Belajar dari Putra Abu Bakar Shiddiq, Solusi dari Kemiskinan
loading...
A
A
A
Ini adalah kisah tentang Abdurrahman putra Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu. Sebuah kisah sejarah penuh hikmah. Salah satu hikmahnya, sebuah solusi bagi keadaan kemiskinan (kekurangan).
Apa yang sedikit tapi mencukupi lebih baik daripada banyak namun melalaikan. Islam mengajarkan pentingnya arti keberkahan. Meskipun kondisi miskin atau sempit, namun hati selalu merasa cukup.
Dai yang juga pakar sejarah Islam Ustaz Budi Ashari menceritakan kisah ini dalam satu kajiannya. Sebuah kisah sejarah yang berangkat dari Sabda Nabi. Apa sabda Nabi itu? Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Siapa yang memiliki makanan untuk dua orang maka bawalah makanan yang ketiga dan siapa yang memiliki makanan untuk empat orang maka bawalah orang yang kelima bahkan orang yang keenam."
"Ini sebuah solusi, yaitu kebersamaan membawa saudaranya untuk makan bersama. Bahkan Nabi صلى الله عليه وسلم menjamin walau makanan itu hanya untuk dua orang dia akan cukup untuk bertiga bawalah yang ketiga," kata Ustaz Budi Ashari.
Walau makanan itu hanya cukup untuk empat orang maka bawalah orang yang kelima dan keenam karena dia juga akan mencukupinya. Kisah ini dikisahkan dan diriwayatkan dalam shahih Al-Bukhari dan shahih Muslim. Maka, mari kita belajar dari kisah ini.
Jika keberkahan sudah hadir, jika keberkahan itu ada, maka yang sedikit akan mencukupi untuk banyak orang. Karenanya, kalau ternyata ada sesuatu yang jumlahnya banyak tapi tidak mencukupi maka, perhatikan jangan-jangan hilang keberkahannya.
Semoga apa yang kita miliki walau jumlahnya sedikit. mudah-mudahan diberkahi Allah. Karena yang sedikit jika diberkahi maka cukup untuk kita.
Dari keterangan Sirah Nabawiyah disebutkan, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak pernah makan banyak atau makan sampai puas. Jika makan, beliau selalu mencari para sahabatnya. Makanan itu menjadi berkah jika banyak orang yang menyantapnya.
Ja'far Shaddiq bin Muhammad radhiyallahu 'anhu berkata: "Apabila kalian sedang duduk bersama saudara-saudara kalian untuk makan, maka berlama-lamalah dalam duduk tersebut, karena sesungguhya waktu kalian tidak akan dipertanyakan bagi kalian dari umur-umur kalian."
Maka kejarlah keberkahan jika ingin meraih kecukupan. Mudah-mudahan Allah berkahi kita semuanya.
Wallahu A'lam
Baca Juga: Cara Makan Rasulullah SAW dan Lauk Pauk yang Disukai Beliau
Apa yang sedikit tapi mencukupi lebih baik daripada banyak namun melalaikan. Islam mengajarkan pentingnya arti keberkahan. Meskipun kondisi miskin atau sempit, namun hati selalu merasa cukup.
Dai yang juga pakar sejarah Islam Ustaz Budi Ashari menceritakan kisah ini dalam satu kajiannya. Sebuah kisah sejarah yang berangkat dari Sabda Nabi. Apa sabda Nabi itu? Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Siapa yang memiliki makanan untuk dua orang maka bawalah makanan yang ketiga dan siapa yang memiliki makanan untuk empat orang maka bawalah orang yang kelima bahkan orang yang keenam."
"Ini sebuah solusi, yaitu kebersamaan membawa saudaranya untuk makan bersama. Bahkan Nabi صلى الله عليه وسلم menjamin walau makanan itu hanya untuk dua orang dia akan cukup untuk bertiga bawalah yang ketiga," kata Ustaz Budi Ashari.
Walau makanan itu hanya cukup untuk empat orang maka bawalah orang yang kelima dan keenam karena dia juga akan mencukupinya. Kisah ini dikisahkan dan diriwayatkan dalam shahih Al-Bukhari dan shahih Muslim. Maka, mari kita belajar dari kisah ini.
Jika keberkahan sudah hadir, jika keberkahan itu ada, maka yang sedikit akan mencukupi untuk banyak orang. Karenanya, kalau ternyata ada sesuatu yang jumlahnya banyak tapi tidak mencukupi maka, perhatikan jangan-jangan hilang keberkahannya.
Semoga apa yang kita miliki walau jumlahnya sedikit. mudah-mudahan diberkahi Allah. Karena yang sedikit jika diberkahi maka cukup untuk kita.
Dari keterangan Sirah Nabawiyah disebutkan, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak pernah makan banyak atau makan sampai puas. Jika makan, beliau selalu mencari para sahabatnya. Makanan itu menjadi berkah jika banyak orang yang menyantapnya.
Ja'far Shaddiq bin Muhammad radhiyallahu 'anhu berkata: "Apabila kalian sedang duduk bersama saudara-saudara kalian untuk makan, maka berlama-lamalah dalam duduk tersebut, karena sesungguhya waktu kalian tidak akan dipertanyakan bagi kalian dari umur-umur kalian."
Maka kejarlah keberkahan jika ingin meraih kecukupan. Mudah-mudahan Allah berkahi kita semuanya.
Wallahu A'lam
Baca Juga: Cara Makan Rasulullah SAW dan Lauk Pauk yang Disukai Beliau
(rhs)