(Baca juga : Ingin Didoakan Para Malaikat? Inilah Jenis Manusia yang Mendapatkannya )
Tentang shalawat Munjiyat ini, Ustadz Yusuf Mansur menjelaskan, bila kita biasa membacanya setiap hari dalam 40 hari, maka dijamin hidup kita akan enak. "InsyaAllah amalan-amalan yang kita lakukan akan memudahkan, dan jika punya amalan itu akan punya pintu kemudahan , semakin banyak amalan yang kita punya, semakin banyak pintu rezeki .dan pintu kemudahan yang akan terbuka,"ungkap pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ketapang, Tangerang dan pengajian Wisata Hati ini.
Lafadz Shalawat Munjiyat ini, adalah sebabagi berikut:
Baca Juga:
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât, innaka sami’un qoribun mujiibu ad-da’awat yaa qodhiyal haajat.
(Baca juga: Mulailah Persiapkan Bekal untuk Kesuksesan di Akhirat )
Artinya : “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
(Baca juga: Dimuliakan Allah dan Rasulullah Setelah Memuliakan Anak Yatim )