin timnya jika mendapatkan keberhasilan lalu ia meninggikan dirinya sendiri di hadapan anak buahnya. Seolah keberhasilan itu adalah berkat dirinya tanpa ada bantuan orang lain. Pemimpin yang demikian tak akan dicintai anak buahnya, tak akan mampu membangun teamwork yang solid. Sebaliknya ia justru sedang membawa dirinya sendiri kepada kehancuran.
(Baca juga : Dukung Energi Hijau, Produsen Biodiesel Terus Tingkatkan Kapasitas Produksi )
Seorang guru yang gemar membesar-besarkan prestasi dirinya karena ingin dikagumi dan dipuji murid-muridnya, maka niscaya tidak akan bisa mendidik dengan baik. Karena mendidik mestilah dengan memberikan keteladanan akhlak mulia. Sedangkan kesombongan sama sekali bukan akhlak mulia. Aa Gym juga mengajak kita sebagai umat muslim, untuk mengingat kembali beberapa kisah orang terdahulu yang celaka akibat kesombongan dirinya sendiri. Ingatkah kita kepada iblis? Hal apakah yang membuat ia dimurkai oleh Allah untuk selamanya, tiada lain karena kesombongan.
(Baca juga : Dana Bagi Hasil Sawit )
Kemudian ingatkah kita kepada Qarun? Sepupu dari Nabi Musa yang awalnya adalah orang sederhana sampai suatu saat ia meminta kekayaan kepada Allah. Saat permintaan itu dikabulkan, harta itu berubah menjadi ujian baginya. Namun Qarun tak mampu menghadapi ujian tersebut. Ia menjadi sombong dan tak mau menerima petunjuk dari Nabi Musa. Qarun mengatakan bahwa harta kekayaan yang ia miliki tiada lain adalah buah dari kecerdasan dan keterampilannya semata. Ia pun berjalan di muka bumi dengan tinggi hati. Kemudian Allah menenggelamkannya ke dalam bumi beserta harta kekayaannya.
(Baca juga : Pagi Cerah Berawan, Siang Sebagian Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan )
Karena itu, kesuksesan akan mengiringi orang yang tawadhu. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk senantiasa menjaga kebersihan hati dari penyakit sombong, sehingga kita termasuk orang-orang yang memperoleh kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Wallahu A'lam
Allah Ta'ala berfirman:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Q.S. Ar-Rum: 21)
(Baca juga : Jodoh dan Kriterianya Menurut Syariat )
Karena itu muslimah, beruntunglah orang yang di dalam hatinya senantiasa dihiasi dengan ketawadhuan. KH Abdullah Gymnastiar atau dikenal Aa Gym menyebut, orang yang tawadhu akan memancarkan cahaya keakraban, kehangatan, dan keindahan. Kepribadiannya akan cemerlang dan menjadi magnet bagi datangnya kebaikan dari sekelilingnya. Karena tawadhu adalah sifat yang dicintai oleh Allah dan dirindukan oleh makhluk-Nya.
Menurut pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini, siapa pun akan senang berada di dekat orang yang tawadhu. Akan merasa aman, nyaman, dan tidak khawatir diganggu. Orang yang tawadhu akan mudah menerima petunjuk karena hatinya senantiasa terbuka pada ilmu dan nasihat.
(Baca juga : Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur Sesuai Sunnah )
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak berkurang harta karena sedekah, dan Allah tidak menambah pada seseorang karena memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu kepada Allah melainkan dimuliakan (mendapat Izzah) oleh Allah.” (HR. Muslim).
Tawadhu adalah lawan dari takabur atau sombong. Sungguh merugi orang yang membiarkan hatinya diselimuti dengan kesombongan. Bagaimana mungkin kita berhak untuk sombong sedangkan kita adalah makhluk yang lemah. Manusia adalah makhluk tiada berdaya yang awalnya tercipta dari saripati tanah, ke mana-mana membawa kotoran, dan mati dikembalikan ke tanah. Sungguh tak pernah ada alasan yang membuat kita selaku makhluk untuk bisa sombong.
(Baca juga : Pentingnya Berwudhu Sebelum Mandi Junub )
Aa Gym mengingatkan, apapun yang kita miliki, lembaran kain yang kita kenakan, makanan yang kita nikmati, tiada lain adalah berasal dari kemurahan Allah SWT kepada kita. Jantung kita berdenyut setiap saat sehingga membuat kita tetap hidup sampai saat ini, padahal tidak mampu kita kendalikan tiada lain adalah kekuasaan Allah.
Tak ada manusia yang suka terhadap orang yang menyombongkan dirinya. Jika pun ada yang bilang suka, pasti itu hanyalah sandiwara belaka. Hati nurani kita takkan bisa menerima kesombongan karena Rasulullah bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim).
(Baca juga : Benzema Ikut Rombongan Real Madrid ke Kiev )
Tidak ada orang yang mendapatkan kesuksesan jika hatinya terdapat kesombongan. Seorang pemimpin tidak akan sukses memimpin timnya jika mendapatkan keberhasilan lalu ia meninggikan dirinya sendiri di hadapan anak buahnya. Seolah keberhasilan itu adalah berkat dirinya tanpa ada bantuan orang lain. Pemimpin yang demikian tak akan dicintai anak buahnya, tak akan mampu membangun teamwork yang solid. Sebaliknya ia justru sedang membawa dirinya sendiri kepada kehancuran.
(Baca juga : Dukung Energi Hijau, Produsen Biodiesel Terus Tingkatkan Kapasitas Produksi )
Seorang guru yang gemar membesar-besarkan prestasi dirinya karena ingin dikagumi dan dipuji murid-muridnya, maka niscaya tidak akan bisa mendidik dengan baik. Karena mendidik mestilah dengan memberikan keteladanan akhlak mulia. Sedangkan kesombongan sama sekali bukan akhlak mulia. Aa Gym juga mengajak kita sebagai umat muslim, untuk mengingat kembali beberapa kisah orang terdahulu yang celaka akibat kesombongan dirinya sendiri. Ingatkah kita kepada iblis? Hal apakah yang membuat ia dimurkai oleh Allah untuk selamanya, tiada lain karena kesombongan.
(Baca juga : Dana Bagi Hasil Sawit )
Kemudian ingatkah kita kepada Qarun? Sepupu dari Nabi Musa yang awalnya adalah orang sederhana sampai suatu saat ia meminta kekayaan kepada Allah. Saat permintaan itu dikabulkan, harta itu berubah menjadi ujian baginya. Namun Qarun tak mampu menghadapi ujian tersebut. Ia menjadi sombong dan tak mau menerima petunjuk dari Nabi Musa. Qarun mengatakan bahwa harta kekayaan yang ia miliki tiada lain adalah buah dari kecerdasan dan keterampilannya semata. Ia pun berjalan di muka bumi dengan tinggi hati. Kemudian Allah menenggelamkannya ke dalam bumi beserta harta kekayaannya.
(Baca juga : Pagi Cerah Berawan, Siang Sebagian Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan )
Karena itu, kesuksesan akan mengiringi orang yang tawadhu. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk senantiasa menjaga kebersihan hati dari penyakit sombong, sehingga kita termasuk orang-orang yang memperoleh kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Wallahu A'lam
(wid)