Hati-hati Dengan Ucapan yang Paling Dibenci Allah SWT Ini

Selasa, 13 April 2021 - 07:32 WIB
loading...
Hati-hati Dengan Ucapan yang Paling Dibenci Allah SWT Ini
Ketidaksukaan atas sebuah nasehat haruslah ditahan sekuat tenaga agar tidak menunjukkan sikap sombong dan mudahnya berucap Uruslah dirimu sendiri. Foto ilustrasi/europoster
A A A
Sebagai muslim, kita dianjurkan bahkan diperintahkan agar senantiasa menjaga lisan . Menjaga lisan dari perbuatan ghibah atau mengucapkan cacian , menghina atau kata-kata kotor dan menyakitkan. Kadang-kadang tanpa sadar, banyak ucapan yang keluar dari mulut kita membuat orang tersinggung , atau bahkan tersakiti. Dan yang lebih mengkhawatirkan, ternyata ada ucapan terlontar dari mulut kita, justru sangat dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala.



Lantas, ucapan apa yang dimaksud? Adakah dalil yang menjelaskannya? Muslimah, ucapan yang dimaksud yaitu merepresentasikan kesombongan dan penolakan terhadap ajakan orang lain berbuat baik, terutama untuk bertakwa kepada Allah SWT.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك.”



”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab: ’Urus saja dirimu sendiri.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, HR. an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah).

Dibenci karena sikap ini termasuk bentuk kesombongan dan menyakiti perasaan orang yang mengajak dirinya untuk berbuat baik. Dinukil dari nasehat.net, sikap sombong ini pernah juga dialami oleh Nabi Nuh 'alaihi salam.



Nabi Nuh alaihi salam pun mengadu kepada Allah terkait kesombongan kaumnya, yang tidak mau menyembah Allah SWT.

قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا ( ) فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا ( ) وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا

Nuh berkata: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri. (QS. Nuh: 5 – 7)



Oleh karena itu, berhati-hatilah bila ingin berkata sesuatu terutama bila seseorang mengajak kepada kebaikan atau melarang dari melakukan kemungkaran. Terimalah dengan hati yang terbuka atau jawablah dengan jawapan yang lunak seperti ‘ terima kasih kerana tolong mengingatkan saya’, ‘ insya Allah saya akan berubah’ atau ucapan-ucapan positif yang lain.



Atau apabila kita menerima nasehat, terimalah segala nasehat meskipun hal itu menyudutkan kita sebagai yang dinasehati. Ketidaksukaan atas sebuah nasehat haruslah ditahan sekuat tenaga agar tidak menunjukkan sikap sombong dan mudahnya berucap ' Uruslah dirimu sendiri", atau ucapan lain yang menyiratkan ketidaksukaan dan justru memperlihatkan kesombongan.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1507 seconds (0.1#10.140)