Anak pun Harus Dijaga Perasaannya!

Minggu, 20 Desember 2020 - 15:05 WIB
loading...
Anak pun Harus Dijaga Perasaannya!
Keadilan menjadi sesuatu yang bisa anak-anak rasakan dalam setiap masalah-masalah. Terutama yang berkaitan dengan kasih sayang, pemberian, perhatian, bahkan ciuman dan pujian. Foto ilustrasi/ist
A A A
Sebagai orang tua , ayah dan ibu, dituntut untuk berlaku adil terhadap semua anak-anak mereka. Karena perlakuan tidak adil yang dirasakan oleh anak akan membekas dalam jiwa mereka. Bahkan ini bisa terus membekas sampai dia dewasa. Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepada kita:

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ

“Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adillah terhadap anak-anakmu.” (HR. Bukhari)

(Baca juga : Inilah Waktu-waktu yang Disunnahkan untuk Berwudhu )

Tentang adil dan bagaimana menjaga perasaan anak dijelaskan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam kajiannya melalui laman media sosial Facebook. Dai yang juga penulis buku 'Mencetak Generasi Rabbani' ini menguraikannya sebagai berikut:

Sikap adil dari orang tua, akan mencegah timbulnya penyakit hasad di dalam hati mereka dan memadamkan api kebencian di antara anak-anak. Sikap adil dari orang tua juga akan mendatangkan cinta dan keharmonisan antar sesama mereka. Lebih dari itu, sikap adil ini akan membantu anak-anak tersebut agar bisa sama-sama berbakti kepada kedua orang tuanya dan berbuat baik setelah orang tua tiada. Seperti mendoakan, melaksanakan wasiat dan menjaga kerukunan setelah orang tua meninggal dunia, ini merupakan buah dari keadilan yang ditegakkan oleh kedua orang tua semasa mereka hidup kepada anak-anak mereka.

Maka Nabi berpesan agar para orang tua berlaku adil. Dan ini adalah perkara yang wajib karena ini adalah perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Keadilan menjadi sesuatu yang bisa mereka rasakan dalam setiap masalah-masalah. Terutama yang berkaitan dengan kasih sayang, pemberian, perhatian, bahkan ciuman dan pujian.

(Baca juga : Kenikmatan-kenikmatan dari Buah Sifat Qanaah )

Disebutkan dalam hadis Nu’man bin Basyir, ia bercerita di atas mimbar: “Ayahku memberiku sebuah hadiah, namun ‘Amrah binti Rawahah (ibuku) berkata: ‘Aku tidak akan ridha hingga engkau minta persaksian dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,’ maka ayahku pun datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menceritakan hal itu: ‘Anakku dari ‘Amrah binti Rawahah aku berikan hadiah, dan ibunya (‘Amrah) bersikeras agar aku meminta persaksian darimu Wahai Rasulullah.”

Maka Nabi bertanya kepada ayahku: “Apakah semua anakmu kamu berikan hadiah juga?” Ayahku menjawab: “Tidak” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ

“Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.”

Lalu ayahku menarik kembali pemberiannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(Baca juga : Hapalan Al Qur'an Menjadi Mahar Pernikahan, Dari Mana Asal Muasalnya? )

Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

فَلَا تُشْهِدْنِي إِذًا، فَإِنِّي لَا أَشْهَدُ عَلَى جَوْرٍ

“Kalau begitu jangan meminta persaksian kepadaku, karena aku tidak mau bersaksi atas sebuah kedzaliman/ketidakadilan.” (HR. muslim)

Jadi keadilan itu harus ditegakkan di antara anak-anak kita dan mereka harus merasakan keadilan itu. Sehingga tidak ada anak yang merasa disisihkan, dikucilkan, ditelantarkan, dibuang. Karena ini bisa berakibat fatal. Kita mendengar satu tindak kejahatan dari seorang anak kepada ayah ibunya bahkan saudara-saudaranya karena perlakuan tidak adil.

(Baca juga : Intip Rahasia Kuasai Matematika dari Fisikawan Yohanes Surya )

Misalnya satu rumah membully dia -mungkin- karena kekurangan yang ada padanya, mungkin karena prestasinya di sekolah kurang atau karena kekurangan-kekurangan lainnya. Ini bisa terjadi di dalam satu keluarga sehingga semua anggota keluarga -mulai dari ayah, ibu, bahkan saudara-saudaranya yang lain- merendahkannya. Ini bisa memberikan efek yang sangat buruk terhadap kejiwaan si anak dan bisa berujung kepada tindak kriminal. Wal ‘iyadzubillah.. Kita tidak mengharapkan itu terjadi.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)