Dahsyatnya Kiamat (3): Semua Manusia Mencari Nabi Muhammad untuk Minta Syafa'at

Rabu, 24 Maret 2021 - 17:58 WIB
loading...
Dahsyatnya Kiamat (3):...
Ketika dikumpullkan di Padang Mahsyar, seluruh manusia mengarahkan pandangannya ke langit, berdiri selama 40 tahun tidak makan, tidak minum. Mereka sibuk mencari pertolongan dan syafaat para Nabi. Foto ilustrasi/Ist
A A A
Dahsyatnya Kiamat digambarkan oleh-Ulama besar Abad ke-4 Hijriyah I mam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) dalam Kitab Tanbihul Ghafilin. Berikut lanjutan ceritanya.

Setelah Malaikat Israfil meniup Sangkakala sebanyak dua kali untuk mematikan seluruh manusia dan membangkitkannya dalam kubur. Tiupan pertama membuat bumi tergoncang hebat dan manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung pun kandungannya gugur dan yang menyusui lupa terhadap bayinya.



Malaikat Maut terakhir kali mencabut nyawanya sendiri. Ketika Malaikat Maut mencabut rohnya, ia menjerit yang andaikata waktu itu makhluk lain masih hidup niscaya mereka akan mati karena jeritan Malaikat Maut itu. Lalu Allah menyuruh Israfil meletakkan sangkakala di mulutnya, lalu menyuruh Israfil meniupnya untuk membangkitkan manusia. Maka keluarlah roh-roh bagaikan lebah telah memenuhi angkasa antara langit dan bumi.

Setelah manusia digiring ke Padang Mahsyar dalam keadaan telanjang bulat, mereka panik dan sibuk mencari pertolongan. Mereka menangis sampai habis air mata, dan mengeluarkan darah dan peluh sehingga membanjiri mulut mereka. Kemudian turunlah Malaikat dari tujuh lapis langit.

Orang-orang ketika mengarahkan pandangannya ke langit, berdiri selama 40 tahun tidak makan, tidak minum. Mereka sibuk mencari pertolongan dan syafa'at para Nabi.

Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas berkata: Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tidak ada seorang Nabi melainkan ia mempunyai doa yang mustajab, dan semuanya sudah menggunakan doa itu di dunia, sedangkan aku masih menyimpan doa sebagai syafa'at bagi ummatku pada hari Kiamat. Ingatlah bahwa akulah pemimpin/penghulu (Sayyid) dari semua anak Adam dan tidak sombong, dan aku yang pertama kali bangkit dari bumi, juga bukan karena bangga, dan panji pujian (Al-Hamd) ada di tanganku pada hari Kiamat yang di bawahnya ada Adam dan anak cucunya, juga tidak bangga dengan itu.

Pada Hari Kiamat, kesukaran dan kerisauan manusia akan bertambah dahsyat sehingga mereka datang kepada Nabi Adam 'alahissalam dan berkta: "Hai Abul Basyar (ayah dari semua manusia), berikanlah syafa'atmu (pertolonganmu) bagi kami dengan minta Tuhan, supaya segera menyelesaikan kami ini.

Nabi Adam menjawab: "Itu bukan bagian saya, saya telah diusir keluar dari surga karena dosaku, dan kini aku tidak memikirkan sesuatu kecuali diriku sendiri, lebih baik kamu pergi kepada Nuh 'alahissalam karena ia sebagai Nabi yang pertama.

Maka mereka mencari Nabi Nuh dan datang kepada Nuh sembari berkata: "Tolonglah mintakan kepada Tuhan supaya segera membebaskan kami." Nabi Nuh menjawab: "Bukan bagianku, saya telah mendoakan penduduk bumi sehingga tenggelam semuanya, dan kini tidak ada yang aku pikirkan kecuali diriku sendiri, tetapi kamu lebih baik pergi kepada Nabi Ibrahim Khalilullah.

Maka pergilah mereka kepada Nabi Ibrahim dan berkata: "Tolonglah kami di sisi Tuhan supaya segera memutuskan urusan kami." Nabi Ibrahim menjawab: "Itu bukan urusanku sebab saya telah dusta tiga kali."

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Ketiganya itu karena mempertahankan agama Allah yaitu ketika Nabi Ibrahim diajak ke upacara kaumnya, lalu ia menyatakan: "Inni Saqiem (sesungguhnya saya sakit). Kali kedua ketika berkata: "Bal fa’alahu kabiruhum hadza (bahwa yang menghancurkan berhala-berhala ini hanya inilah yang terbesar. Dali ketiga ketika istrinya diganggu oleh Raja yang zalim, lalu ia berkata: "Ini saudaraku."

