"Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah fardhu (kewajiban) yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. an-Nisa' [4]: 103)
Baca Juga: Utsman Bin Affan: 9 Kemuliaan Bagi yang Shalat Tepat Waktu
Adapun waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan salat:
Baca Juga:
1. Setelah Salat Subuh sampai terbit matahari.
2. Setelah Salat Ashar sampai terbenam matahari.
عَنْ أَبِي هرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلاَةِ بَعْدَ العَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ وَبَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْـلُعَ الشَّمْسُ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم melarang shalat setelah Ashar sampai matahari tenggelam dan setelah salat Subuh sampai terbit matahari." (HR Muslim)
3. Waktu terbit matahari sampai terangkat naik setinggi tombak.
4. Saat tergelincirnya matahari.
5. Sejak menguningnya matahari sampai benar-benar terbenam.
عَنْ عُقْبَةَ ابْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : ثَلاَثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللّهِ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا: حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ. وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ الشَّمْسُ. وَحِينَ تضيّفُ الشَّمْسُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَ (رواه مسلم)