Islam Pinggirkan Perempuan? Begini Jawaban Gus Baha

Rabu, 24 Februari 2021 - 19:02 WIB
loading...
Islam Pinggirkan Perempuan? Begini Jawaban Gus Baha
KH Bahauddin Nur Salim/Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang populer dipanggul Gus Baha mengungkap bahwa dalam banyak literatur, perempuan dibahas beberapa kali. Termasuk di dalam Al-Quran , pembahasan tentang perempuan yang paling masyhur adalah dalam Surat Maryam .

"Karena itu keliru jika Islam dituduh meminggirkan perempuan, pasalnya dalam Al-Qur'an saja terdapat surat yang 'bintangnya' adalah perempuan," papar Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini saat menjelaskan nubuwwah atau anugerah sebagian dari perempuan dalam ceramahnya pada acara peringatan hari lahir kelima Jam'iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighah (JP3M), belum lama ini. Acara berlangsung di Pondok Pesantren Darussalam Gabungan Semarang, Jawa Tengah.



"Sayyidah Khadijah Kubro , istri Nabi Muhammad SAW adalah perempuan yang memiliki peran luar biasa dan dicatat sejarah serta tidak akan dilupakan pengetahuannya tentang bukti-bukti kenabian," terang Gus Baha.

Lebih jauh ia menyampaikan, andaikan sejarah mencatat tentang siapa orang pertama yang beriman, secara mutlak--tidak melihat kelompok dan golongan--pasti yang muncul adalah nama perempuan, yakni Sayyidah Khadijah Kubro.

"Maka para ulama mengatakan, andaikan tarikh (sejarah) menulis awwalu man amana mutlaqan itu yang menang Sayyidah Khadijah, bukan Abu Bakar ash-Shidiq . Ini keunggulan perempuan," imbuhnya.



Tahu Kenabian
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Khadijah banyak membaca referensi yang didokumentasikan oleh pamannya sendiri Waraqah bin Naufal .

"Semua alamat kenabian ada di sana," terang kiai asal Rembang, Jawa Tengah ini.

Gus Baha kemudian menceritakan kisah Sayyidah Khadijah yang mengetahui kriteria calon nabi, di antaranya diperlakukan khusus oleh alam.

Saat itu Khadijah memerintahkan pembantu (laki-laki) yang bernama Maisarah untuk mengawal perjalanan Nabi ke Negeri Syam dan kriteria kenabian ternyata ada pada diri Nabi Muhammad SAW.

Singkat cerita Sayyidah Khadijah yakin, kemudian melamar Nabi. "Sayyidah Khadijah lama belajar kepada Waraqah bin Naufal, jadi pengetahuan Khadijah melampaui batas umurnya. Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW berdasarkan referensi dan ketika yakin Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi, Khadijah punya cara keyakinan sendiri," ungkap Gus Baha.



Nabi Muhammad SAW menikah dalam usia 25 tahun dan Sayyidah Khadijah 40 tahun. Setelah lima belas tahun menikah, alamat kenabian tidak muncul lagi.

Singkat cerita, saat usia Nabi Muhammad SAW 40 tahun baru mendapat wahyu dan Sayyidah Khadijah adalah orang pertama yang diceritakan peristiwa itu.

Ketika sudah menjadi Nabi, Khadijah berkata, "Ya zauji, kalau teman kamu Jibril datang, bilang ke saya," dan saat malaikat jibril datang, Sayyidah Khadijah membuka pakaiannya dan bertanya, "Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?"

Nabi menjawab, "Tidak, ... dia pergi."

Khadijah pun berkeyakinan, sesuai dokumen yang ia baca, bahwa yang datang benar malaikat karena salah satu cirinya adalah lari ketika melihat aurat perempuan.

Padahal, lanjut Gus Baha, Khadijah dan Nabi Muhammad SAW tidak tahu posisinya sedang dites malaikat saat itu. Itu bukti akurat kalau seorang Nabi Al-Ummi, definisi-definisi kenabian semua orang tahu tetapi Nabi Muhammad tidak tahu.

Gus Baha menjelaskan, dari sekian kriteria kenabian yang ditulis di buku, kriteria tersebut hanya dimiliki perempuan saja dan peneliti laki-laki tidak punya dokumen itu.

Dokumentasi semua hukum fiqiyah terutama yang masail perempuan adalah berkah dari istri-istri Nabi Muhammad SAW. Jadi dahulu hukum tidak diketahui jika tidak karena berkah perempuan.

Gus Baha sebagaimana diceritakan laman NU, no.or.id, kemudian menceritakan kisah sahabat Nabi yang bertanya kepada istri- istri Nabi tentang hukum mencium istri ketika bulan Ramadhan.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4042 seconds (0.1#10.140)