Nabi Ibrahim berkata tidak ada sesuatu yang merisaukan hatiku kecuali bagaimana nasibku, tetapi kamu pergi saja kepada Nabi Musa Kalimullah yang langsung mendengar firman-firman Allah. Maka mereka pergi kepada Nabi Musa dan berkata: "Tolonglah kami, gunakan syafa'atmu untuk mengadap Tuhan supaya menyelesaikan urusan kami ini."

Nabi Musa menjawab: "Itu bukan urusanku, saya pernah membunuh orang tanpa hak, dan kini aku tidak memikirkan kecuali nasib diriku, tetapi pergilah kepada Nabi Isa, Ruhullah dan Kalimatullah."

Maka segera mereka pergi kepada Nabi Isa dan berkata: "Berilah jasa syafa'atmu. Mintalah kepada Tuhan supaya segera meringankan penderitaan kami ini." Jawab Nabi Isa: "Saya diangkat bersama ibuku oleh orang-orang sebagai Tuhan, dan kini tidak ada sesuatu yang merisaukan aku kecuali urusanku sendiri, tetapi bagaimana pendapatmu kalau ada barang terbungkus dan ditutup, apakah dapat mencapai barang itu jika tidak dibuka penutupnya?"

Jawab mereka: "Tidak." Maka Nabi Isa berkata: "Sesungguhnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم itu penutup semua Nabi dan Allah mengampunkan baginya apa yang lalu dan yang kemudian, lebih baik kamu pergi kepadanya.

Maka datanglah orang berbondong-bondong kepada Rasulullah. Lalu Nabi Muhammad menjawab: "Baiklah, sayalah yang akan membantu sehingga Allah mengizinkan bagi siapa yang dikehendakinya dan diridhainya. Kemudian ketika Allah hendak menyelesaikan makhluk-Nya, maka ada seruan: "Dimanakah Muhammad dan ummat-ummatnya?" Maka kamilah yang terakhir di dunia, dan yang pertama-tama hisabnya pada hari Kiamat.

Lalu aku berdiri bersama ummat-ummatku, maka ummat-ummat itu membukakan jalan untuk kami, sehingga ada suara, hampir saja ummat ini semuanya merupakan Nabi-nabi, kemudian aku maju ke pintu surga dan mengetuknya, lalu ditanya: "Siapakah itu?” Jawabku: "Nabi Muhammad Rasullullah."

Lalu dibukalah pintu surga dan aku masuk dan bersujud kepada Tuhan serta memuja Tuhan dengan pujian yang belum pernah diucapkan oleh seorang pun sebelumku. Kemudian aku diperintah: "Irfa' ra'saka wa qul yusina' wasai tu’tha, wasy fa tusyaffa (angkatlah kepalamu, dan katakan akan didengar, dan mintalah akan diberikan syafa’atmu akan diterima."

Maka saya memberikan syafa'atku pada orang-orang yang di dalam hatinya ada seberat zarrah atau jagung dari iman keyakinan di samping syahadat "La ilaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah."

Begitulah keadaan manusia di Hari Kiamat, semuanya sibuk mencari syafa'at. Dan beruntunglah mereka yang menjadi umat Nabi Muhammad karena mendapat syafaat beliau pada Hari Kiamat. Insya Allah.

Umar Bin Khattab Minta Nasihat
Dikisahkan, Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu ketika masuk ke masjid bertemu dengan Ka'bul Ahbar sedang memberikan nasihat pada orang ramai. Maka Umar berkata kepadanya: "Berilah kami nasihat dan cerita-cerita yang dapat menambahkan takut kepada Allah."

Maka Ka'bul Ahbar berkata: "Sesungguhnya ada Malaikat-malaikat yang dijadikan oleh Allah berdiri tegak tidak pernah membongkokkan punggung mereka, dan yang lain sujud tidak pernah mengangkat kepalanya sehingga ditiup sangkakala, dan mereka bertasbih: "Subhanakallahumma wa Bihamdika ma Abadnaaka Haqqa Ibadatika wa Haqqa ma Yanbaghi Laka an Tu'bada. (Maha suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, kami tidak dapat beribadah kepadaMu sepenuh ibadah yang layak kepadaMu, yang layak bagiMu untuk disembah).

Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, neraka jahannam akan diperdekatkan pada hari Kiamat lalu bergemuruh dan bila telah dekat ia bergemuruh dengan satu suara dan di saat itu tidak ada seorang Nabi atau orang yang mati syahid melainkan ia bertekuk lutut jatuh. Maka setiap Nabi, syahid atau siddiq hanya berdoa: "Ya Allah, saya tidak minta kecuali keselamatan diriku sehingga nabi Ibrahim lupa pada Ismail dan Ishak sambil berkata: 'Ya Tuhan, aku Khalilullah Ibrahim, dan pada saat itu andaikan engkau, hai putra Khatthab mempunyai seperti amal tujuh puluh Nabi, niscaya kau mengira bahwa dirimu tidak akan selamat." Maka menangislah semua yang hadir.



(Bersambung)!
(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)