Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan, Raja Habib Bersyahadat, Abu Jahal Jengkel

Senin, 15 Maret 2021 - 17:56 WIB
loading...
A A A
Mendengar itu, Abu Jahal sangat gembira, pasti Rasulullah tidak dapat melakukannya. Dengan tegas dan yakin Rasulullah menjawab: "Aku penuhi permintaan Tuan."

Kemudian Rasulullah berjalan ke arah Gunung Abi Qubaisy dan sholat dua rakaat. Usai sholat, Beliau berdoa dengan menengadahkan tangan tinggi-tinggi, agar permintaan Raja Habib terpenuhi.

12.000 Malaikat Turun
Seketika itu juga tanpa diketahui oleh siapapun turunlah 12.000 Malaikat.Maka berkatalah Malaikat Jibril: "Wahai Rasulullah, Allah menyampaikan salam kepadamu."

Allah berfirman, "Wahai kekasih-Ku, janganlah engkau takut dan ragu.Sesunguhnya Aku senantiasa bersamamu. Aku telah menetapkan keputusan-Ku sejak Zaman Azali.' Tentang permintaan Habib bin Malik, pergilah engkau kepadanya untuk membuktikan kerasulanmu. Sesungguhnya Allah yang menjalankan matahari dan bulan serta mengganti siang dengan malam."

Untuk diketahui, Habib bin Malik mempunyai seorang putri cacat, tidak memiliki kaki dan tangan kemudian matanya buta. Allah menyembuhkan anak itu, sehingga bisa berjalan, meraba dan melihat.

Lalu bergegaslah Rasulullah turun menjumpai orang kafir Quraisy,sementara bias cahaya kenabian yang memantul dari wajahnya semakin bersinar.

Ketika itu matahari telah beranjak senja. Matahari hampir tenggelam, sehingga suasananya remang-remang. Tak lama kemudian Rasulullah berdoa agar bulan segera terbit. Maka terbitlah bulan dengan sinar yang benderang.

Lalu dengan dua jari Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengisyaratkanagar bulan itu turun kepadanya. Tiba-tiba suasana jadi amat menegangkan ketika terdengar suara gemuruh yang dahsyat.

Segumpal awan mengiringi turunnya bulan ke tangan Rasulullah. Segera setelah itu Beliau membelahnya menjadi dua bagian, lalu Beliau masukkan ke lengan baju kanan dan kiri. Tidak lama kemudian, Beliau mengeluarkan potongan bulan itu dan menyatukannya kembali.

Dengan sangat takjub orang-orang menyaksikan Rasulullah menggengam bulan yang bersinar dengan indah dan cemerlang. Bersamaan dengan itu bulan mengeluarkan suara: "Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuluh."

Menyaksikan keajaiban itu, pikiran dan perasaan semua yang hadir terguncang. Sungguh, ini bukan mimpi, melainkan sebuah kejadian yang nyata! Sebuah mukjizat luar biasa hebat yang disaksikan sendiri oleh Raja Habib bin Malik.

Ia menyadari, itu tak mungkin terjadi pada manusia biasa, meski ia lihat dalam ilmu sihir sekalipun. Namun, hati Raja Habib masih beku.Maka ia pun berkata: "Aku masih mempunyai syarat lagi untuk mengujimu."

Belum lagi Raja Habib sempat melanjutkan ucapannya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم memotong pembicaraan: "Engkau mempunyai putri yang tidak sempurna, bukan? Sekarang, Allah telah menyembuhkannya dan menjadikannya seorang putri yang sempurna."

Raja Habib pun terkejut karena tidak ada siapapun yang tahu penyakitanaknya itu yaitu lumpuh dan matanya buta kecuali orang-orang istana dan mereka yang dekat dengannya saja.

Mendengar itu, betapa gembiranya hati Raja Habib. Spontan ia pun berdiri dan berseru, "Hai penduduk Makkah! Kalian yang telah beriman jangan kembali kafir, karena tidak ada lagi yang perlu diragukan. Ketahuilah, sesungguhnya aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu baginya; dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah Utusan dan hamba-Nya!"

Abu Jahal Jengkel
Melihat semua itu Abu Jahal jengkel dan marah. Dengan emosi dia berkata kepada Raja Habib: "Wahai! Raja Habib engkau beriman kepada tukang sihir ini, hanya karena menyaksikan kehebatan sihirnya?"

Namun Raja Habib tidak menghiraukannya dan berkemas untuk pulang. Sampai di pintu gerbang istana, putrinya yang sudah sempurna, menyambutnya sambil mengucapkan dua kalimat syahadat.

Tentu saja Raja Habib terkejut. "Wahai putriku, darimana kamu mengetahui ucapan itu? Siapa yang mengajarimu?"

"Aku bermimpi didatangi seorang lelaki tampan rupawan yang memberi tahu ayah telah memeluk Islam. Dia juga berkata, jika aku menjadi muslimah, anggota tubuhku akan lengkap. Tentu saja aku mau, kemudian aku mengucapkan dua kalimat sahadat," jawab sang putri.

Maka seketika itu juga Raja Habib pun bersujudlah sebagai tanda syukur kepada Allah.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1920 seconds (0.1#10.140)