Mengkhatamkan Al-Qur'an dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan
loading...
A
A
A
Membaca Al-Qur'an juga bisa membantu membangun pikiran positif. Isi kandungan yang terdapat di dalam Al-Qur'an yang kita baca berisi ilmu dan hikmah yang positif sehingga membantu mempengaruhi kita menjadi lebih positif di bulan Ramadhan. Sehingga membaca Al-Qur'an membuat kita menjadi terkondisikan dan akan lebih sering memikirkan sesuatu berdasarkan dalil agama, bukan karena dorongan nafsu dan dorongan negatif.
Nah muslimah, hendaknya membaca Al-Qur'an bukan hanya berhenti di satu waktu. Melainkan setiap saat dan setiap harinya kita diperintahkan Allah untuk membacanya dan menjadikannya pedoman hidup. Tetapi, membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan tentunya memiliki keutamaan tersendiri.
Tips Mengkhatamkan Al-Qur'an
Agar mudah khatam Al-Qur'an di bulan Ramadhan, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, di antaranya:
1. Al-Quran terdiri dari 30 juz, setiap juznya terdiri dari 20 halaman (10 lembar).
Jika bulan Ramadhan ada 30 hari, maka dalam sehari, Anda perlu membacanya 10 lembar.
2. Buat target
Kita perlu membuat target tiap shalat 5 waktu untuk membaca 4 halaman (2 lembar). Dengan begitu, kita bisa membaca Al-Qur'an 10 lembar setiap hari atau 1 juz setiap hari. Jika terus dilakukan dan konsisten, pada akhir Ramadhan, Anda akan berhasil mengkhatamkannya.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ « فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ »
“Bacalah (khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari).
Namun, Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan hari dalam mengkhatamkan Al Qur’an, semuanya tergantung pada semangat dan kekuatan. Dan ini berbeda-beda satu orang dan lainnya dilihat dari kondisi dan person.” (Fathul Bari).
Wallahu A'lam
(wid)