Ummul Khair, Perempuan Pemberani yang Lisannya Hanya Menyuarakan Kebenaran

Selasa, 05 Januari 2021 - 15:11 WIB
loading...
Ummul Khair,  Perempuan Pemberani yang Lisannya Hanya Menyuarakan Kebenaran
Ummul Khair, seorang perempuan saleha, dari kalangan shahabiyah ataupun tabi’in. Ia menjadikan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa taala sebagai poros hidupnya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Kisah kebaikan muslimah saleha ini tak lekang dimakan zaman . Ia dikenal sebagai salah satu tabi'iyah (tabi'in perempuan) yang pemberani, lisannya hanya menyuarakan kebenaran , kata-katanya bijak penuh makna . Namanya adalah Ummul Khair binti Al Huraisy bin Suraqah Al Bariqiyah Al Kufiyah, atau biasa dikenal Ummul Khair.

Dinukil dari kisah para shahabiyah dan tabi'in, Ummu Khair ini sangat mahir dalam berbahasa , bahkan ia dikenal dengan julukan ahli bahasa dari Kuffah. Pemikiran politiknya juga diperhitungkan oleh Muawiyah sebagai khalifah yang pusat pemerintahannya ada di Damaskus, setelah datangnya tahun jama’ah yaitu disepakatinya perjanjian damai antara Al Hasan bin Ali dan Muawiyah.

(Baca juga: Berlemah Lemah Lembut Kepada Perempuan adalah Akhlak yang Mulia )

Diceritakan bahwa suatu ketika Muawiyah selaku khalifah menulis surat kepada gubernurnya yang ada di Kuffah agar mengundang dan mempersiapkan Ummul Khair datang ke Damaskus menemui Muawiyah. Maka Gubernur Kuffah menyiapkan segala hal yang diperlukan oleh Ummul Khair untuk berangkat ke Damaskus, mulai dari kendaraan, pengawal, pelayan, dan perbekalan yang mencukupi.

Sebelum melepas Ummul Khair berangkat ke Damaskus, Gubernur Kuffah mengatakan, “ Amirul Mukminin Muawiyah akan memberikan penghargaan padaku jika engkau mengatakan yang baik tentang diriku, begitupun sebaliknya, jika engkau katakan tidak baik, maka aku akan mendapat hukuman”.

(Baca juga: Meterai Rp3.000 dan 6.000 Masih Berlaku Sampai Akhir 2021, Tapi Ada Syarat )

Maka Ummul Khair menjawabnya tanpa basa-basi, lugas dan tegas, “ Hai laki-laki, demi Allah, janganlah engkau berharap bahwa sikap baikmu kepadaku akan membuatku menilai baik sebuah kebatilan. Janganlah engkau berputus asa bahwa apa yang kutahu tentang dirimu akan membuatku berbicara yang tidak benar tentang dirimu”.

Ini menunjukkan bahwa Ummul Khair seseorang yang berpegang teguh pada kebenaran, tidak bisa digoyahkan dengan kesenangan dunia. Beliau akan mengungkapkan kebenaran apa adanya. Ibarat tulisan maka titik dan komanya tidak bergeser sedikitpun.

Kemudian Ummul Khair berangkat meninggalkan Kuffah dan menuju Damaskus untuk menemui Amirul mukminin. Sesampainya di Damaskus, Ummul Khair ditempatkan di sebuah rumah khusus wanita selama 3 hari dan hari ke 4 menemui khalifah Muawiyah. Saat Ummul Khair masuk ruangan Khalifah Muawiyah sudah berkumpul bersama pejabat-pejabatnya.

(Baca juga: Sering Terlewatkan, Yuk Amalkan 8 Sunnah Sehari-hari Ini! )

Ummul Khair berkata : "Assalamu‘alaikum, wahai amirul mukminin.

Muawiyah menjawab : “ Wa ‘alaikumussalam, wahai Ummul Khair, demi Dzat yang kau doakan aku dengan namaNya.

Ummul Khair berkata : “ Setiap sesuatu sudah tertulis ketentuannya."

Muawiyah menjawab : “ Engkau benar, lalu bagaimana keadaanmu bibi?"

Ummul Khair menjawab :” Aku masih sehat dan kuat, hingga bisa datang ke tempatmu ini, dan sekarang aku berada di majelis yang megah dan di samping raja yang agung “.

Muawiyah berkata : “ Dengan tulus aku melakukan semua ini untuk menghormatimu”.

(Baca juga: Doa untuk Pengantin Baru Beserta Maknanya )

Ummul Khair berkata : “ Wahai Amirul mukminin, semoga Allah melindungi dari kata-kata yang salah yang tidak kau takuti akibatnya."

Muawiyah berkata: “Bukan itu yang menjadi tujuan kami, tolong katakan kepadaku apa yang engkau katakan untuk menanggapi terbunuhnya Ammar bin Yasir ra ? “

Ummu Khair menjawab :” Aku tidak akan mengatakan sesuatu yang bohong tentang dirinya, baik sebelum dia wafat atau setelah wafatnya. Jika engkau mengijinkan, aku lebih baik mengatakan hal yang lain."
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)