Sejarah Diwajibkannya Salat, Awalnya Nabi Diajarkan 2 Rakaat Oleh Jibril

Kamis, 11 Februari 2021 - 05:00 WIB
loading...
Sejarah Diwajibkannya Salat, Awalnya Nabi Diajarkan 2 Rakaat Oleh Jibril
Sebelum turunnya perintah salat 5 waktu pada peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah telah diwajibkan menunaikan salat. Foto ilustrasi salat berjamaah/Ist
A A A
Jauh sebelum peristiwa Isra' dan Mikraj pada tahun ke-10 kenabian (ada yang menyebut tahun ke-8 masa kenabian), ibadah salat sudah diwajibkan kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Bagaimana sejarah diwajibkannya salat kepada Rasulullah? Berikut ulasannya dinukil dari Sirah Nabawiyah Ibnu Ishaq yang ditulis oleh Ibnu Hisyam.

Tatkala Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسلم berumur 40 tahun, Allah Yang Maha Pengasih mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta dan pembawa kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Wahyu (Al-Qur'an) kemudian turun kepada beliau secara bertahap dan membenarkan sepenuhnya apa yang datang kepada beliau.



Rasulullah صلى الله عليه وسلم melangkah tegar dalam menunaikan perintah Allah meskipun mendapat tantangan dan gangguan dari ummatnya. Dalam mengemban risalah kenabian itu, beliau didukung penuh oleh istri tercinta Sayyidah Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu 'anha. Beliaulah wanita pertama yang beriman kepada Allah dan Rasulullah serta membenarkan apa yang beliau bawa dari Allah.

Dengan masuk Islamnya Sayyidah Khadijah, beban Rasulullah صلى الله عليه وسلم semakin ringan. Jika Rasulullah mendengar umpatan dan caci maki yang membuatnya sedih, Allah menghilangkan kesedihan beliau melalui Sayyidah Khadijah. Sayyidah Khadijah-lah yang memotivasi Rasulullah, meringankan bebannya, membenarkannya, dan membela dakwahnya.

Ibnu Ishaq berkata, ketika wahyu terputus, Rasulullah صلى الله عليه وسلم sangat terpukul dan sedih. Setelah itu Malaikat Jibril datang mengunjungi Rasulullah dengan membawa Surat Adh-Dhuha. Di dalamnya Allah bersumpah dengan memuliakannya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkannya dan pula tidak membencinya.

Awal Mula Diwajibkannya Salat
Sebelum turunnya perintah salat 5 waktu pada peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah صلى لله عليه وسلم telah diwajibkan menunaikan salat. Ibnu Ishaq berkata: Shalih bin Kaisan berkata kepadaku dari Urwah bin Zubair dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Kali pertama, salat diwajibkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah dua rakaat. Kemudian Allah menyempurnakannya dengan menjadikan salat itu empat rakaat bagi orang muqim dan menetapkannya dua rakaat sejak awalnya bagi seorang musafir.

Para ahli sejarah berkata, saat pertama kali salat diwajibkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, Malaikat Jibril mendatangi beliau di atas gunung Makkah. Jibril mengisyaratkan kepada Rasulullah dengan tumitnya di lembah dan dari lembah itulah memancarlah mata air. Kemudian Malaikat Jibril berwudhu, sementara itu Rasulullah melihatnya dan mengajari Rasulullah bagaimana cara bersuci untuk salat. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana yang dilakukan Malaikat Jibril.

Setelah berwudhu, Malaikat Jibril berdiri dan salat dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم salat sebagaimana salatnya Jibril. Kemudian Malaikat Jibril pergi meninggalkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Setelah Rasulullah kembali menemui Khadijah lalu berwudhu' untuk mengajarkan kepadanya cara bersuci untuk salat sebagaimana diajarkan Malaikat Jibril kepadanya.

Khadijah pun berwudhu sebagaimana Rasulullah berwudhu'. SelanjutnyaRasulullah salat seperti Malaikat Jibril salat mengimami beliau, danKhadijah salat seperti salatnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Ibnu Ishaq berkata: Utbah bin Muslim, mantan budak Bani Taim bercerita kepadaku dari Nafi' bin Jubair bin Muth'im, sedangkan Nafi' meriwayatkan banyak sekali hadis dari Ibnu Abbas ia berkata: "Ketika salat ditetapkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, beliau didatangi Malaikat Jibril, lalu salat mengimami beliau ketika matahari mulai condong ke barat. Kemudian Malaikat Jibril mendirikan salat Ashar bersamanya saat bayangan suatu benda sama persis sama dengan bendanya. Lalu Malaikat Jibril mendirikan salat Maghrib ketika matahari telah terbenam. LaluMalaikat Jibril mendirikan salat Isya' ketika sinar merah setelah terbenamnya matahari telah hilang. Lalu Malaikat Jibril mendirikan salat Shubuh ketika fajar menyingsing.

Esok harinya Malaikat Jibril kembali mendatangi Rasulullah lalu mendirikan salat Zhuhur mengimami beliau ketika bayangan sebuah benda persis sama seperti dirinya. Kemudian mendirikan salat Ashar bersama beliau ketika bayangan seseorang dua kali lebih panjang. Kemudian Malaikat Jibril mendirikan salat Maghrib ketika matahari telah terbenam sama sebagaimana yang dia lakukan kemarin. Kemudian Malaikat Jibril mendirikan salat Isya' bersama beliau setelah sepertiga malam pertama berlalu.

Kemudian Malaikat Jibril mendirikan salat Shubuh mengimami beliau ketika sedikit terang, namun mentari belum menyingsing. Setelah itu, Malaikat Jibril berkata: "Wahai Muhammad, waktu salat adalah pertengahan antara salatmu hari ini dan salatmu yang kemarin."

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan Ad-Daruquthni disebutkan bahwa Jibril datang kepada Rasulullah ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan beliau berwudhu dan salat.

Perintah salat 5 waktu sehari semalam baru diwajibkan kepada umat beliau ketika peristiwa Isra' Mikraj pada tahun ke-10 kenabian. Awalnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم menerima perintah salat 50 waktu sehari semalam, kemudian Allah memberi keringanan menjadi 5 waktu dalam sehari.



Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)